EtIndonesia. Terletak di Lembah Kering McMurdo di Antartika, Kolam Don Juan yang dangkal merupakan perairan paling asin di dunia. Dengan kandungan garam yang lebih tinggi dari Laut Mati, perairan ini tetap cair bahkan pada suhu -58 derajat Celsius
Dengan kedalaman empat inci, Kolam Don Juan lebih mirip genangan air besar daripada kolam yang sebenarnya, tetapi telah memukau para ilmuwan selama beberapa dekade. Genangan air sebesar ini di lingkungan seperti alien yang suhunya dapat turun hingga -58 derajat Celsius pasti akan menarik perhatian pada satu titik, dan perairan kecil ini telah ramai dibicarakan oleh para ilmuwan sejak ditemukan pada tahun 1961. Analisis cepat mengungkapkan kandungan garamnya sekitar 40%; sebagai perbandingan, lautan dunia memiliki salinitas 3,5%, Great Salt Lake bervariasi antara 5 dan 27 persen, dan Laut Mati yang terkenal memiliki kadar garam 34%.
Perairan paling asin di dunia terletak di sebuah lembah di salah satu lingkungan terkering di Bumi, tempat hujan tidak pernah turun dan salju jarang turun. Beberapa cekungan lain di area tersebut ditutupi oleh es padat setebal beberapa meter, tetapi perairan Don Juan Pond yang kaya kalsium klorida sangat jarang membeku. Partikel garam menurunkan titik beku air dengan bergerak di antara molekul dan mencegah pembentukan kisi kristal es.
Salah satu misteri terbesar Don Juan Pond adalah asal-usulnya. Selama beberapa dekade, para ilmuwan percaya bahwa perairan sedalam mata kaki itu terus-menerus diisi oleh air tanah yang menggelembung ke permukaan, tetapi sekitar satu dekade lalu, ahli geologi Universitas Brown, Jay Dickson dan James Head menunjukkan bahwa air asin kemungkinan besar berasal dari atmosfer.
Dengan memasang kamera, mereka dapat menunjukkan bahwa garam di tanah Lembah Kering McMurdo menyedot air dari udara melalui proses yang disebut deliquescence. Garam yang kaya air ini kemudian menetes ke bawah menuju Don Juan Pond, sering kali bercampur dengan air lelehan dari salju dan es.
Hal menarik lainnya tentang Kolam Don Juan adalah kemungkinan airnya yang sangat asin mengandung bentuk kehidupan mikroskopis. Kemungkinan kehidupan bertahan hidup di lingkungan yang ekstrem seperti itu menunjukkan bahwa kehidupan ada atau pernah ada di planet seperti Mars.
“Tentu saja ada biologi di sekitar kolam dan beberapa bukti aktivitas biologis di kolam itu sendiri, tetapi aktivitas ini dapat dijelaskan oleh proses abiotik,” jelas Jay Dickson. ”Mars memiliki banyak garam dan dulunya memiliki banyak air.” (yn)
Sumber: odditycentral