Seorang Wanita di Shenzhen, Tiongkok Menuduh Rumah Sakit Mengambil Lima Organ Ibunya Secara Ilegal

ETIndonesia. Seorang wanita di Shenzhen baru-baru ini mengungkapkan melalui video bahwa rumah sakit di Shenzhen, yang bekerja sama dengan Universitas Hong Kong, telah mencuri lima organ ibunya yang sehat. Ia menuduh rumah sakit tersebut memalsukan diagnosis “kanker pankreas” untuk membujuk keluarganya menandatangani persetujuan untuk prosedur pembedahan.

Menurut wanita tersebut, pada Agustus 2018, ibunya yang berusia 77 tahun, Zhang Yuhua, pergi untuk pemeriksaan kesehatan rutin di Rumah Sakit Universitas Hong Kong Shenzhen. Namun, rumah sakit itu memalsukan diagnosis kanker pankreas dan meyakinkan keluarga untuk menyetujui operasi.

Wanita Shenzhenitu  berkata : “Selama operasi, meskipun tidak ada tumor yang ditemukan, mereka tetap mengangkat lima organ sehat ibu saya, termasuk pankreas, kantung empedu, limpa, duodenum, dan sebagian lambung, yang akhirnya menyebabkan kematiannya.”

Profesor Liu, pengajar di Akademi Pengobatan Tradisional Tiongkok Kanada berkata “Pada usia yang sudah tua dan memiliki tekanan darah tinggi, pengangkatan organ dalam jumlah besar dapat berakibat fatal. Sebenarnya, ini adalah pengobatan berlebihan yang dilakukan berdasarkan diagnosis yang salah,  bertujuan untuk menghasilkan uang.”

Menurut laporan media Tiongkok, keluarga pasien telah menunjuk pengacara untuk menggugat rumah sakit. Pada November 2023, pengadilan memutuskan agar rumah sakit membayar ganti rugi sebesar lebih dari RMB.620.000 yuan (sekitar 1,3 miliar rupiah) kepada keluarga pasien.

Namun, wanita tersebut juga menuduh rumah sakit terlibat dalam perdagangan organ ilegal dan meminta agar tindakan pidana diambil terhadap pelaku. Dalam video tersebut, disebutkan bahwa dokter yang terlibat sebelumnya telah mengangkat organ sehat seorang pasien bernama Liao, yang kemudian meninggal.


“Pengambilan organ hidup termasuk praktik perdagangan organ ilegal ini biasanya dilakukan pada orang yang lebih muda. Mungkin tidak banyak yang memilih pasien yang sudah sepuh seperti ini untuk diambil organnya dan dipindahkan ke orang lain,” ujar Profesor Liu. 

Namun, kejahatan pengambilan organ secara paksa, yang awalnya difokuskan pada praktisi Falun Gong, kini telah menyebar ke seluruh masyarakat Tiongkok, menciptakan ketakutan di kalangan rakyat. Media Tiongkok juga telah mengungkapkan bagaimana beberapa dokter terlibat pencurian dan penjualan organ pasien.

Rumah Sakit Shenzhen Universitas Hong Kong juga sedang mengembangkan program transplantasi organ, dan presiden kedua rumah sakit tersebut, Lo Chun-mau, telah mengusulkan pertukaran organ tubuh manusia antara Tiongkok dan Hong Kong pada tahun 2023.

Dr. Lin Xiaoxu, pakar virologi Amerika Serikat berkata : “Pengambilan organ hidup di Tiongkok sangat merajalela dan  membentuk jaringan bisnis besar yang didukung oleh pemerintah. Para dokter bisa menggunakan berbagai diagnosa palsu atau pengobatan yang disengaja untuk memperburuk kondisi pasien, atau memaksa pasien menjalani operasi demi memudahkan pengambilan organ. Pengambilan organ hidup di Tiongkok adalah industri jahat yang didukung negara.” (Hui)

Sumber : NTDTV.com

FOKUS DUNIA

NEWS