Dunia Diuntungkan oleh AS yang Bertindak sebagai Pendobrak Firewall PKT 

Dan Fengchen

Baru-baru ini, pendiri SpaceX, Elon Musk, merilis sebuah kabar yang menarik: Era Baru “Koneksi telepon seluler langsung ke satelit melalui sistem Starlink” telah tiba. Musk menjelaskan bahwa sistem Starlink kini telah dapat terhubung langsung ke ponsel biasa dan menyediakan layanan jaringan. Meskipun bandwidth saat ini hanya dapat dibatasi hingga 10 megabit (Mbp), namun diharapkan bandwidth tersebut dapat diperluas hingga ke level aplikasi di masa mendatang.

Kabarnya, beberapa senator AS telah mengajukan rancangan undang-undang yang mendukung lahirnya era baru “koneksi telepon seluler langsung ke satelit”. 

Pada 25 November, Senator Partai Demokrat Ben Cardin, ketua Komite Urusan Luar Negeri Senat, dan Senator Partai Republik Dan Sullivan bersama-sama memperkenalkan Rancangan Undang-Undang: “Informing a Nation with Free, Open, and Reliable Media Act” atau INFORM Act, (Menjaga agar suatu bangsa mendapat informasi melalui media yang bebas, terbuka, dan dapat diandalkan)”, yang mewajibkan Dewan Negara AS mengembangkan strategi komprehensif untuk memperluas keterlibatan warga Tiongkok di bidang informasi. 

Senator Sullivan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Great Firewall milik Partai Komunis Tiongkok (PKT) menekan kebebasan berpendapat dan memblokir informasi nyata. Kita harus mendobrak Great Firewall dan mengizinkan rakyat Tiongkok memperoleh informasi yang benar.

Dapat diperkirakan jika suatu hari nanti sistem Starlink milik Elon Musk dapat terhubung ke ponsel netizen Tiongkok, itu akan menjadi berkah dari langit bagi seluruh rakyat Tiongkok! Sedangkan bagi PKT, keruntuhannya semakin dekat.

Asal usul Great Firewall / Tembok Api Besar Tiongkok

Mengapa rancangan undang-undang kedua senator AS itu menargetkan Tiongkok? Pasalnya, Tiongkok merupakan wilayah yang paling parah terkena dampak Great Firewall.

Pada 1998, PKT mengusung proyek “Informatisasi Pekerjaan Keamanan Publik Nasional”, dengan logo Kementerian Keamanan Publik berupa gambar sebuah perisai, sehingga divisualisasikan sebagai “Proyek Perisai Emas” (GFW).

Ada juga cerita buruk tentang asal mula Proyek Perisai Emas. Menurut buku “Jiang Zemin: The Man”, pada malam Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-16 (November, 2002), putra tertua Jiang Zemin, Jiang Mianheng, pergi ke Institut 502 Kementerian Industri Informasi untuk menonton film berkecepatan tinggi demonstrasi internet, salah satu isinya adalah menguji kecepatan pengambilan data. 

Kemudian reporter mencari kata “Jiang Zemin” di Google, dan tanpa diduga, tiga dari sepuluh berita pertama yang muncul di layar semuanya mengungkap kejahatan Jiang Zemin, bahkan “Jiang Zemin yang Jahat” menjadi berita utama. Hal ini membuat Jiang Mianheng terkejut dan meradang.

Untuk menutupi rasa malu ayahnya, Jiang Mianheng, yang saat itu menjabat sebagai wakil presiden Akademi Ilmu Pengetahuan Republik Rakyat Tiongkok (RRT), langsung menginstruksikan penguatan dalam memblokir berita di Internet. Ia mengatakan: “Tiongkok perlu membangun jaringan nasional yang independent dari jaringan Internet internasional”, Jiang Mianheng jelas punya alasan atas ucapannya tersebut.

Pada 2002, Zhang Jiadun (Gordon Guthrie Chang), penulis buku “The Coming Collapse of China” menunjukkan bahwa Jiang Mianheng sedang mempromosikan sistem jaringan Tiongkok yang independen dari jaringan global dan membangun firewall besar untuk mencegah pemblokiran dan penyaringan informasi luar negeri. 

