Zelenskyy Berharap Perang Berakhir pada 2025, Wilayah Ukraina yang Diduduki Rusia Tahun Lalu 7 Kali Lebih Luas dari Tahun 2023

EtIndonesia. Tahun yang penuh gejolak telah berlalu, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengawali tahun baru dengan janji bahwa Ukraina akan mengambil semua langkah yang diperlukan pada tahun 2025 untuk mengakhiri invasi Rusia yang telah berlangsung hampir tiga tahun.

Pidato Malam Tahun Baru Zelenskyy: Harapan untuk Perdamaian pada 2025

Berdasarkan laporan dari AFP, Reuters, dan sejumlah media internasional, Zelenskyy menyampaikan pidato malam tahun baru untuk menutup tahun yang sulit bagi negara yang dilanda perang ini. Selama hampir tiga tahun, Ukraina terus melawan pasukan Rusia yang memiliki sumber daya lebih melimpah.

Sebelum lonceng tengah malam berbunyi di Kyiv, Zelenskyy menyampaikan pidato melalui televisi kepada seluruh rakyat Ukraina: “Semoga tahun 2025 menjadi milik kita,” ujar Zelenskyy.

Zelenskyy melanjutkan: “Kami tahu tidak ada yang akan memberikan perdamaian kepada Ukraina sebagai hadiah, tetapi kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk menghentikan Rusia dan mengakhiri perang ini. Ini adalah harapan setiap orang dari kami.”

Menurut laporan media, wilayah Ukraina yang hilang pada tahun 2024 tujuh kali lebih luas dibandingkan tahun 2023. Pemerintah Presiden AS Joe Biden mengumumkan pada hari terakhir tahun 2024 bahwa Amerika Serikat akan memberikan bantuan militer dan anggaran senilai hampir 60 miliar dolar kepada Ukraina.

Zelenskyy juga mengungkapkan optimismenya terhadap kemungkinan kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih.
 

“Saya tidak meragukan bahwa presiden baru Amerika Serikat memiliki keinginan dan kemampuan untuk mencapai perdamaian serta mengakhiri agresi Presiden Rusia Vladimir Putin,” ujarnya.

Zelenskyy menegaskan bahwa dia yakin Amerika Serikat akan terus mendukung Kyiv.
Dia juga mengatakan bahwa Ukraina harus terus berjuang untuk mendapatkan keunggulan, baik di medan perang maupun di meja perundingan. Menurutnya, hanya Ukraina yang kuat yang dapat menjamin perdamaian dan mendapatkan penghormatan dunia.

Serangan Ukraina ke Wilayah Rusia dan Upaya Pengembangan Senjata

Selama pidatonya, Zelensky juga menyoroti pencapaian Ukraina dalam melancarkan serangan ke wilayah selatan Rusia, seperti di wilayah Kursk. Serangan ini dilakukan menggunakan drone untuk menghantam target di dalam wilayah Rusia. Selain itu, Ukraina terus mengembangkan drone buatan dalam negeri dan senjata lainnya.

Dia menekankan: “Setiap hari di tahun mendatang, saya dan kita semua harus berjuang untuk Ukraina yang cukup kuat. Hanya dengan cara itu Ukraina akan dihormati dan didengar, baik di medan perang maupun di meja perundingan.”

Kemajuan Rusia pada 2024: Wilayah yang Dikuasai 7 Kali Lebih Besar

Berdasarkan analisis AFP terhadap data dari lembaga think-tank Washington “Institute for the Study of War” (ISW), pasukan Rusia berhasil merebut 3.985 kilometer persegi wilayah Ukraina pada tahun 2024, atau tujuh kali lebih besar dibandingkan wilayah yang direbut pada tahun 2023.

Sebagian besar keberhasilan Rusia diraih pada musim gugur tahun 2024. Pada bulan Oktober saja, pasukan Rusia merebut 610 kilometer persegi, sementara pada bulan November mereka menambah 725 kilometer persegi. Dalam dua bulan tersebut, Rusia mencatat perolehan wilayah terbesar sejak awal perang pada Maret 2022.

Namun, laju ofensif Rusia melambat pada bulan Desember, di mana mereka hanya merebut 465 kilometer persegi dalam 30 hari pertama bulan tersebut.

Meski begitu, angka ini masih hampir empat kali lipat lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun 2023 dan lebih dari dua setengah kali lipat dibandingkan Desember 2022.

Sebanyak tiga perempat dari wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia pada tahun 2024 berada di wilayah Donetsk bagian timur. Wilayah ini mencakup Kota Pokrovsk, yang menjadi pusat logistik bagi pasukan Ukraina.

Saat ini, Rusia menguasai atau memiliki kendali atas sekitar 70% wilayah Donetsk, dibandingkan dengan 59% pada akhir tahun lalu.(jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS