Sejak Kongres Nasional ke-18 Partai Komunis Tiongkok (PKT), kampanye besar-besaran pemberantasan korupsi terus bergulir dengan slogan-slogan yang semakin gencar dan retorika semakin tajam. Pada rapat pleno Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin (CCDI) yang baru saja berakhir, berbagai target baru pemberantasan korupsi diumumkan dengan fokus pada lebih banyak sektor korupsi.
ETIndonesia. Dari 6 hingga 8 Januari, rapat pleno ke-4 CCDI ke-20 berlangsung di Beijing dengan dihadiri tujuh anggota Komite Tetap Politbiro. Pada 6 Januari, Xi Jinping menyatakan bahwa “korupsi yang ada belum sepenuhnya diberantas” dan menyerukan untuk “tetap mempertahankan tekad strategis serta sikap tekanan tinggi tanpa mundur sedikit pun,” menandakan tekad melanjutkan kampanye antikorupsi sepanjang tahun ini.
Berdasarkan laporan rapat, CCDI akan terus mengintensifkan tindakan terhadap korupsi skala kecil, dan memperkuat upaya pemberantasan kasus korupsi yang melibatkan masalah politik dan ekonomi yang saling terkait.
Tahun ini, sektor-sektor seperti pemadam kebakaran, universitas, olahraga, dan kawasan pengembangan ekonomi juga masuk dalam daftar fokus pemberantasan korupsi.
Pengamat politik dan pengacara HAM di Amerika Serikat menyatakan bahwa kampanye antikorupsi PKT hanya digunakan sebagai alat untuk menstabilkan kekuasaan.
“Jika kampanye itu benar-benar untuk rakyat, PKT seharusnya menerapkan kebijakan transparansi aset,” ujar pengacara HAM Wu Shaoping.
Wu menambahkan bahwa kampanye ini cenderung selektif dan diarahkan oleh perintah, bukan berdasarkan aturan hukum.
“Setiap tahun muncul target baru pemberantasan korupsi, namun pada kenyataannya kampanye tersebut lebih bertujuan menjaga stabilitas rezim daripada membasmi korupsi sejati,” ujar Wu.
Meskipun PKT mengklaim telah mencapai “kemenangan absolut” dalam kampanye antikorupsi selama satu dekade terakhir, kasus korupsi yang terungkap pada tahun 2024 tetap mencapai angka tertinggi dalam sejarah, termasuk penangkapan 58 pejabat tinggi. Tahun ini, istilah “kemenangan absolut” tidak lagi digunakan dalam rapat pleno CCDI.
Xi juga menyoroti pentingnya meningkatkan upaya penanganan korupsi lintas batas, meskipun tantangan besar muncul saat mencoba mengejar dana yang telah dipindahkan ke luar negeri.
Wu Shaoping secara tegas menyatakan bahwa kampanye antikorupsi PKT bukan demi kepentingan rakyat, melainkan untuk menjaga kekuasaan dan membungkam oposisi internal.
Beberapa pengamat memprediksi bahwa “macan pertama” kasus besar korupsi pada tahun 2025 akan segera terungkap, namun antusiasme masyarakat Tiongkok terhadap berita tersebut telah merosot, merasa lelah dengan narasi berulang yang penuh skandal. (Hui)
Sumber : NTDTV.com