Jiang Mianheng, yang saat itu menjabat sebagai wakil presiden Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, pergi ke Pusat Informasi Jaringan Komputer Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok untuk mendengarkan laporan, dan secara khusus menekankan pentingnya memiliki teknologi pengawasan.

Sekitar tahun 2000, tahap pertama Proyek Perisai Emas dengan investasi sebesar RMB 6 miliar diluncurkan. Pada 2006, Kementerian Keamanan Publik RRT menginspeksi “Proyek Perisai Emas”. 

Setelah 2010, Proyek Perisai Emas ditingkatkan menjadi proyek rahasia “kecerdasan besar” yang memiliki kemampuan lebih besar. Diperkirakan biaya pelaksanaan proyek “kecerdasan besar” secara nasional adalah antara RMB 100 miliar hingga RMB 600 miliar. 

Sejak 2010 itu, Partai Komunis Tiongkok terus mengeluarkan dana dalam jumlah besar untuk memperluas bandwidth, memperkuat firewall, serta memperbanyak kata-kata sensitif dalam jumlah besar, demi mencapai tujuan menjaga agar masyarakat dalam negeri tidak memperoleh berita kebenaran dari luar negeri. 

PKT tidak segan-segan mengeluarkan biaya besar untuk memantau 1,4 miliar rakyatnya. Ini mungkin salah satu alasan penting mengapa selama bertahun-tahun dana pemeliharaan stabilitas PKT melebihi pengeluaran militer.

Meskipun Proyek Perisai Emas didirikan atas nama “Informatisasi Pekerjaan Keamanan Publik Nasional”, namun fakta membuktikan bahwa fungsi inti dan paling rahasianya juga adalah untuk menarget Falun Gong.

Pada 20 Juli 1999, kelompok Jiang Zemin mulai secara terbuka menindas Falun Gong, mengklaim akan “memusnahkan Falun Gong dalam tiga bulan”. Namun, kebijakan represif ini tidak populer, bahkan ditentang oleh pejabat PKT dari atas hingga bawah. 

Bersama dengan penindasan, biro propaganda PKT menggunakan segala kemampuannya untuk memfitnah dan mencemarkan nama baik Falun Gong dalam segala aspek. Selain itu juga mencegah informasi tentang praktisi Falun Gong di luar negeri mengklarifikasi fakta kebenaran masuk ke daratan Tiongkok.

Menurut buku “Jiang Zemin yang Sebenarnya”, kegagalan dalam menghentikan penyebaran Falun Gong membuat Jiang Zemin menanggung malu lantas naik pitam. Setelah penganiayaan dimulai, putra Jiang Zemin, Jiang Mianheng, menginstruksikan pemblokiran Internet dan meningkatkan kemampuan “Proyek Perisai Emas” yang ia pimpin, dengan tujuan untuk mencegah netizen di Tiongkok memperoleh informasi dari luar negeri tentang demokrasi, hak asasi manusia, kebebasan, terutama berita-berita yang terkait kegiatan Falun Gong di luar negeri.

Pada tahun 2005, John Palfrey, seorang profesor hukum di Universitas Harvard, Amerika Serikat yang melakukan penelitian mengenai blokade Internet di Tiongkok. Menerbitkan hasil laporannya yang menunjukkan bahwa 48% situs web luar negeri, termasuk Peristiwa “4 Juni 1989” – Tiananmen tidak dapat diakses di Tiongkok karena terkena pemblokiran oleh PKT, selain itu ada sekitar 60% situs yang memuat opini politik yang anti-komunis, dan 100% situs yang memuat berita positif tentang Falun Gong, terkena pemblokiran. 

Dari sana terlihat bahwa, peran Proyek Perisai Emas dalam menjaga stabilitas adalah untuk mencegah informasi dari jaringan dunia yang tidak disukai oleh PKT, dan informasi yang berkaitan dengan kebenaran tentang Falun Gong menanggung beban terbesar dan merupakan prioritas utama pemblokiran dan penyaringan.

