OJK Jawa Timur Dorong Penguatan BPR dan BPRS Melalui Konsolidasi dan Digitalisasi

Yogyakarta- Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Timur menggelar acara “Evaluasi Kinerja BPR dan BPRS Tahun 2024” dengan tema “Penguatan Struktur dan Daya Saing BPR dan BPRS Jawa Timur Melalui Konsolidasi, Perbaikan Tata Kelola, dan Akselerasi Digitalisasi”pada 4-5 Desember 2024. Acara ini berlangsung di Kantor OJK Daerah Istimewa Yogyakarta dengan menghadirkan berbagai narasumber dan agenda strategis untuk mendorong transformasi sektor perbankan.

Acara tersebut menyoroti kondisi terkini Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Jawa Timur serta rencana pengembangan jangka panjang berdasarkan amanat Undang-Undang No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Jasa Keuangan (UU P2SK). Selain itu, dibahas juga penerapan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Industri BPR dan BPRS 2024-2027 serta implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Privat (SAK EP).

Konsolidasi dan Tata Kelola untuk Hadapi Digitalisasi

Salah satu poin utama dalam evaluasi ini adalah pentingnya konsolidasi dan tata kelola yang baik untuk memperkuat daya saing BPR dan BPRS di era digital. Narasumber dari BCA menjelaskan praktik terbaik tata kelola untuk menghadapi tantangan digitalisasi di sektor perbankan. Selain itu, perwakilan Bank Indonesia memaparkan urgensi dan prosedur perizinan bagi BPR dan BPRS untuk bergabung dalam ekosistem sistem pembayaran digital. Langkah ini dianggap penting agar BPR dan BPRS dapat bersaing secara efektif dengan lembaga keuangan lainnya.

Sebagai tambahan, BPR Danagung dari Yogyakarta berbagi kisah sukses tentang proses konsolidasi yang berhasil mereka lakukan. Pengalaman ini menjadi contoh nyata bagi BPR dan BPRS di Jawa Timur untuk menghadapi tantangan serupa, terutama dalam mengintegrasikan proses bisnis guna meningkatkan efisiensi dan daya saing.

Dukungan untuk UMKM Melalui Pembiayaan Kreatif

Dalam rangkaian acara, peserta juga mengunjungi Desa Wisata Wukirsari di Bantul yang terkenal dengan produk unggulan Batik Giriloyo. Desa ini mendapat dukungan dari Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Bantul dalam menyediakan akses pembiayaan bagi UMKM. Kunjungan ini dirancang untuk memberikan wawasan kepada BPR dan BPRS tentang potensi pembiayaan sektor UMKM yang dapat mendorong perekonomian regional sekaligus menciptakan local champion dengan daya saing tinggi.

Harapan dan Sinergi untuk Masa Depan

Kepala OJK Provinsi Jawa Timur, Yunita Linda Sari, menyatakan harapannya agar evaluasi kinerja ini menjadi momentum penting bagi sinergi antar pemangku kepentingan. “Kami berharap Evaluasi Kinerja ini semakin mempererat hubungan antara OJK, industri BPR dan BPRS, serta asosiasi. Hal ini penting untuk memberikan manfaat nyata yang makin dirasakan oleh masyarakat,” ujar Yunita Linda Sari.

Melalui konsolidasi, peningkatan tata kelola, dan akselerasi digitalisasi, BPR dan BPRS diharapkan mampu meningkatkan kontribusi mereka terhadap pengembangan ekonomi daerah. Dengan langkah-langkah strategis ini, industri BPR dan BPRS dapat lebih relevan dalam menghadapi dinamika industri jasa keuangan yang terus berkembang.