Kapan Perang Rusia-Ukraina Berakhir? Tim Trump Menargetkan 100 Hari Setelah Pelantikannya

EtIndonesia. Mike Waltz, yang akan segera menjabat sebagai Penasihat Keamanan Nasional AS, mengatakan bahwa dia memperkirakan Trump dapat menjalin dialog dengan kedua belah pihak dalam beberapa bulan setelah dilantik sebagai presiden, dan selanjutnya mengakhiri perang Ukraina. Baru-baru ini, Keith Kellogg, utusan perdamaian Rusia-Ukraina yang ditunjuk Trump, juga menyebutkan bahwa dia yakin konflik dapat dihentikan dalam waktu 100 hari setelah Trump menjabat.

Waltz Menguraikan Cara Mengakhiri Perang Rusia-Ukraina

Waltz menyatakan bahwa langkah pertama adalah memulai dialog dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Sejak perang dimulai, Amerika Serikat belum pernah berbicara langsung dengan Putin. Langkah kedua adalah meminta Kyiv untuk memobilisasi lebih banyak personel guna menstabilkan garis depan Ukraina sebelum negosiasi dimulai.

Waltz mengatakan:  “Dari sudut pandang Presiden Trump, tidak mungkin mencapai kesepakatan tanpa terlebih dahulu membangun hubungan dan dialog dengan pihak lain. Kita pasti akan membangun hubungan ini dalam beberapa bulan mendatang.”

“Jika rakyat Ukraina meminta dunia untuk melakukan segalanya demi melindungi demokrasi, kita juga perlu melihat mereka melakukan segalanya untuk melindungi demokrasi,” tambahnya.

Waltz juga mencatat bahwa kekurangan tenaga kerja di garis depan harus diatasi agar memungkinkan kedua pihak mencapai semacam kesepakatan.

Persoalan Usia Wajib Militer Ukraina

Pada April tahun lalu, Ukraina menurunkan usia wajib militer dari 27 menjadi 25 tahun. Namun, masyarakat Ukraina menolak untuk menurunkannya lebih jauh, dengan alasan ingin melindungi generasi mendatang.

Selama beberapa bulan terakhir, perdebatan mengenai usia wajib militer telah menjadi sumber ketegangan antara Washington dan Kyiv. Pemerintahan Biden yang akan segera berakhir secara terbuka menyerukan agar Kyiv menurunkan usia wajib militer lebih lanjut. Namun, Ukraina menegaskan bahwa kurangnya senjata untuk mempersenjatai pasukan yang sudah dimobilisasi adalah penyebab utama kendala di garis depan.

Pada awal Desember, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan bahwa jika Kyiv menurunkan usia wajib militer, Amerika Serikat akan siap untuk melatih dan mempersenjatai lebih banyak tentara Ukraina.

Waltz: Trump dan Putin akan Bertemu dalam Waktu Dekat

Dalam wawancara tersebut, Waltz mengatakan bahwa persiapan untuk panggilan telepon antara Trump dan Putin sedang berlangsung. Dia memperkirakan bahwa panggilan tersebut akan dilakukan dalam beberapa hari atau minggu mendatang.

Pekan lalu, Trump mengatakan bahwa dia sedang mengatur pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Trump menambahkan bahwa rincian terkait pertemuan tersebut masih “belum ditentukan.”

Pada program This Week, ketika pembawa acara Jonathan Karl bertanya apakah pertemuan tersebut hanya akan melibatkan Trump dan Putin, atau juga melibatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Waltz menjawab: “Kami belum menentukan kerangka pastinya. Kami sedang berusaha untuk itu.”

Trump Menargetkan Akhiri Perang dalam 100 Hari Pertama

Selama kampanye, Trump sering mengatakan bahwa dia berharap dapat mengakhiri perang Rusia-Ukraina pada hari pertama masa jabatannya atau lebih cepat.

Baru-baru ini, utusan perdamaian Rusia-Ukraina yang ditunjuk Trump, pensiunan Letnan Jenderal Keith Kellogg, memberikan jadwal yang lebih jelas untuk mengakhiri perang tersebut.

Pekan lalu, Kellogg mengatakan kepada Fox News: “Saya menetapkan waktu 100 hari.”

Kellogg menambahkan bahwa dia berharap menemukan solusi yang “nyata, berkelanjutan, dan mampu menghentikan pembantaian.”

Dalam program This Week, Waltz menegaskan bahwa Ukraina tidak mungkin sepenuhnya mengusir Rusia dari wilayahnya.

Dia berkata:  “Semua orang tahu bahwa ini harus diselesaikan melalui cara diplomatik.”

“Saya rasa gagasan untuk mengusir semua orang Rusia dari setiap jengkal tanah Ukraina, bahkan Semenanjung Krimea, adalah tidak realistis. Presiden Trump telah mengakui kenyataan ini, dan saya rasa mengakui hal ini secara global adalah langkah besar ke depan. Sekarang, mari kita terus maju.”

Dia juga mencatat bahwa pandangan Trump dapat membantu menghilangkan anggapan bahwa perang ini akan berlangsung selamanya.

Waltz mengatakan kepada Karl bahwa banyak orang telah menulis “cek kosong” dan berjanji untuk melanjutkan perang selama Ukraina membutuhkannya, entah itu berarti berbulan-bulan, bertahun-tahun, atau puluhan tahun. Ia mengatakan perang tersebut telah berubah menjadi perang yang menguras banyak sumber daya dan manusia seperti Perang Dunia I, yang pada akhirnya dapat memicu Perang Dunia III. Namun, sungguh mengejutkan bahwa bahkan Presiden Zelenskyy sekarang bersedia berbicara dan siap bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk mengakhiri perang, kata Waltz.(jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS