Rusia Dikecam Menggunakan Musim Dingin Sebagai Senjata Selama Tiga Tahun Berturut-turut

Pada Hari Natal 2024, Rusia melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap infrastruktur energi Ukraina. Meski berada di tengah perang, rakyat Ukraina tetap merayakan Natal dan memanjatkan doa untuk perdamaian

ETIndonesia. Pada 25 Desember, Rusia menembakkan lebih dari 70 rudal dan mengerahkan lebih dari 100 drone untuk menyerang berbagai infrastruktur penting di Ukraina, yang mengakibatkan sejumlah korban jiwa dan luka-luka.

Peralatan listrik milik perusahaan energi swasta terbesar Ukraina, DTEK, kembali rusak parah. Serangan ini memaksa Kyiv dan beberapa wilayah lainnya mengalami pemadaman listrik.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam serangan tersebut dalam sebuah pernyataan, dengan mengatakan, “Putin memilih menyerang pada Hari Natal. Adakah yang lebih tidak manusiawi dari ini?”

Duta Besar AS untuk Ukraina, Bridget A. Brink, juga mengecam tindakan Rusia yang disebutnya telah “mempergunakan musim dingin sebagai senjata” selama tiga tahun berturut-turut.

Namun, perang tidak menghentikan rakyat Ukraina untuk merayakan Natal dan berdoa untuk perdamaian.

Harapan dan Keberanian Warga Ukraina

Seorang mahasiswa dari Odesa yang merayakan Natal di Kyiv, Mariia Shamrai, mengatakan: “Kami ingin berdoa untuk perdamaian, inspirasi, dan kekuatan bagi rakyat kami.”

Warga Kyiv, Artem, menambahkan: “Mereka (Rusia) tidak bisa menghancurkan apapun dari saya, karena kemenangan adalah milik kami. Meskipun ada serangan udara, saya tahu saya harus berada di sini.”

Di Garis Depan Perang Timur

Di garis depan perang di wilayah timur yang penuh pertempuran, Natal memberikan kesempatan bagi tentara Ukraina untuk sejenak menjauh dari medan perang yang penuh bahaya, membawa harapan dan keyakinan baru.

Valerii, seorang tentara dari Brigade Mekanis ke-24 Ukraina, berkata:
“Saya memikirkan akhir perang dan kembali ke kampung halaman. Saya berharap keluarga saya dapat hidup tenang tanpa khawatir tentang saya. Saya masih hidup dan sehat.”

Ia juga menyampaikan kepercayaannya pada Presiden Zelensky: “Saya percaya pada presiden kami. Saya percaya dia akan mencapai kesepakatan gencatan senjata. Saya percaya padanya.” (Hui)

Sumber : NTDTV.com

FOKUS DUNIA

NEWS