Virus Misterius Dilaporkan di Tiongkok, Dokter dari Jiangsu : Tingkat Kematian Jauh Lebih Tinggi dari COVID-19

Baru-baru ini, wabah virus misterius dilaporkan terjadi di beberapa wilayah Tiongkok, dengan rumah sakit penuh sesak dan jumlah kasus infeksi terus meningkat. Seorang dokter dari Jiangsu mengungkapkan bahwa rumah sakitnya telah menemukan virus baru yang tidak diketahui, dengan tingkat kematian jauh lebih tinggi dibandingkan COVID-19. Laporan ini telah disampaikan kepada pihak berwenang.

ETIndonesia. Pada 27 Desember 2024, seorang dokter tersebut memposting di platform Xiaohongshu bahwa pasien yang terinfeksi virus ini umumnya mengalami pneumonia dan gagal napas. Meskipun daya penularannya lebih rendah daripada COVID-19, tingkat kematiannya jauh lebih tinggi. Dokter tersebut menyebutkan bahwa dari 30 pasien di ruang perawatannya, 6 pasien meninggal dunia, sementara 3 lainnya dalam kondisi kritis.

Dokter itu juga mengungkapkan, “Belum ditemukan kasus serupa di bagian lain rumah sakit, tetapi tampaknya direktur rumah sakit sudah melaporkannya.”

Beberapa pengguna internet yang diduga memiliki latar belakang medis menganalisis data yang diunggah dokter tersebut. Mereka mencatat bahwa tekanan darah pasien cenderung rendah, tetapi denyut jantungnya meningkat menjadi sekitar 90-an. Analisis ini menunjukkan kondisi kesehatan pasien yang memburuk secara signifikan.

(Tangkapan layar jaringan)

Seorang pengguna medsos dari Shanghai menduga bahwa ini adalah efek dari demam berkepanjangan yang kemudian berkembang menjadi demam tinggi, mencerminkan karakteristik lonjakan mendadak dari COVID-19.

Di media sosial, banyak yang bertanya-tanya tentang jenis virus ini, sementara dokter mengakui bahwa dia belum dapat memastikan penyebabnya, yang menjadi alasan laporan tersebut diajukan.

(Tangkapan layar)

Sebelumnya, beberapa laporan menyebutkan kemungkinan munculnya varian baru di Beijing dan wilayah lainnya. Video yang beredar di platform media sosial menunjukkan rumah sakit anak-anak yang penuh sesak, dengan banyak anak mengalami demam dan batuk. Selain itu, kasus infeksi juga meningkat di kalangan orang dewasa muda hingga lansia, menyebabkan kelangkaan tempat tidur di rumah sakit.

Di beberapa wilayah seperti Tianjin, Guangdong, Jiangsu, Shandong, Liaoning, Hebei, dan Anhui, masyarakat melaporkan gejala seperti pusing, demam yang naik turun, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan kelelahan.

(Tangkapan layar)

Namun, otoritas Tiongkok menyatakan bahwa ini adalah kasus flu biasa atau infeksi virus seperti human metapneumovirus, bukan varian baru. Pernyataan ini banyak diragukan oleh masyarakat.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok, kasus infeksi saluran pernapasan akut menunjukkan tren peningkatan secara nasional. Data menunjukkan bahwa selain peningkatan kasus flu, virus seperti mikoplasma dan virus respiratory syncytial juga tetap berada pada tingkat yang tinggi, terutama di kalangan anak-anak di bawah 14 tahun.

Sejak awal pandemi COVID-19, pemerintahan partai komunis Tiongkok kerap dituduh menyembunyikan fakta sebenarnya, sehingga pernyataan resmi dan data yang mereka sampaikan sering diragukan oleh pihak luar. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

FOKUS DUNIA

NEWS