Trump Kembali Mengusulkan Kepemilikan atas Greenland, Putranya Akan Berkunjung

EtIndonesia. Donald Trump Jr., putra Presiden terpilih AS Donald Trump, dijadwalkan mengunjungi wilayah otonomi Denmark, Greenland, pada Selasa (7/1). Meskipun kunjungannya bersifat pribadi, ayahnya baru-baru ini kembali mengangkat gagasan bahwa “Amerika Serikat seharusnya memiliki Greenland,” menunjukkan minat untuk mengendalikan pulau Arktik yang luas ini.

Donald Trump, melalui platform media sosialnya, Truth Social, pada Senin mengonfirmasi perjalanan putranya tersebut. Dalam unggahannya, dia menyebutkan: “Saya mendengar rakyat Greenland mendukung ‘Make America Great Again’ (MAGA). Anak saya, Don Jr., dan para wakil lainnya akan mengunjungi beberapa wilayah dan pemandangan paling menakjubkan di sana.”

Trump kembali mengulang gagasan bahwa Greenland seharusnya menjadi bagian dari Amerika Serikat. 

“Greenland adalah tempat yang luar biasa, dan jika menjadi bagian dari AS, itu akan memberikan manfaat besar bagi semua orang. Kami akan melindungi, menghargai, dan memastikan Greenland terlindungi dari bahaya luar. Mari kita jadikan Greenland hebat kembali!” tulisnya.

Menurut laporan Reuters, Mininnguaq Kleist, Sekretaris Tetap Urusan Luar Negeri Greenland, menyatakan bahwa kunjungan Donald Trump Jr. bersifat pribadi tanpa jadwal pertemuan dengan perwakilan Pemerintah Greenland. Informasi tambahan menyebutkan bahwa Trump Jr. akan berada di Greenland hanya sehari untuk merekam konten video bagi podcast-nya dan tidak akan bertemu dengan pejabat pemerintah atau tokoh politik.

Sementara itu, Perdana Menteri Greenland, Múte Egede, belum memberikan komentar terkait kunjungan tersebut. Greenland, yang merupakan wilayah otonom Denmark, sebelumnya telah menolak proposal pembelian yang diajukan oleh Trump pada 2019. Denmark dengan tegas menolak gagasan tersebut, meskipun membuka kemungkinan kerja sama di berbagai bidang. Egede menegaskan bahwa: “Greenland adalah milik rakyatnya dan tidak akan pernah dijual, baik sekarang maupun di masa depan.”

Trump pada Desember lalu, ketika mengumumkan calon Duta Besar AS untuk Denmark, kembali mengangkat isu Greenland. Dalam sebuah pernyataan, dia menyebutkan: “Demi keamanan nasional dan kebebasan dunia, Amerika Serikat percaya bahwa memiliki dan mengendalikan Greenland adalah hal yang sangat penting.”

Namun, Egede dalam pidato Tahun Baru 2025-nya menekankan harapannya untuk mendorong Greenland meraih kemerdekaan dari Denmark dan memperkuat kerja sama dengan negara lain. Pemilu baru Greenland dijadwalkan berlangsung paling lambat pada 6 April mendatang.

Anggota Parlemen Denmark asal Greenland, Aaja Chemnitz, dengan tegas menolak ide bahwa Greenland menjadi bagian dari Amerika Serikat. 

“Greenland tidak boleh menjadi pion dalam mimpi ekspansi kekaisaran Trump,” katanya.

Media Greenland melaporkan kemungkinan pertemuan antara Trump Jr. dan Ketua Partai Pemerintah sekaligus Menteri Keuangan Greenland, Erik Jensen. Namun, sumber yang mengetahui rencana perjalanan Trump Jr. menyangkal hal ini, menyebutkan bahwa pertemuan dengan Jensen tidak akan terjadi.

Di sisi lain, miliarder terkenal sekaligus penasihat Trump, Elon Musk, turut berkomentar melalui media sosialnya. 

“Rakyat Greenland harus menentukan masa depan mereka sendiri, dan saya yakin mereka ingin menjadi bagian dari Amerika Serikat!” tulisnya di platform X (sebelumnya Twitter).

Greenland: Pulau Strategis yang Menarik Perhatian Dunia

Greenland adalah pulau terbesar di dunia, terletak di antara Samudra Atlantik dan Arktik, dengan 80% wilayahnya tertutup oleh lapisan es. Pulau ini juga menjadi lokasi pangkalan militer besar Amerika Serikat, menambah nilai strategisnya dalam geopolitik global.

Greenland memiliki parlemen dan pemerintahannya sendiri, meskipun tetap menjadi wilayah otonom Denmark. Gagasan Trump untuk menjadikan Greenland bagian dari Amerika Serikat sebelumnya telah menimbulkan perdebatan internasional, mencerminkan ambisi geopolitik dan pengaruh besar pulau ini dalam isu global.(jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS