Detik-Detik Terakhir Bashar Al-Assad di Suriah : Tipu Muslihat, Keputusasaan, dan Kabur

ETIndonesia. Dalam waktu singkat sebelum kejatuhan rezimnya, Bashar al-Assad hampir tidak memberitahukan kepada siapapun tentang rencananya untuk melarikan diri dari Suriah. Para pejabat, kerabat, dan bahkan orang-orang terdekatnya dibiarkan dalam kebingungan atau tertipu. 

Detail Pelarian Assad Terungkap

Pada 13 Desember 2024, kantor berita Reuters melaporkan bahwa Assad menggunakan tipu daya untuk melarikan diri dari Suriah secara diam-diam pada Minggu (8 Desember) dini hari, setelah upayanya mencari bantuan eksternal berulang kali ditolak.

Menurut seorang mantan komandan rezim Assad yang tidak disebutkan namanya, hanya beberapa jam sebelum terbang ke Moskow, Assad sempat meyakinkan 30 pejabat militer dan keamanan di Kementerian Pertahanan bahwa dukungan militer Rusia sedang dalam perjalanan. Ia juga mendesak pasukan darat untuk tetap bertahan di posisinya.

Seorang asisten dekat Assad mengungkapkan bahwa pada Sabtu malam, Assad memberitahukan kepada kepala staf kantor kepresidenan bahwa dia akan pulang ke rumah. Namun, dia justru pergi ke bandara. Saat itu, Assad juga meminta penasihat medianya, Bouthaina Shaaban untuk datang ke rumahnya dan membantu menulis pidato. Namun, ketika Shaaban tiba, rumah itu kosong.

Menurut Nadim Houri, Direktur Eksekutif think tank Arab Reform Initiative: “Assad bahkan tidak melakukan perlawanan terakhir atau mengumpulkan tentaranya. Dia membiarkan para pendukungnya menghadapi nasib mereka sendiri.”

Rahasia dan Kepanikan Menyertai Pelarian Assad

Tiga orang kepercayaan Assad mengatakan bahwa Assad bahkan tidak memberitahukan kepada adiknya, Maher al-Assad, tentang rencana pelariannya. Saat Damaskus jatuh ke tangan pemberontak, sepupu Assad, Ehab dan Eyad Makhlouf, mencoba melarikan diri ke Lebanon dengan mobil, tetapi mereka disergap oleh pemberontak. Ehab dilaporkan tewas, sementara Eyad terluka. Namun, informasi ini belum dikonfirmasi secara resmi.

Dua mantan diplomat Suriah menyatakan bahwa pada 8 Desember, Assad melarikan diri dari Damaskus dengan pesawat. Ia menonaktifkan sinyal pesawat untuk menghindari deteksi radar dan terbang ke pangkalan udara Rusia di Hmeimim, dekat kota Latakia, Suriah. Dari sana, ia terbang ke Moskow.

Keluarga Assad Sudah di Moskow

Menurut tiga orang kepercayaan Assad dan seorang pejabat senior, istri Assad dan ketiga anaknya sudah lebih dulu berada di Moskow sebelum pelariannya.

Setelah pemberontak merebut istana kepresidenan, video yang beredar di internet menunjukkan sisa-sisa kehidupan sehari-hari di istana. Di dapur, masih ada makanan matang di atas kompor, serta album foto keluarga dan barang-barang pribadi lainnya, mengindikasikan bahwa Assad melarikan diri dengan terburu-buru. (Hui)

Sumber : NTDTV.com

FOKUS DUNIA

NEWS