Kebakaran Hebat di Los Angeles Terus Membara, Skandal Debit PBB, Petisi Terbesar, dan Drama Politik

EtIndonesia. Empat hari sejak dimulainya kebakaran besar di Los Angeles, api masih terus berkobar dengan luas area yang kini mencapai puluhan ribu hektare. Untuk memberikan gambaran, luas wilayah yang terbakar setara dengan seluruh Kota San Francisco, menandakan dampak yang sangat besar terhadap lingkungan dan kehidupan penduduk setempat.

Penyebab Kebakaran: Bencana Alam atau Kesengajaan Manusia?

Penyebab kebakaran ini masih menjadi perdebatan. Selain faktor bencana alam, semakin banyak indikasi bahwa unsur kesengajaan manusia (human error) turut berperan. Beberapa video yang diunggah oleh penduduk menunjukkan aktivitas mencurigakan, seperti orang yang melempar botol berisi bensin di tepi hutan dan tindakan sembrono membuang botol bensin saat mengungsi.

Pada hari kemarin, seorang pria yang kedapatan membawa obor semprot (flamethrower) dan menyalakan api di kawasan perumahan berhasil ditangkap oleh warga dan diserahkan kepada polisi. Namun, Kepolisian Los Angeles menyatakan bahwa tidak ada cukup bukti untuk menuntut pria tersebut dengan pasal pembakaran berencana. Penemuan lima ponsel dan kartu debit PBB pada tersangka menimbulkan kecurigaan, namun investigasi lanjutan belum menemukan bukti kuat yang mendukung tuduhan kriminal.

Krisis Kepemimpinan Wali Kota Karen Bass

Ketidakpuasan warga terhadap penanganan kebakaran memuncak, memicu petisi pengunduran diri Wali Kota Los Angeles, Karen Bass. Dalam waktu kurang dari 24 jam, hampir 60 ribu orang telah menandatangani petisi tersebut. Stasiun radio utama di Los Angeles juga menyuarakan tuntutan yang sama, menyalahkan Bass atas kegagalan dalam mengelola krisis.

“Kota kita sedang berada dalam krisis. Persediaan air sangat terbatas, dan dana pajak dialokasikan secara keliru. Wali Kota Bass tidak tampak di garis depan penanganan bencana, malah bepergian ke luar negeri sementara warganya menderita,” ujar pesan yang disiarkan oleh stasiun radio tersebut.

Konflik Internal dan Ketidakpuasan Masyarakat

Dalam suasana perpolitikan yang tegang, Wali Kota Bass menuduh pihak yang menuntut pengunduran dirinya melakukan diskriminasi rasial dan gender. Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Los Angeles juga saling menyalahkan, menuding Bass telah mengurangi anggaran dinas pemadam sebesar 17 juta dolar tahun lalu, yang menurutnya berkontribusi pada lambatnya upaya pemadaman.

Penemuan arsip video yang memperlihatkan Wakil Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Los Angeles menyarankan bahwa tim penyelamat dan korban harus memiliki identitas yang sama, menimbulkan persepsi diskriminatif yang semakin memicu kemarahan warga.

Reaksi Publik dan Dukungan dari Tokoh Terkenal

Para selebriti Hollywood turut mengkritik pemerintah setempat. Aktor Oscar Mel Gibson menuduh pemerintah California sengaja memicu kebakaran untuk mencapai tujuan tertentu, mengaitkan tindakan tersebut dengan pengacauan sistem penyediaan air di Los Angeles sebelum kebakaran terjadi.

Gubernur California, Gavin Newsom, yang baru-baru ini mencabut alokasi dana dari tujuh program pencegahan kebakaran hutan, kini memerintahkan penyelidikan terkait penurunan tekanan air di hidran dan kegagalan Waduk Santa Ynez dalam memasok air. Meski demikian, Newsom menghadapi kritik keras dari berbagai pihak, termasuk mantan Presiden Donald Trump.

Bantuan dari Negara Lain dan Kendala Logistik

Negara bagian Oregon telah mengirimkan 60 mobil pemadam untuk membantu, namun kendaraan tersebut ditahan di perbatasan San Francisco karena harus menjalani uji emisi. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang kebijakan lingkungan yang dianggap menghambat bantuan darurat.

Di sisi lain, Israel menawarkan tim pemadam hutan untuk membantu Los Angeles, namun tawaran tersebut ditolak oleh pemerintah California. Penolakan ini menimbulkan spekulasi mengenai alasan di balik keputusan tersebut, meskipun iklim Israel mirip dengan California dan mereka memiliki pengalaman dalam menangani kebakaran hutan.

Solidaritas dan Kisah Inspiratif di Tengah Krisis

Di tengah krisis, muncul berbagai kisah inspiratif yang menunjukkan solidaritas masyarakat. Sebuah rumah di Malibu, yang nyaris hangus terbakar, tetap utuh tanpa tersentuh api dan dijuluki “Keajaiban Malibu” oleh media. Selain itu, seorang pemilik restoran di Pacific Coast Highway membuka area parkirnya sebagai tempat tinggal sementara bagi pengungsi, menyediakan makanan gratis dan logistik bagi korban kebakaran.

Dampak Global: Kebakaran di Rusia yang Dipicu oleh Drone Ukraina

Sementara itu, di Rusia, kilang minyak terbesar Republik Tatarstan dilanda kebakaran akibat serangan drone Ukraina pada 10 Januari 2025. Drone tersebut menempuh jarak lebih dari 1.200 kilometer untuk menyerang fasilitas penyimpanan bahan bakar aviasi militer Rusia, menyebabkan asap tebal dan kesulitan bernapas bagi penduduk setempat.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengumumkan penangkapan dua tentara Korea Utara di medan pertempuran Kursk, yang kemudian dibawa ke Kyiv dan diinterogasi dengan bantuan intelijen Korea Selatan.

Estimasi Kerugian dan Prospek Pemulihan

Kerugian akibat kebakaran Los Angeles diperkirakan mencapai beberapa ratus miliar dolar. Pemerintah setempat dihadapkan pada tekanan besar untuk memperbaiki sistem penanggulangan bencana dan memastikan keselamatan penduduk. Dengan terus berlangsungnya kebakaran, masyarakat dan pemimpin politik diharapkan dapat bekerja sama untuk mengatasi krisis ini dan mencegah tragedi serupa di masa depan.

FOKUS DUNIA

NEWS