Naziya Alvi Rahman
Menteri Keuangan Australia Jim Chalmers menyebut insiden tersebut sebagai “memalukan dan benar-benar tidak dapat diterima,” seraya menyerukan persatuan di tengah meningkatnya ketegangan
Coretan bernada Islamofobia yang ditemukan di Sefton, sebuah kawasan multikultural di Sydney bagian barat, memicu kecaman luas dari para pemimpin politik dan penyelidikan oleh Kepolisian New South Wales (NSW).
Pesan-pesan ofensif, termasuk “[Makian] Islam” yang dicoretkan di kedua sisi terowongan dan “batalkan Islam” yang ditulis pada iklan di dekatnya, dilaporkan pada Minggu pagi.
Jim Chalmers menyebut insiden tersebut sebagai “memalukan dan benar-benar tidak dapat diterima,” seraya menyerukan persatuan di tengah meningkatnya ketegangan.
“Itu adalah tindakan pengecut, dan tidak ada tempat untuk hal semacam itu. Kita tidak ingin melihat masalah dunia memecah belah komunitas kita. Hal seperti ini sudah terlalu sering terjadi, dan kita semua harus bersatu saat ini karena banyak orang benar-benar khawatir tentang komunitas mereka sendiri dan keselamatan mereka,” katanya dalam wawancara dengan ABC Radio pada 16 Desember.
Menteri Pendidikan Jason Clare juga menyuarakan sentimen serupa, menyebut Islamofobia dan antisemitisme sebagai hal yang sama-sama tercela.
“Anak-anak tidak dilahirkan sebagai rasis; ini adalah parasit yang merusak individu dan komunitas kita,” kata Clare, mendesak para pemimpin dan media untuk mengecam tindakan semacam itu.
Ia berbagi kisah mengharukan tentang seorang anak Yahudi dan sahabat Muslimnya yang terus saling mendukung meskipun ada konflik global yang sedang berlangsung.
“Orang-orang bodoh tak berotak yang menulis hal-hal seperti itu di dinding Sydney merusak semua itu. Itu sebabnya kita perlu mengecam tindakan ini dan melakukan segala yang kita bisa untuk menjaga persatuan negara kita,” kata Clare.
Kekhawatiran yang Lebih Luas tentang Intoleransi Beragama
Senator Liberal Dave Sharma, yang baru-baru ini meremehkan tingkat prevalensi Islamofobia, mengecam coretan tersebut sebagai tindakan yang “menjijikkan dan memalukan.”
Dalam sebuah unggahan di media sosial, Sharma menyatakan, “Intimidasi, pelecehan, dan penghinaan terhadap komunitas agama di Australia harus segera dihentikan.”
Insiden ini bertepatan dengan data dari Islamophobia Register yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam insiden yang menargetkan Muslim di seluruh Australia.
Organisasi tersebut melaporkan kenaikan 600 persen dalam pelecehan Islamofobia, kekerasan verbal, serangan fisik, dan ujaran kebencian online sepanjang tahun lalu.
“Pengalaman nyata para Muslim menunjukkan bahwa Islamofobia tidak hanya nyata, tetapi juga meningkat dengan cepat ke tingkat yang mengkhawatirkan, yang membahayakan keselamatan mereka,” kata organisasi tersebut.
Menambah kekhawatiran ini, survei terbaru oleh Dewan Imam Nasional Australia (ANIC) menemukan bahwa Islamofobia, sentimen anti-Arab, dan rasisme anti-Palestina meluas di universitas-universitas di ACT.
Hasil survei mengungkapkan lebih dari 70 persen responden merasa tidak nyaman mengungkapkan kesedihan atas konflik di Timur Tengah, hampir separuhnya merasa tidak aman mengenakan pakaian budaya atau agama, dan 62,5 persen melaporkan dampak kesehatan mental akibat diskriminasi.
Meningkatnya Intoleransi Memicu Seruan untuk Tindakan
Insiden coretan tersebut terjadi setelah kecaman minggu lalu terhadap pesan-pesan anti-Israel yang ditemukan di pinggiran timur Sydney, beberapa hari setelah serangan pembakaran di sinagoga Adass Israel di Melbourne.
Perdana Menteri NSW Chris Minns menggambarkan coretan di Woollahra sebagai “sangat mengejutkan,” sementara Perdana Menteri Anthony Albanese menegaskan perlunya tindakan yang lebih kuat untuk melawan kejahatan kebencian.
Sebuah satuan tugas khusus kepolisian federal kini sedang menyelidiki insiden antisemitisme di seluruh Australia sebagai tanggapan atas serangan terhadap sinagoga tersebut.
Menurut Dewan Eksekutif Yahudi Australia, insiden antisemitisme meningkat sebesar 316 persen dalam 12 bulan hingga Oktober, semakin menyoroti tantangan untuk menjaga kohesi sosial di Australia. (asr)