“Peri” atau “Makhluk Luar Angkasa”?

EtIndonesia. Sebuah laporan dari awal abad ke-20 yang ditulis oleh seorang pendeta mencatat keberadaan makhluk aneh yang pada saat itu disebut oleh para saksi mata sebagai “peri”. Insiden ini menyebabkan kepanikan besar dan bahkan kematian. Namun, menurut penyelidikan di masa kini, makhluk tersebut lebih menyerupai gambaran modern tentang “makhluk luar angkasa”.

Seorang Gadis Meninggal Karena Penyebab yang “Tidak Diketahui”

Laporan ini dibuat oleh pendeta Isaac Gutiérrez. Dia mengatakan bahwa pada akhir Februari 1907, sebuah komunitas di daerah La Adrilar, Spanyol, hidup dalam ketakutan. Baik pria, wanita, maupun anak-anak di daerah tersebut diliputi kepanikan, meninggalkan aktivitas sehari-hari mereka, mengunci diri di rumah, bahkan enggan pergi ke gereja.

Menurut catatan pendeta Isaac, warga melihat sosok makhluk kecil dengan tubuh mungil mengenakan pakaian ketat berwarna gelap. Kepalanya sangat besar, tidak proporsional dengan tubuhnya. Ketika muncul di depan orang-orang, makhluk ini tidak berjalan, melainkan melayang di atas tanah, diikuti oleh dua bola cahaya terang yang mengambang di udara. 

Makhluk tersebut melintas bebas di jalan-jalan berdebu di desa tersebut, menyebabkan siapa pun yang melihat atau mendengar kehadirannya tertegun dan ketakutan. Para warga, setelah rasa kaget, diliputi ketakutan yang mendalam, segera menghindari rute yang dilalui makhluk itu atau mengunci diri di rumah untuk menghalau ancaman misterius ini.

Iker Jiménez, seorang peneliti fenomena supranatural, sangat tertarik dengan laporan ini. Dia berhasil melacak salah satu saksi mata yang masih hidup, yaitu Serafina Bejarano Rubio. Dalam wawancaranya dengan Iker, Serafina yang saat itu sudah berusia 93 tahun mengaku telah melihat makhluk aneh tersebut dengan mata kepalanya sendiri. Meski kejadian itu terjadi ketika dia baru berusia 9 tahun, dia mengingatnya dengan sangat jelas, seolah-olah baru terjadi kemarin.

Menurut cerita Serafin, makhluk itu muncul selama tiga hari berturut-turut. Makhluk tersebut melayang rendah di udara, diikuti oleh dua bola cahaya terang berbentuk bundar. Meskipun makhluk itu jarang mengeluarkan suara, setiap kali mengeluarkan suara, suaranya adalah teriakan panjang yang menyeramkan, terdengar seperti “uuuuua,” yang membuat siapa pun merinding. Dia juga ingat bahwa mereka sering bersembunyi di tempat kecil untuk mengamati makhluk itu. 

Salah satu penampakan paling menakutkan terjadi ketika makhluk itu melayang ke pohon di seberang mereka, dan sekali waktu mendekati area pemakaman. Pengalaman ini begitu menakutkan hingga meninggalkan trauma mendalam bagi penduduk setempat. 

Setelah tiga hari, makhluk itu tidak pernah muncul lagi. Selama bertahun-tahun, penduduk menyebut makhluk tersebut sebagai “peri”. Ada yang percaya bahwa pendeta berhasil mengusirnya. Bagi Serafina, pengalaman ini adalah kenangan yang tidak akan pernah ia lupakan.

Dokumen dan Bukti Resmi

Iker kemudian menemukan beberapa dokumen terkait insiden ini di arsip gereja Anglikan di Cáceres. Dokumen tersebut mencatat kejadian yang melibatkan makhluk ini dan sekelompok anak-anak. Keaslian dokumen-dokumen ini tidak diragukan lagi.

Selama tiga hari penampakan makhluk tersebut, seorang pendeta dan banyak penduduk menyaksikan salah satu bola cahaya melayang di atas sekelompok anak-anak di depan gereja. Salah satu anak, seorang gadis berusia 5 tahun bernama María Encarnación Martín (Transliterasi-red), tiba-tiba pingsan. Dokumen mencatat bahwa gadis tersebut kemudian jatuh sakit parah. Pada 2 Maret tahun yang sama, meskipun telah mendapatkan perawatan medis, namun akhirnya ia meninggal dunia. Penyebab kematian dalam dokumen resmi dicatat sebagai “tidak diketahui”.

Iker berpendapat bahwa makhluk tersebut seharusnya tidak dianggap sebagai peri yang tidak berbahaya atau makhluk dari cerita rakyat lainnya. Berdasarkan sifat insiden dan dampaknya, makhluk ini lebih cocok digambarkan sebagai entitas berbahaya atau bahkan sesuatu yang berasal dari luar angkasa. (jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS