Pakar menyatakan sebelum kondisi cuaca berubah, “pada dasarnya tidak mungkin” memadamkan kebakaran
ETIndonesia. Kebakaran hutan di Los Angeles, Amerika Serikat, hingga Minggu (12/1/2025) telah menewaskan 24 orang. Fenomena angin kering dan kuat yang dikenal sebagai “Santa Ana Winds” turut memperparah kebakaran ini. Para ahli menyebutkan bahwa sebelum kondisi cuaca berubah, “pada dasarnya tidak mungkin” untuk memadamkan api.
Dua kebakaran besar di Los Angeles telah berkobar selama enam hari. Pada 12 Januari, petugas pemadam kebakaran memanfaatkan periode singkat tanpa angin kencang untuk berjuang mengendalikan api.
Prediksi Angin Kencang, Status Darurat Belum Berakhir
Menurut laporan Central News Agency (CNA), kantor medis Los Angeles County merilis daftar korban tewas tanpa rincian identitas. Delapan korban ditemukan di kawasan kebakaran “Pacific Palisades Fire,” dan 16 korban lainnya di area kebakaran “Eaton Fire” di timur Los Angeles.
Pejabat Los Angeles menyatakan puluhan ribu orang terpaksa mengungsi dan tidak akan bisa kembali ke rumah mereka selama setidaknya empat hari ke depan.
Banyak warga yang ingin kembali ke rumah mereka setelah evakuasi yang mendadak hanya dalam hitungan menit, sehingga tidak sempat membawa obat-obatan atau pakaian. Beberapa lainnya hanya ingin memastikan kondisi rumah mereka.
Kepala Pemadam Kebakaran Los Angeles County, Anthony Marrone, mengatakan bahwa angin kencang diperkirakan akan melanda minggu ini, sehingga status darurat kebakaran masih berlaku.
“Kami akan mulai membahas rencana pemulangan warga pada 16 Januari pagi,” kata Marrone.
Santa Ana Winds
Faktor yang memperparah kebakaran hutan di Los Angeles, Amerika Serikat, adalah fenomena angin kering dan kuat yang dikenal sebagai Santa Ana Winds. Angin ini biasanya terjadi antara September hingga Mei, dengan durasi beberapa hari setiap kali muncul. Santa Ana Winds dapat menciptakan kondisi yang memicu kebakaran hutan yang mematikan dan memperparah kebakaran yang sudah terjadi.
Fenomena ini terjadi ketika udara dingin berkumpul di wilayah tetangga seperti Nevada dan Utah. Saat udara tersebut bergerak ke barat dan menuruni pegunungan California, ia menjadi lebih hangat dan kering, yang kemudian dapat memicu serta memperbesar kebakaran.
The Washington Post menggambarkan pola cuaca ini sebagai “sebuah pengering rambut raksasa.” Pada tahun 2017, Kebakaran Thomas (Thomas Fire) menghancurkan lebih dari 1.000 bangunan, sebagian besar karena Santa Ana Winds yang terus-menerus berhembus.
Pakar: Hampir Tidak Mungkin Memadamkan Kebakaran Sebelum Cuaca Berubah
Business Insider melaporkan bahwa Profesor Stefan Doerr dari Swansea University di Inggris, yang ahli dalam ilmu kebakaran lahan, menyatakan bahwa dalam hal pelatihan dan peralatan, petugas pemadam kebakaran California termasuk yang terbaik di dunia.
Namun, dengan kondisi angin yang sangat kencang serta kebakaran besar yang terjadi secara bersamaan, “pada dasarnya tidak mungkin memadamkan kebakaran sebesar ini sebelum angin yang memperparah kebakaran melemah.”
Menurut data CalFire hingga 12 Januari siang, tingkat pengendalian kebakaran “Pacific Palisades Fire” hanya mencapai 11%, sementara “Eaton Fire” baru mencapai 15%.
Di Woodland Hills, Los Angeles bagian utara, tingkat pengendalian kebakaran “Kenneth Fire” mencapai 80% pada sore 12 Januari, dan “Hurst Fire” di komunitas Sylmar mencapai 76%.
Di wilayah utara Los Angeles County, kebakaran “Lidia Fire” telah sepenuhnya terkendali pada pagi 12 Januari. Sementara itu, kebakaran “Sunset Fire” di Hollywood Hills telah mencapai tingkat kendali 100% sejak sore 9 Januari.
Menurut CalFire, tingkat pengendalian kebakaran menunjukkan persentase perimeter yang berhasil menghalangi api dari penyebaran lebih lanjut dan dianggap mampu membatasi pergerakan api. Perimeter ini bisa berupa elemen alami seperti sungai atau area terbuka tanpa vegetasi, atau jalur air yang dibuat oleh petugas pemadam kebakaran.
Kebakaran hanya dianggap “terkendali” ketika tidak ada lagi ancaman api yang melewati batas pengendalian tersebut. (Hui)
Sumber : NTDTV.com