EtIndonesia. Monster Loch Ness adalah salah satu makhluk misterius paling terkenal dalam cerita rakyat Skotlandia. Konon, monster ini bersembunyi di Loch Ness, sebuah danau besar di Dataran Tinggi Skotlandia. Loch Ness merupakan danau terbesar kedua di Skotlandia dan juga yang terdalam, dengan kedalaman rata-rata 200 meter dan titik terdalam mencapai 230 meter. Karena suhu air yang dingin sepanjang tahun serta kandungan alga dan gambut yang tinggi, visibilitas di bawah air sangat rendah.
Ciri-ciri monster Loch Ness biasanya digambarkan bertubuh besar, berleher panjang, dan memiliki satu atau lebih punuk yang menyembul dari air. Fenomena penampakan monster ini telah tercatat selama hampir satu abad, dengan lebih dari 1.000 laporan penampakan hingga saat ini. Namun, meskipun para ilmuwan telah menggunakan sonar pemindaian dan alat penyelam untuk menyelidiki, tidak ada bukti konkret yang ditemukan. Beberapa peneliti menduga bahwa monster ini mungkin hanyalah belut raksasa atau spesies umum lainnya.
Video oleh Turis dari Afrika Selatan
Seorang turis asal Afrika Selatan, GE Taylor, merekam video berdurasi tiga menit di Loch Ness, yang diklaim menampilkan objek tak dikenal. Video tersebut kemudian diperoleh zoolog Inggris, Maurice Burton, yang mempublikasikan gambar cuplikan video tersebut dalam bukunya pada tahun 1961. Namun, hasil analisis menunjukkan bahwa objek itu kemungkinan besar hanyalah benda terapung. Hingga kini, rekaman asli video tersebut belum dipublikasikan, menyisakan banyak teka-teki.
Foto oleh Peter MacNab
Peter MacNab mengambil foto di Kastil Urquhart yang memperlihatkan dua punuk hitam panjang di permukaan danau. Foto ini mengejutkan publik pada masanya, tetapi penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa punuk tersebut kemungkinan besar hanyalah efek gelombang yang dihasilkan oleh tiga perahu nelayan.
Jejak Misterius dalam Rekaman Insinyur Penerbangan
Pada 23 April 1960, insinyur penerbangan Tim Dinsdale merekam video yang memperlihatkan objek menyerupai punuk di Loch Ness yang meninggalkan jejak di air. Awalnya, rekaman ini dianggap sebagai gambar kapal biasa. Namun, dalam dokumenter tahun 1993 berjudul Discovery Loch Ness yang diproduksi oleh Discovery Communications, analisis teknologi digital menunjukkan adanya bayangan samar di film tersebut, yang tampaknya adalah bagian belakang tubuh makhluk. Temuan ini kembali memicu perdebatan tentang keberadaan monster Loch Ness.
Rekaman Teknisi Laboratorium
Pada 26 Mei 2007, Gordon Holmes, seorang teknisi laboratorium, merekam sebuah video yang diklaim menunjukkan monster Loch Ness. Namun, pakar biologi kelautan dari Pusat Loch Ness di Drumnadrochit berpendapat bahwa objek dalam rekaman tersebut kemungkinan besar adalah berang-berang, anjing laut, atau burung air. Meski demikian, kecepatan dan pola gerakan objek dalam video membuat para pendukung teori monster percaya bahwa itu mungkin makhluk yang belum teridentifikasi.
Apakah Monster Loch Ness Benar-Benar Ada?
Pertanyaan tentang keberadaan monster Loch Ness telah menjadi topik perdebatan panjang. Pada Agustus 2011, seorang kapten kapal menggunakan sonar untuk mendeteksi objek selebar sekitar 1,5 m yang mengikuti kapal selama beberapa menit. Namun, setelah satu tahun penelitian, para ilmuwan menyimpulkan bahwa itu hanyalah fenomena bunga alga di danau.
Pada Mei 2019, sebuah laporan menyatakan bahwa penampakan monster Loch Ness kemungkinan besar disebabkan oleh belut raksasa. Penelitian DNA di Loch Ness tidak menemukan jejak hiu Greenland atau plesiosaurus, mendukung teori bahwa monster tersebut hanyalah belut raksasa.
Teori Baru tentang Monster Loch Ness
Baru-baru ini, topik ini mendapatkan interpretasi baru. Adrian Shine, anggota Royal Geographical Society dan pendiri Proyek Loch Ness, yang telah meneliti monster ini selama lebih dari 50 tahun, mengemukakan bahwa monster tersebut mungkin hanyalah salah persepsi terhadap angsa atau burung air lainnya. Shine menjelaskan bahwa permukaan danau yang tenang dapat menipu persepsi manusia tentang jarak, sehingga angsa atau burung lain tampak lebih besar dan dianggap sebagai makhluk berleher panjang.
Fotografer Finlandia, Timo Vienonenpa (Transliterasi-red), mendukung teori Shine dengan membandingkan foto siluet angsa dengan gambaran tradisional monster Loch Ness dan menemukan kemiripan yang mencolok. Selain itu, bentuk “punuk” monster Loch Ness mungkin hanyalah pola gelombang yang ditinggalkan oleh kapal. Burung lain seperti kormoran dan merganser juga dianggap sebagai sumber laporan penampakan.
Baik itu belut, angsa, atau hewan lain, legenda monster Loch Ness tetap menjadi pusat eksplorasi dan spekulasi selama berabad-abad. Hingga kini, wujud sebenarnya dari monster ini masih menjadi misteri yang terus memikat perhatian banyak orang. (jhn/yn)