“Great Firewall” dijadikan “tembok penyelamat nyawa” oleh PKT

Seperti diketahui, kekerasan dan kebohongan merupakan 2 kekuatan PKT dalam merebut kekuasaan, membentuk pemerintahan dan mempertahankan kekuasaan. Apa yang diandalkan oleh Partai Komunis Tiongkok untuk mengubah kebohongan menjadi “kebenaran”? Terutama mengandalkan dua hal, yakni, di dalam negeri, PKT membangun media yang menyebarkan suara partai, melakukan pengawasan yang ketat terhadap berita agar hak atas orisinalitas dan penafsiran terhadap wacana tetap berada dalam genggaman PKT. 

Sedangkan untuk luar negeri, PKT melakukan pemblokiran terhadap berita, informasi atau pembicaraan yang tidak sesuai dengan suara partai, memblokir semua kebenaran untuk mempertahankan agar otoritas partai tidak tergoyahkan. Setelah dunia memasuki era Internet, perlindungan terhadap suara partai sepenuhnya digantungkan pada Great Firewall (GFW). Oleh karenanya tidak berlebihan apabila GFW disebut-sebut sebagai tembok penyelamat nyawa PKT.

Penulis memegang sebuah dokumen “rahasia” dari PKT yang berjudul: “Risalah rapat khusus mengenai pencegahan dan pemberantasan rumor politik besar dan secara tegas menjaga keamanan politik inti dan martabat politik partai”. Dokumen tertanggal 15 Januari 2018 ini dikeluarkan sebelum “hari-hari sensitif” Sidang Pleno Kedua dan Ketiga Komite Sentral PKT ke-19 dan Dua Sidang Nasional. Tujuan dari dokumen tersebut adalah untuk memblokir dan menindak informasi tidak seirama dengan pemimpin PKT Xi Jinping yang beredar di Internet dalam dan luar negeri pada saat itu. Dari dokumen ini terungkap banyak keterangan dari orang dalam dan rincian mengenai operasi Great Firewall.

Dokumen menunjukkan bahwa pertemuan tersebut diadakan di bawah instruksi langsung dari Guo Shengkun, yang saat itu menjabat sebagai sekretaris Komisi Urusan Politik dan Hukum, dan dihadiri pula oleh para pejabat dari berbagai institusi seperti Departemen Propaganda Pusat, Komisi Urusan Politik dan Hukum, Administrasi Dunia Maya Tiongkok, Kantor Pusat 610, Mahkamah Agung Rakyat, Kejaksaan Agung, Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi, Kementerian Keamanan Publik, Kementerian Keamanan Nasional, beberapa departemen dari Tentara Pembebasan Rakyat. 

Pembahasan dalam pertemuan itu selain mencakup seluruh “rahasia dapur” dari Komite Urusan Politik dan Hukum, tetapi juga mencakup departemen rahasia Tentara Pembebasan Rakyat. Tingginya spesifikasi dan penggunaan daya yang komprehensif guna mensukseskan pertemuan tersebut memang sangat jarang terjadi.

Pertemuan tersebut menekankan bahwa menjaga citra pemimpin tertinggi partai “pada dasarnya adalah perjuangan politik yang serius”. Penting untuk mengambil tindakan praktis untuk melindungi Komite Sentral Partai dengan Xi Jinping sebagai pemimpin inti, dan dengan tegas mempertahankan kepemimpinan partai dan sistem sosialisme dengan ciri khas Tiongkok. Dari sini terlihat bahwa Partai Komunis Tiongkok telah menyamakan keamanan jaringan dengan stabilitas kekuasaan rezim.

Untuk memblokir Internet secara lebih efektif, pimpinan pusat menyetujui pembentukan mekanisme kerja “415”. Pertemuan tersebut meminta agar Dua Sesi [the National People’s Congress(NPC) dan the Chinese People’s Political Consultative Conference(CPPCC)] digunakan sebagai poin sensitif, “mengalokasikan petugas yang berkemampuan, untuk membentuk tugas darurat praktis dan sistem komando yang tanggap, menerapkan pencegahan dan pengendalian tingkat tinggi, juga menerapkan sistem laporan harian, menjadwalkan kemajuan tugas, dan menganalisis tren opini publik setiap hari”.

