Joe Biden : Pelaku Serangan Truk New Orleans Adalah Warga AS, Terinspirasi dari ISIS

Menurut Presiden Joe Biden, FBI menemukan bahwa tersangka, Shamsud-Din Jabbar, adalah warga negara Amerika Serikat yang lahir di Texas

ETIndonesia. Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan bahwa penyelidikan atas dugaan serangan teroris di New Orleans masih berlangsung, sementara jumlah korban tewas meningkat menjadi 15 orang.

Dalam pidatonya pada 1 Januari di Gedung Putih, Biden mengatakan bahwa FBI memimpin penyelidikan untuk “menentukan apa yang terjadi, mengapa itu terjadi, dan apakah ada ancaman lanjutan terhadap keselamatan publik.”

Lebih dari 30 orang terluka dan setidaknya 15 orang tewas dalam serangan di Hari Tahun Baru ketika sebuah truk pick-up menabrak kerumunan di Jalan Canal dan Bourbon di kota tersebut sekitar pukul 3:15 pagi. Setelah kendaraan berhenti, tersangka keluar dari truk dan menembaki petugas yang merespons. Tersangka tewas di tempat kejadian.

Menurut Presiden, FBI menemukan bahwa pelaku, Shamsud-Din Jabbar, adalah warga negara Amerika Serikat yang lahir di Texas.

“Ia pernah bertugas aktif di Angkatan Darat Amerika Serikat selama bertahun-tahun; ia juga bertugas di cadangan Angkatan Darat hingga beberapa tahun lalu,” kata Biden.

“FBI juga melaporkan kepada saya bahwa beberapa jam sebelum serangan, ia mengunggah video di media sosial,  menunjukkan bahwa ia terinspirasi oleh ISIS dan menyatakan keinginan untuk membunuh.”

Biden mencatat bahwa sebuah bendera ISIS ditemukan di kendaraan sewaan yang digunakan untuk serangan tersebut. Bahan peledak juga ditemukan di truk dan di sekitarnya.

Biden mengatakan penegak hukum dan komunitas intelijen masih mencari kemungkinan pelaku lain, sambil mendesak semua pihak untuk tidak “mengambil kesimpulan terburu-buru.”

Pada hari yang sama, sebuah Tesla Cybertruck meledak di luar hotel Trump di Las Vegas, menewaskan pengemudi dan melukai tujuh orang lainnya, dua di antaranya sempat dirawat di rumah sakit. Biden mengatakan belum jelas apakah kedua insiden tersebut saling terkait karena penyelidikan masih berlangsung.

Departemen Kepolisian Metropolitan Las Vegas (LVMPD) menyatakan dalam sebuah pernyataan pada 1 Januari di X bahwa Cybertruck tersebut diisi dengan mortir kembang api, tangki bensin, dan bahan bakar untuk berkemah.

Menurut penegak hukum, kendaraan itu tiba di Las Vegas sekitar pukul 07:30 pagi dan berkendara mondar-mandir di Las Vegas Boulevard selama satu jam sebelum parkir di area valet Hotel Trump International, tempat kendaraan itu meledak.

Sheriff LVMPD Kevin McMahill mengatakan kepada wartawan bahwa truk tersebut meledak di luar Hotel Trump pada pukul 08:40 pagi waktu setempat.

Identitas pengemudi belum dikonfirmasi. LVMPD menyatakan penyelidikan bersama dengan otoritas federal, negara bagian, dan lokal sedang berlangsung.

“Penyelidik sedang bekerja untuk mengidentifikasi tersangka dan menentukan apakah ini merupakan tindakan terorisme. Temuan awal menunjukkan ini adalah insiden tersendiri tanpa indikasi adanya rencana yang lebih besar,” kata LVMPD.

Sumber : Theepochtimes.com 

FOKUS DUNIA

NEWS