ETIndonesia. Pada Sabtu lalu (14/12/2024), Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pidato hariannya menyatakan bahwa Rusia untuk pertama kalinya menggunakan sejumlah besar tentara Korea Utara dalam serangan terhadap pasukan Ukraina.
“Saudara-saudara Ukraina, data awal menunjukkan bahwa Rusia telah mulai menggunakan tentara Korea Utara dalam serangan mereka, dan jumlahnya cukup signifikan,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Zelenskyy menjelaskan bahwa tentara Korea Utara telah bergabung dengan pasukan campuran Rusia dan saat ini hanya dikerahkan di garis depan wilayah Kursk. Namun, intelijen menunjukkan bahwa tentara Korea Utara mungkin juga akan dikirim ke daerah garis depan lainnya.
Sebelumnya, Ukraina melaporkan bahwa tentara Korea Utara terlihat di wilayah Kursk, Rusia, pada Oktober. Diperkirakan sekitar 11.000 tentara Korea Utara kini ditempatkan di Rusia.
Saat ini, hampir seperlima wilayah Ukraina masih dikuasai oleh pasukan Rusia. Pada Agustus tahun ini, Ukraina berhasil masuk ke wilayah barat Rusia di Kursk dan menciptakan sebuah kantong teritorial yang dapat digunakan sebagai alat negosiasi untuk mengakhiri perang.
Zelenskyy menegaskan bahwa penggunaan tentara Korea Utara oleh Rusia telah meningkatkan eskalasi perang yang telah berlangsung selama 34 bulan. Ia juga mengecam keterlibatan Korea Utara dalam perang Rusia-Ukraina.
“Rusia telah menyeret negara lain ke dalam perang ini, dan keterlibatan mereka telah mencapai titik ekstrem. Jika ini belum dianggap sebagai eskalasi, lalu apa lagi yang disebut eskalasi yang banyak dibicarakan orang?,” ujar Presiden Zelenskyy.
Zelenskyy sekali lagi menyerukan kepada sekutu Ukraina untuk meningkatkan dukungan mereka. Ia juga menyatakan bahwa minggu depan ia akan membahas masalah ini dengan negara-negara besar di Eropa.
Sementara itu, terdapat spekulasi bahwa Donald Trump, yang akan kembali menjabat sebagai Presiden AS bulan depan, kemungkinan akan mendorong negosiasi perdamaian antara Rusia dan Ukraina. (Hui)
Sumber : NTDTV.com