EtIndonesia. Seorang pengguna internet membagikan pengalamannya selama bertugas di militer. Dia mengungkapkan bahwa sebelum pecahnya Perang Teluk Persia, mereka menyaksikan objek segitiga hitam di langit area pertempuran. Objek tersebut diamati menggunakan perangkat optik dan alat bidik termal. UFO itu perlahan bergerak ke arah utara.
Saat itu, sekitar pukul 1:30 dini hari, langit sangat gelap, dan objek tersebut juga berwarna hitam pekat. Posisi pengamat membuat sulit memperkirakan ketinggian, jarak, atau ukuran objek tersebut. Namun, dia ingat jelas bahwa di bagian bawah objek terdapat tiga cahaya oranye.
Beberapa orang menduga bahwa objek itu mungkin adalah pesawat pengebom siluman B-2 Spirit, yang melakukan penerbangan perdananya pada 17 Juli 1989 dan baru digunakan dalam pertempuran pada Perang Kosovo, sepuluh tahun kemudian. Namun, sang saksi menepis kemungkinan itu. Dia mengatakan bahwa pesawat pengebom siluman B-2 tidak dapat terbang sepelan objek yang mereka lihat.
UFO tersebut beberapa kali hampir berhenti sepenuhnya di udara dan menunjukkan gerakan yang tidak mungkin dilakukan oleh teknologi penerbangan manusia saat ini.
Dia juga menjelaskan bahwa jika ada F-117 Nighthawk atau pesawat lain milik sekutu yang beroperasi di wilayah mereka, pemberitahuan resmi akan diberikan untuk menghindari kesalahan tembak. Saat itu, sekitar 80 orang menyaksikan fenomena tersebut. Keesokan harinya, sebuah helikopter datang, dan para personel yang tiba mengambil semua foto dan rekaman audio terkait kejadian itu, membuat insiden ini semakin misterius.
Sosok Misterius yang Muncul dan Menghilang
Seorang saksi lainnya berbagi pengalaman selama pelatihan simulasi pengawasan sebelum dikerahkan ke Afghanistan. Dalam latihan itu, mereka ditempatkan di sebuah area luas yang kosong. Tim pengawas terdiri dari tujuh orang, termasuk dua penembak jitu, lima pengintai, dan seorang kadet perwira. Dalam misi ini, mereka bertugas sendirian untuk mengontrol dan mengevaluasi lingkungan sekitar.
Sekitar pukul 3 dini hari, salah satu anggota tiba-tiba berkata: “Hei, ada seseorang berjalan sejauh sekitar 3 kilometer!”
Dengan menggunakan perangkat pengamatan, mereka dapat melihat dengan jelas siluet seseorang di tengah gurun.
Salah satu penembak jitu menghitung jaraknya menggunakan bidikan teleskopik dan berkata, “Ada yang tidak beres dengan itu…”
Sosok tersebut tampak semakin dekat, dan tingginya diperkirakan mencapai 2,1 meter.
Kadet perwira segera menuju truk untuk mengambil radio dan memanggil bantuan. Mereka bersiap untuk mengerahkan drone atau tim senjata udara ke lokasi. Namun, tiba-tiba, sosok itu menghilang begitu saja. Setelah memastikan situasi aman, mereka kembali berkomunikasi dengan unit musuh yang seharusnya menjadi bagian dari simulasi.Pada pukul 7 pagi, mereka mendapat informasi bahwa unit “musuh” sebenarnya berada sekitar 1 kilometer di arah berlawanan dari lokasi mereka. Oleh karena itu, mustahil sosok misterius tersebut berasal dari unit tersebut. Ketika para kadet dan petugas saling bertukar laporan, tidak ada yang bisa menjelaskan asal usul sosok tinggi besar itu. Mereka bertanya-tanya apakah itu alien atau makhluk mitos seperti skinwalker, meninggalkan teka-teki besar yang terus membayangi pikiran mereka. (jhn/yn)