Mengenai informasi yang merugikan citra pemimpin tertinggi partai, “patuhi standar tertinggi, persyaratan paling ketat, dan tindakan terkuat, untuk menghapus dan membuang informasi yang relevan dalam 1 menit, memblokirnya secara efektif dalam 3 menit, mengidentifikasi sumber informasi dalam 5 menit, dan tindak lanjuti penyelidikan orang tersebut, dan melakukan tindakan untuk mencegah penyebarannya dalam skala besar”. Kontrol ketat PKT atas Internet, serta kecepatan dan keganasannya, menunjukkan pentingnya hal ini dalam upaya PKT untuk menjaga stabilitas dan mempertahankan kekuasaannya.

PKT menggunakan taktik infiltrasi dan penyuapan front persatuan yang biasa dengan jelas menyatakan bahwa “Administrasi Dunia Maya Tiongkok dan Kementerian Keamanan Publik diminta untuk melakukan pekerjaan yang baik dalam hubungan dan komunikasi dengan perusahaan Internet besar di luar negeri, seperti Twitter, YouTube, dan Facebook, untuk memengaruhi mereka agar bersedia bekerja sama dengan pihak kita. 

Pertemuan tersebut meminta departemen teknologi jaringan untuk mempersiapkan lebih banyak “proyektil meriam” untuk melumpuhkan media dan platform luar negeri yang memproduksi dan menyebarkan kebenaran, “ambil tindakan pada saat kritis hingga dengan tekad melumpuhkannya.”; “Jika perlu, blokir seluruh situs.”

Betapa pentingnya GFW di mata Partai Komunis Tiongkok. Sebaliknya, hal ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya untuk merobohkan Tembok Api Besar tersebut.

Fakta membuktikan bahwa tujuan Partai Komunis Tiongkok pada dasarnya telah tercapai. Mayoritas dari 1,4 miliar rakyat Tiongkok telah dibuat bodoh, ‘budeg’, dan buta oleh PKT, dan menjadikan mereka sebagai boneka yang mendengarkan dan mengikuti partai. PKT jusru bergantung pada Tembok Api Besar (Great Firewall) untuk terus memperpanjang umurnya.

Apa itu Internet? Internet adalah saluran berkecepatan tinggi untuk berbagi informasi global. Lalu apa itu GFW atau Tembok Api Besar yang diciptakan oleh Partai Komunis Tiongkok?

Tembok Api Besar Tiongkok (Great Fire Wall) adalah perangkat yang digunakan oleh PKT untuk memblokir transmisi informasi. Karena adanya perangkat ini, orang-orang di daratan Tiongkok telah lama berada dalam kesulitan mengakses situs web luar negeri. 

Setelah Tembok Api Besar tersebut dirobohkan, akan lebih mudah bagi orang-orang di daratan Tiongkok untuk mendapatkan kebenaran berita dari luar negeri. Justru hal inilah yang paling ditakuti oleh PKT. Pernah terjadi seorang pemuda pemberani dari Shandong yang kehidupannya berubah, dari semula seorang yang pro-PKT menjadi anti-PKT setelah ia mendobrak firewall tersebut dengan menggunakan perangkat lunak untuk menjelajahi situs web luar negeri. 

Pada 30 Maret 2020, Zhang Wenbin, seorang pemuda di Provinsi Shandong, merilis sebuah video di mana ia dengan nama aslinya secara terbuka menyerukan “Partai Komunis turun” dan “Xi Jinping turun”. Dengan rasa sakit hati Zhang Wenbin mengatakan: “Dari obrolan-obrolan dengan beberapa teman dekat di SMA saya dengan jelas merasakan bahwa mereka adalah para nasionalis muda Tiongkok yang pro-PKT”. “Tetapi hal yang menurut saya paling tidak dapat diterima adalah bahwa PKT membutakan mata semua orang melalui kebohongan dan memenjarakan mereka di balik tembok tinggi”.

