Kasus Kematian Misterius, Korban Pecahkan Kasusnya Sendiri dengan “Muncul dari Alam Gaib”

EtIndonesia. Pada akhir abad ke-19, sebuah kasus kematian misterius awalnya dinyatakan sebagai kematian alami. Namun, ibu korban mengungkapkan bahwa roh putrinya yang telah meninggal memberi petunjuk mengenai fakta sebenarnya, sehingga sang pelaku berhasil ditangkap.

Pada tahun 1897, di Virginia Barat, seorang wanita bernama Elva Zona Heaster Shue, istri seorang pandai besi bernama Edward Shue, ditemukan meninggal dunia. Tubuhnya ditemukan tergeletak di bawah tangga dalam posisi yang aneh. Pada awalnya, dokter setempat hanya memeriksa secara sepintas dan menyimpulkan bahwa penyebab kematiannya alami. Mengapa disebut “sepintas”? Karena pada saat itu, Edward dengan lembut mengangkat jenazah istrinya, memegang kepala dan lehernya, serta tidak mengizinkan siapa pun menyentuh jenazah. Dia bahkan mengganti pakaian istrinya dengan baju berkerah tinggi dan syal, hanya mengizinkan pemeriksaan sangat terbatas.

Jika peristiwa ini terjadi di zaman modern, semua orang pasti mencurigai Edward sebagai pelaku pembunuhan. Namun, pada masa itu, sikap orang-orang terhadap wanita tidak begitu serius, dan penyelidikan kasus pun tidak ketat. Dokter akhirnya menyimpulkan bahwa Elva meninggal karena komplikasi kehamilan dan menyebutnya sebagai “pingsan abadi”, menutup kasus dengan cepat.

Ibu Elva, Mary Jane Heaster, yakin bahwa Edward telah membunuh putrinya. Namun, karena kurangnya bukti, dia hanya bisa berdoa agar kebenaran terungkap. 

Tak disangka, Mary mulai bermimpi berturut-turut selama empat malam di mana Elva muncul dalam mimpinya. Elva mengungkap bahwa Edward telah mematahkan lehernya hanya karena tidak menyukai makan malam yang disajikan. Untuk membuktikan bahwa tulang lehernya telah patah, Elva memutar kepalanya 180 derajat, menatap ibunya dengan pandangan menyeramkan sebelum menghilang.

Mary kemudian menemui pengacara lokal, John Preston, yang setelah mendengar cerita itu, memutuskan untuk membantu ibu yang kehilangan anaknya. Dia memerintahkan penggalian kembali jenazah Elva untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hasilnya, ditemukan bahwa Elva memang dibunuh oleh Edward. Kasus ini akhirnya dibawa ke pengadilan. Mary memberikan kesaksian untuk putrinya, meskipun klaim tentang roh dianggap tidak masuk akal oleh banyak orang. Namun, dengan tekad yang kuat, dia berhasil meyakinkan juri tentang pengalamannya, dan bukti supranatural pun diterima.

Setelah persidangan selesai, kasus ini menjadi dikenal sebagai “satu-satunya kasus di mana kesaksian hantu membantu menghukum pelaku kejahatan”. Nama Elva bahkan diabadikan pada sebuah plakat peringatan, menceritakan tentang kisahnya bagaimana dia “mengungkap pelaku dari kuburnya”. (jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS