Shanghai Umumkan Larangan Perdagangan Unggas Hidup Selama Tiga Tahun, Penyebaran Wabah Jadi Sorotan

ETIndonesia. Di tengah musim flu, Tiongkok saat ini menghadapi wabah flu H1N1 dan flu burung secara bersamaan. Shanghai telah mengumumkan larangan perdagangan unggas hidup selama tiga tahun. Berikut rincian beritanya.

Menurut laporan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Tiongkok, sejak November 2024, ditemukan 23 kasus infeksi flu burung pada manusia, termasuk subtipe H9N2 dan H5N6. Sementara itu, kasus flu H1N1 meningkat tajam, dengan beberapa anak meninggal dunia akibat ensefalitis berat.

Shanghai mengumumkan larangan perdagangan unggas hidup mulai 1 Januari 2025 selama tiga tahun ke depan.

Risiko Penularan Antar Spesies dan Mutasi Virus

Para ahli memperingatkan potensi risiko penularan antar spesies dan mutasi virus yang lebih tinggi.

“Penyebaran virus flu burung H9N2 di kalangan unggas di Tiongkok daratan sangat umum. Saat ini, kasus infeksi H9N2 pada manusia meningkat secara signifikan, terutama pada anak-anak. Ini adalah hal yang sangat memprihatinkan. Selain itu, virus H5N6 yang bersifat sangat patogen juga perlu mendapat perhatian khusus,” ujar Mantan kepala laboratorium virologi Institut Penelitian Angkatan Darat Amerika Serikat, Lin Xiaoxu. 

Menurut dokumen Komisi Perdagangan Shanghai, unggas hidup dari luar Shanghai harus dipotong di lokasi pemotongan terpusat sebelum masuk ke kota. Warga juga didorong untuk melaporkan pelanggaran aturan ini.

Lonjakan Kasus Flu H1N1

Kasus flu H1N1 juga meningkat tajam, dengan beberapa anak meninggal akibat ensefalitis berat, yang memicu kekhawatiran luas. Dokter anak di Tiongkok daratan mengingatkan masyarakat untuk segera membawa anak ke rumah sakit jika menghadapi tiga kondisi berikut:

  1. Gangguan pernapasan: Jika pernapasan menjadi sangat cepat atau terlihat sulit bernapas, ini menunjukkan adanya gangguan serius pada fungsi paru-paru.
  2. Kesadaran terganggu: Jika anak sulit diajak berkomunikasi atau tampak bingung, segera cari bantuan medis.
  3. Kesulitan makan dan minum: Jika anak tidak mampu makan atau minum secara normal, ini juga menjadi alasan untuk segera ke rumah sakit.

Risiko Flu Burung dan Flu H1N1 pada Manusia

Flu burung disebabkan oleh virus influenza tipe A yang terutama menyerang burung, tetapi beberapa subtipe, seperti H5N1 dan H9N2, dapat menginfeksi manusia. Biasanya, manusia terinfeksi melalui kontak langsung dengan unggas hidup yang membawa virus atau melalui kontak dengan penderita yang telah terinfeksi.

Para ahli mengingatkan bahwa baik flu H1N1 maupun flu burung memiliki potensi mematikan, sehingga masyarakat perlu waspada terhadap perkembangan pandemi. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

FOKUS DUNIA

NEWS