Zhang Wenbin mengatakan dalam video tersebut: “Saya juga pernah menjadi little pink (buzzer) Partai Komunis Tiongkok. Setelah “memanjat tembok”, saya perlahan-lahan memahami wajah jahat Partai Komunis. PKT telah melalui reformasi pertanahan, Revolusi Kebudayaan, tiga tahun kelaparan, keluarga berencana, pembantaian di Tiananmen pada 4 Juni 1989, penganiayaan terhadap Falun Gong, masyarakat Tibet, Hong Kong dan Xinjiang, bahkan kini mengembangkan cakarnya ke seluruh dunia, namun banyak orang masih menutup mata dan bahkan memujinya. Ini benar-benar membuat muak”.

Zhang Wenbin telah berubah dari seorang yang naif menjadi bijaksana, dari boneka menjadi David yang berani tampil melawan Goliat Merah dari PKT setelah ia “memanjat tembok” untuk melihat kebenaran. Proses perubahan sikap dan pandangan Zhang Wenbin membuktikan tingginya nilai untuk segera mendobrak GFW PKT, agar lebih banyak lagi warga Tiongkok juga mendapatkan hal serupa.

Ketika seorang Zhang Wenbin yang bangkit, PKT dapat menggunakan penindasan untuk mengatasi, tetapi ketika 1,4 miliar Zhang Wenbin bangkit, PKT hanya bisa gemetar.

Warga sipil Tiongkok sangat mengharapkan GFW ambruk

Pada awal Mei 2020, ada media yang melaporkan bahwa Michael Horowitz, CEO lembaga pemikir Amerika “21st Century Innovation” dan penasihat umum Kantor Manajemen dan Anggaran mantan Presiden AS Ronald Reagan, menyarankan agar Kementerian Luar Negeri AS dapat melakukan pendobrakan Tembok Api Besar PKT dengan memanfaatkan dana pemerintah hingga 30 miliar dolar, yang dikombinasikan dengan teknologi relevan dari beberapa universitas Amerika Serikat. Horowitz percaya bahwa jika rencana ini dilaksanakan, maka Tembok Api Besar PKT akan runtuh sebelum pemilu pada akhir Oktober 2020.

Mengingat berita ini, pada 14 Mei 2020, The Epoch Times menerbitkan artikel “Blokade Internet Partai Komunis Tiongkok Akan Segera Runtuh” yang menarik perhatian luas dan tanggapan yang kuat, hanya dalam dua hari, artikel tersebut telah dibaca oleh lebih dari 30.000 orang. Tingginya jumlah klik mencerminkan keinginan masyarakat sangat antusias untuk melihat robohnya Tembok Api Besar.

Dunia diuntungkan dengan Amerika Serikat yang berjasa meruntuhkan GFW

Empat tahun lalu, lembaga pemikir Amerika “21st Century Innovation” mengusulkan gagasan berani tentang “pendobrakan GFW Partai Komunis Tiongkok”, selama masa jabatan pertama Presiden Trump. Hal ini gagal terwujud karena berbagai alasan.

Kini, seiring dengan Presiden Trump akan memulai masa jabatan keduanya, gagasan yang lebih ambisius dan tekad yang semakin besar sudah mulai tampak dihadapan presiden dan pemerintahan AS. Ini mungkin juga merupakan anugerah dari Pencipta Alam buat Amerika Serikat agar ikut berpartisipasi dalam proyek “Langit menumpas PKT”. Bertindak sesuai waktu dan mengikuti kehendak Langit, pahala pasti akan datang berlimpah.

Dunia akan memperoleh manfaat dari “Pendobrakan GFW PKT” 

1. “Pendobrakan GFW” menguntungkan Amerika Serikat.

Pada 10 Desember 2024, Dewan Perwakilan Rakyat AS mengesahkan “Undang-Undang Intelijen Dalam Negeri Strategis dan Pertahanan Penegakan Hukum terhadap Partai Komunis Tiongkok”, yang bertujuan untuk menanggapi secara komprehensif berbagai ancaman yang ditimbulkan oleh Partai Komunis Tiongkok terhadap keamanan nasional AS. PKT mengincar Taiwan dan sering melakukan latihan militer berskala besar di Selat Taiwan yang berpotensi memicu perang antara Tiongkok dan Amerika Serikat, dll. PKT telah menjadi musuh terbesar bagi kepentingan keamanan nasional dan pembangunan Amerika Serikat.

