Malam Natal yang Tidak Damai!Maskapai Amerika Serikat Dihentikan Sementara, Kebakaran di Menara Eiffel, dan Serangan Batu di Gereja Bethlehem

EtIndonesia. Pada Malam Natal 24 Desember kemarin, ternyata bukan malam yang damai bagi banyak tempat di dunia. The New York Times melaporkan bahwa American Airlines menghentikan semua penerbangan domestiknya akibat masalah teknis. Ditambah dengan badai yang melanda wilayah Dallas, ribuan penumpang terjebak di bandara, terutama di Bandara Internasional Dallas-Fort Worth, yang merupakan pusat utama maskapai tersebut dan salah satu bandara tersibuk di AS.

Masalah dimulai pada Selasa pagi itu, ketika sistem yang diandalkan oleh American Airlines mengalami gangguan teknis dari pemasok, mengakibatkan penerbangan tidak dapat dilanjutkan. Kemudian, badai melanda wilayah Dallas dan menyebabkan peringatan banjir, memperparah keterlambatan. Walaupun masalah teknis berhasil diselesaikan dalam satu jam, ratusan penerbangan tetap terkena dampaknya. Berdasarkan data dari perusahaan Cirium, hanya 15% penerbangan yang diizinkan terbang sesuai jadwal.

Penumpang menghadapi penantian panjang. Seorang penumpang dari Queens, Desmond Zantua, melaporkan bahwa ia harus menunggu selama 7 jam di Dallas-Fort Worth akibat keterlambatan dan perubahan jadwal penerbangan. Akhirnya, penerbangannya dibatalkan, membuat perjalanan memakan waktu hingga 18 jam. Walaupun sebagian besar penumpang tetap bersabar, namun beberapa diantaranya merasa kecewa, mengatakan bahwa ketidakpastian selama liburan memang sulit dihindari.

Cuaca di wilayah Dallas-Fort Worth diperkirakan akan stabil sebelum Natal, tetapi menurut prediksi Badan Cuaca Nasional AS, perjalanan setelah liburan kemungkinan menghadapi badai petir tambahan. Mengenai jadwal pemulihan penerbangan saat ini, pihak maskapai dan bandara belum memberikan jawaban pasti.

Di sisi lain dunia, Tiongkok memberikan interpretasi baru terhadap Malam Natal. Media pemerintah menegaskan bahwa tanggal 25 ini adalah peringatan 74 tahun kemenangan Pertempuran Danau Changjin, bukan perayaan Natal ala Barat.

Para pengguna media sosial dan sekolah lokal turut mendukung seruan untuk menolak merayakan Natal, menekankan perbedaan antara budaya tradisional Tiongkok dan hari raya Barat.

Sebuah SMA di Hubei bahkan mengeluarkan surat edaran yang meminta siswa untuk tidak memberikan ucapan pada hari raya Barat, dengan penegasan bahwa mereka adalah orang Tiongkok, bukan umat Kristiani.

Di Prancis, kebakaran melanda Menara Eiffel, menyebabkan evakuasi darurat terhadap sekitar 1.200 pengunjung. Kebakaran bermula di bagian poros lift. Laporan awal menunjukkan bahwa perangkat yang terlalu panas di dekat kabel lift menjadi penyebab insiden tersebut. Pemadam kebakaran setempat segera tiba dan berhasil memadamkan api, memastikan semua pengunjung aman. Sebagai salah satu objek wisata paling populer di dunia, Menara Eiffel menarik puluhan ribu pengunjung setiap hari.

Dalam insiden lain yang mengejutkan, sepenggal video menunjukkan sekelompok warga Palestina menyerang Gereja Bethlehem dengan batu.

Namun, di tengah berbagai insiden, Malam Natal juga membawa keajaiban kosmik. NASA merilis gambar indah gugus bintang NGC 2264, yang menyerupai pohon Natal yang bersinar. Gugus bintang ini terdiri dari bintang-bintang muda yang berjarak sekitar 2.500 tahun cahaya dari Bumi. Usia bintang-bintang ini hanya beberapa juta tahun, jauh lebih muda dibandingkan Matahari, memberikan wawasan penting bagi para ilmuwan tentang kelahiran bintang.

Gambar tersebut menggabungkan data dari Chandra X-ray Observatory dan data optik dari astrofotografer Michael Clow, menampilkan pemandangan luar biasa yang memberikan harapan dan kekaguman. (jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS