Serangan Kilat Pasukan Perlawanan Suriah Mengarah Kepada Rezim Diktator Assad

ETIndonesia. Setelah berhasil merebut Aleppo dan Hama, pada Jumat (6/12/2024) pasukan oposisi Suriah, bergerak cepat menuju kota Homs di wilayah tengah. Pemimpin perlawanan baru-baru ini menyatakan bahwa tujuan perjuangan mereka adalah untuk menghancurkan rezim Assad.

“Kami berada di kota Al-Dar al-Kabirah di Homs. Sebuah unit tank pasukan perlawanan sedang bersiap memasuki kota Homs,” kata seorang anggota pasukan perlawanan. 

Pada Jumat pagi, pasukan perlawanan Suriah telah mencapai kota utama di utara Homs dan hanya tinggal selangkah lagi untuk memasuki kota tersebut. Ribuan warga mulai melarikan diri.

Sebagai kota terbesar ketiga di Suriah, Homs merupakan pusat penting yang menghubungkan ibu kota Damaskus dengan wilayah pesisir Mediterania, yang menjadi basis utama Presiden Assad.

Selama lebih dari setengah abad, Suriah berada di bawah kekuasaan keluarga Assad, yang mana bertahan melalui dukungan Rusia, Iran, dan kelompok Hizbullah di Lebanon.

Untuk membantu pemerintah Assad mempertahankan Homs, Rusia melancarkan serangan udara semalam, menghancurkan jembatan Al-Rastan di jalan tol menuju Homs. Sementara itu, Hizbullah segera mengirim bala bantuan untuk membantu pasukan pemerintah Suriah bertahan.

Dalam sepekan terakhir, serangan pasukan perlawanan Suriah berlangsung sangat cepat. Mereka pertama-tama merebut Aleppo dan Idlib di utara, kemudian bergerak ke selatan, dan pada Kamis (5 Desember) berhasil merebut Hama, kota strategis di utara Homs.

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan memperkirakan pasukan perlawanan akan terus bergerak ke selatan hingga mendekati ibu kota Damaskus.

Pemimpin pasukan perlawanan Suriah, Abu Mohammad al-Jolani, pada Kamis berbicara secara terbuka dalam wawancara dengan CNN. Ia menyatakan dengan tegas bahwa tujuan utama pasukan perlawanan adalah menggulingkan rezim diktator Bashar al-Assad.

“Suriah seharusnya memiliki sistem pemerintahan yang terlembaga, bukan dikuasai oleh satu penguasa yang membuat keputusan semaunya,” kata pemimpin perlawanan, Abu Mohammad al-Jolani.

Amerika Serikat pada Kamis memperingatkan pemerintah Assad untuk menghentikan peningkatan serangan terhadap rakyat dalam krisis ini. AS menuduh Assad menggunakan senjata kimia terhadap rakyatnya sendiri saat menghadapi ancaman.


“Mata masyarakat internasional sedang tertuju pada Anda, dan akan terus mengawasi sampai keadilan ditegakkan dan pertanggungjawaban diwujudkan,” ujar Wakil Duta Besar AS untuk PBB, Robert Wood. (Hui)

Sumber : NTDTV.com