Terdapat laporan bahwa Presiden Trump telah mempersiapkan sejumlah “resep” untuk menghadapi PKT, termasuk perang politik, perang dagang, perang teknologi, dan lain-lain. Tapi ada pepatah Tiongkok yang berbunyi: “Bangkai unta kurus pun lebih besar dari kuda” (mengacu pada seseorang yang berkuasa sekalipun jatuh miskin, ia masih merasa lebih baik dari sebagian orang lainnya), “Lipan mati tidak bertubuh kaku” (mengacu pada meskipun mengalami kemunduran dan kejatuhan, yang bersangkutan masih dapat mempertahankan ilusi kemakmuran untuk jangka waktu tertentu). PKT yang telah menyandera 1,4 miliar orang rakyatnya tidak akan peduli seberapa besar krisis yang terjadi, ia akan mengalihkan tanggung jawabnya kepada rakyat Tiongkok. 

Seperti disebutkan sebelumnya, “Tembok Api Besar” adalah “tembok penyelamat nyawa” PKT, yang juga merupakan “titik lemah” PKT. Alih-alih menghabiskan banyak energi untuk menghadapi PKT, lebih baik “mematikan ular lewat inci ke-7” (tempat keberadaan jantung ular). “Tembok Api Besar” adalah inci ke-7 PKT. merobohkan Tembok Api Besar PKT adalah strategi yang diberikan Tuhan. Sedangkan sistem Starlink yang bagaikan prajurit dan panglima dari surga akan membantu AS “Menundukkan musuh tanpa melalui perang” atau secara kasat mata. Dengan robohnya Tembok Api Besar Tiongkok, Amerika Serikat akan mendapat manfaat dari jalan pintas tersebut.

2. “Pendobrakan GFW” menguntungkan Tiongkok.

Dua pilar kekuatan yang digunakan rezim Komunis Tiongkok: Satu adalah kekerasan, dan yang lain adalah kebohongan. Kebohongan diciptakan dengan tanpa menyediakan ruang untuk tawar menawar, dan upaya PKT untuk mencegah kebohongan tidak terungkap terutama bergantung pada firewall. Sedangkan pelaku kekerasan sebagian besar berada di bawah kendali militer dan polisi keamanan. 

Jika firewall PKT dapat dirobohkan dan jaringan area lokal PKT dapat diubah menjadi Internet yang memberi kemungkinan kepada para anggota militer dan polisi PKT untuk memahami kebenaran dan berhenti mengarahkan senjata untuk menindas rakyat, tetapi berbalik menyerang PKT yang jahat. Oleh karena itu, dengan merobohkan tembok tersebut membuktikan “Sekali mendayung dua pulau terlampaui”, selain menghancurkan dua pilar utama PKT: kebohongan dan kekerasan, yang membuat PKT terpaksa membubarkan diri.

Selain menghancurkan kedua pilar kekuatan PKT, “Pendobrakan GFW” juga memicu reaksi berantai——Pada saat itu, masyarakat Tiongkok akan dapat dengan bebas menelusuri atau memperoleh informasi nyata dari luar negeri yang tanpa disaring oleh PKT, terutama laporan kebenaran tentang Falun Gong, Epoch Times.com, New Tang Dynasty Television, dan Sound of Hope. Kebenaran dalam jumlah besar akan muncul di Internet daratan Tiongkok dan akan terjadi “ledakan informasi” yang menggetarkan PKT.

Pada saat itu, warga Tiongkok dapat dengan bebas mengunduh “Zhuan Falun” buku utama Falun Dafa dan buku-buku asli lainnya dari Minghui.com untuk melihat bagaimana buku-buku Falun Gong yang dibakar secara gila-gilaan oleh PKT mengajarkan semua pengikutinya untuk menjadi orang baik.

Pada saat itu, masyarakat bisa dengan leluasa membaca empat mahakarya The Epoch Times: “Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis”, “Disintegrasi Budaya Partai”, “Tujuan Akhir Komunisme”, dan “Iblis Menguasai Dunia Kita”, dan memahami sifat jahat PKT. Ini pasti akan mendorong orang-orang untuk “mundur dari Partai Komunis Tiongkok serta organisasi afiliasinya” demi keselamatan dirinya!

