Pria yang Mengira Tangannya ‘Kedinginan’ Mengingatkan Semua Orang Setelah Didiagnosis dengan Kondisi yang Mengancam Jiwa

EtIndonesia. Seorang pria Inggris diberi waktu hanya dua tahun untuk hidup setelah keluhannya tentang tangan dingin menyebabkan diagnosis kondisi yang berpotensi mematikan.

Pria Inggris Scott Nell, 47 tahun, dari Houghton-le-Spring, di Sunderland mengalami kejutan dalam hidupnya ketika dia mengetahui penyebab mengapa tangannya selalu dingin.

Kondisi ini dapat terbukti sangat melemahkan dan memburuk seiring berjalannya waktu.

Setelah khawatir ada yang salah, Nell pergi ke dokter dan didiagnosis dengan sklerosis sistemik.

Apa itu sklerosis sistemik?

Kondisi ini menyebabkan jaringan ikat menjadi parut dan mengeras dan juga memengaruhi organ vital, termasuk paru-paru, saluran pencernaan, jantung dan ginjal dan berakhir dengan tidak berfungsinya organ-organ tersebut secara normal.

Selain itu, kondisi ini dapat secara kasat mata memengaruhi kulit sehingga menjadi meradang dan kencang. Beberapa pasien juga mendapati ekstremitas mereka menjadi lebih sensitif terhadap dingin.

Berbicara kepada Mail Online, dia mengatakan: “Ada sesuatu yang terjadi pada jari-jari saya. Suatu kali saya sedang bekerja di luar, memasang jalan setapak dan turun salju, dan saya tidak tahan dinginnya. Saya melepas sarung tangan, dan jari-jari saya putih, seperti selembar kertas. Saya sangat terkejut dan harus masuk ke mobil untuk menghangatkannya.”

Selain itu, dia mulai merasa ‘sangat lelah’.

Kapan Nell mulai menyadari gejalanya?

Nell mengatakan dia pertama kali merasakan sensasi dingin di jari-jarinya pada tahun 2017. Dia tampak baik-baik saja hingga tahun 2018 ketika dia mulai kesulitan bernapas.

Dia melanjutkan : “Saat saya bersandar ke satu sisi, saluran udara saya langsung tertutup. Saya mencoba tidur dalam posisi duduk, tetapi akhirnya sampai pada titik di mana saya benar-benar tidak bisa bernapas.”

Setelah diagnosis, Nell menjalani kemoterapi—meskipun tidak seintensif pasien kanker—karena perawatan ini dapat membantu melunakkan jaringan kulit di sekitar organ. Selain itu, dia harus mengonsumsi sekitar 250 tablet setiap minggu.

Namun, meskipun awalnya diberi prediksi hidup hanya dua tahun, Nell berhasil melampaui perkiraan itu. Dia mendesak orang-orang untuk tidak ragu pergi ke dokter dan menjalani tes untuk memastikan apakah mereka juga memiliki sklerosis sistemik.

Dia menekankan bahwa hal terpenting adalah diagnosis dini.

Dia mengatakan: “Jika Anda berpikir Anda mungkin memiliki skleroderma, jangan menyerah meskipun dokter mengatakan itu mungkin sesuatu yang lain.” (yn)

Sumber: unilad

FOKUS DUNIA

NEWS