Mendekati Tahun Baru Imlek, Pekerja Konstruksi di Tiongkok Ramai-Ramai Menuntut Gaji

ETIndonesia. Menjelang Tahun Baru Imlek, aksi pekerja konstruksi di berbagai daerah Tiongkok yang menuntut pembayaran gaji tertunda semakin marak terjadi. Insiden ini memicu diskusi dan kekhawatiran luas. Berikut detail kejadiannya :

Pada 4 Januari 2025, di Zhaoqing, Guangdong, Tiongkok, sejumlah pekerja menaiki atap kantor Dinas Konstruksi untuk menyuarakan tuntutan mereka. “Apakah anak-anak kita tidak perlu makan?” teriak seorang pekerja.

Dalam video yang beredar, terlihat seorang pekerja yang tampak lemah dan duduk terkulai, sementara petugas medis berada di lokasi untuk memberikan pertolongan.

Seorang warganet berkomentar: “Orang-orang yang naik ke atap bukan benar-benar ingin melompat, mereka hanya ingin mendapatkan gaji. Jika benar-benar tidak ada jalan keluar, mereka terpaksa mengambil langkah putus asa.”

Masalah Gaji yang Terus Berulang

Pakar masalah Tiongkok, Wang He, menjelaskan bahwa sistem pemerintahan Partai Komunis Tiongkok (PKT) menciptakan kondisi yang memaksa banyak pengusaha menjadi tidak bertanggung jawab.

“Sistem ini membuat bos besar berutang kepada bos menengah, bos menengah berutang kepada bos kecil, dan bos kecil akhirnya tidak mampu membayar pekerja. Situasi ekonomi Tiongkok yang buruk dalam beberapa tahun terakhir membuat masalah gaji tertunda menjadi sangat mencolok,” ujarnya. 

Aksi serupa juga terjadi di Shenzhen, Xiamen, Shanghai, dan beberapa kota lainnya, di mana para pekerja menaiki menara derek atau berkumpul di kantor pusat perusahaan untuk memprotes gaji yang belum dibayarkan. Beberapa pekerja mengaku ditunggak hingga jutaan yuan, bahkan ada perusahaan konstruksi yang melarikan diri.

Insiden yang Meluas

Sejak Desember 2024, video-video yang diunggah di media sosial Tiongkok menunjukkan insiden tuntutan gaji di beberapa proyek besar, seperti: Proyek Vanke Future Time dan Gucui Hidden Elegance di Zhengzhou, Henan, Proyek Vanke East Port di Dalian, Liaoning dan Proyek Vanke lainnya di Wuhan, Hubei.

Pada 1 Januari, di Liuzhou, Guangxi, sekelompok pekerja menaiki menara derek sambil meneriakkan: “Kembalikan uang hasil kerja keras kami!”

Sistem yang Tidak Efektif

Wang He juga menyoroti ketidakmampuan sistem pemerintah Tiongkok dalam menangani masalah ini: “Pemerintah memiliki lembaga arbitrase tenaga kerja dan banyak badan lain, tetapi mereka tidak mampu memberikan solusi nyata. Ini menunjukkan bahwa sistem di bawah Partai Komunis Tiongkok telah rusak sepenuhnya.” (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

FOKUS DUNIA

NEWS