Pada saat itu, masyarakat dapat melalui situs web Minghui.com, atau situs web WOIPFG, dll. untuk mengetahui tentang penganiayaan kejam terhadap praktisi Falun Gong oleh fraksi Jiang Zemin. Bagaimana “Partai Komunis Tiongkok mengambil organ manusia dari praktisi Falun Gong yang masih hidup untuk diperdagangkan demi keuntungan”, “Sejumlah besar praktisi Falun Gong ditahan secara ilegal kemudian disiksa dan dibunuh di fasilitas penahanan dan penjara”, “Berlatih Falun Gong sepenuhnya legal di Tiongkok, sedangkan penganiayaan terhadap Falun Gong tidak memiliki dasar hukum”, “Penyebaran metode kultivasi Falun Gong yang cepat dan luas di luar negeri telah menerima ribuan penghargaan”, dan kebenaran lainnya juga dapat secara mudah diketahui oleh masyarakat umum.

Pada saat itu, dan seterusnya ….Ketika banyak “pada saat itu” yang kita bahas tersebut benar-benar tiba – yaitu, ketika teknologi ponsel dapat langsung terhubung ke satelit dapat terwujud di daratan Tiongkok, itu akan menjadi awal dari jatuhnya PKT.

3. “Pendobrakan GFW” bermanfaat bagi dunia.

Pada akhir 1990-an, dengan runtuhnya Partai Komunis Soviet dan Partai Komunis Eropa Timur, gerakan komunis di seluruh dunia dinyatakan gagal total. Komunisme diakui sebagai “ideologi bangkrut yang telah dibuktikan dengan praktik”.

Pada 19 November 2004, The Epoch Times meluncurkan serangkaian editorial yang berjudul “Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis”. Untuk pertama kalinya dalam sejarah umat manusia, mengungkap secara komprehensif dan mendalam tentang sifat jahat dan sejarah kriminal Partai Komunis, khususnya Partai Komunis Tiongkok. 

Dalam editorialnya tertulis: “Partai Komunis Tiongkok meskipun berkali-kali berganti rupa, berkali-kali dapat melewati masa krisis, tetapi dunia melihat jelas akan akhir kesudahannya. Selembar demi selembar PKT menanggalkan mantelnya yang indah, hingga tampaklah jelas wujud keiblisannya, kekejamannya. Tidak punya malu dan melawan alam. Sampai hari ini masih mengekang pikiran orang, dan membunuh etika moral manusia. Komunisme masih merupakan bencana yang amat besar bagi peradaban manusia, moral, perdamaian dan kemajuan”. [Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis, Komentar Empat]

Pada 17 Desember 1991, di bawah tekanan anti-komunis yang kuat dari rakyat Uni Soviet, Gorbachev dan Yeltsin bersama-sama menyatakan Partai Komunis sebagai organisasi ilegal di Kremlin. Deklarasi tersebut berbunyi: “Setelah lebih dari tujuh puluh tahun penerapan, ajaran sesat yang absurd dari Marxisme-Leninisme telah gagal dalam teori dan praktik. Sejarah dan fakta telah membuktikan bahwa ini adalah ajaran sesat yang sepenuhnya tidak masuk akal dan merugikan umat manusia”.

Hampir dua ratus tahun sejarah gerakan komunisme dari awal hingga saat ini telah sepenuhnya menunjukkan sifat jahatnya yang anti alam dan manusia. PKT adalah basis kejahatan terbesar di dunia saat ini, dan juga merupakan akar penyebab segala jenis perang, kekacauan, dan perselisihan di seluruh dunia.

Kesimpulan

Pada 12 Juni 1987, selama kunjungannya ke Jerman, mantan Presiden AS Ronald Reagan menyampaikan pidato bersejarah di Gerbang Brandenburg – “Runtuhkan tembok ini!” yang akhirnya mengantarkan Eropa memasuki sebuah era baru.

Kami percaya bahwa dengan meruntuhkan Tembok Api Besar Tiongkok akan membuka era baru bagi dunia. (sin/whs)

FOKUS DUNIA

NEWS