Penasihat Keamanan Nasional AS: “Pemerintahan Biden Melemahkan Tiongkok, Rusia, dan Iran, Membuat AS Lebih Aman”

EtIndonesia. Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan bahwa di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden, Amerika Serikat berhasil memperkuat aliansi internasional dan melemahkan kekuatan Tiongkok, Rusia, serta Iran, sehingga membuat AS “lebih kuat dan lebih aman.” Dia juga mengatakan bahwa setiap hari masa jabatannya akan digunakan untuk mendorong gencatan senjata di Gaza.

Pada Minggu (12/1), dalam sebuah wawancara dengan CNN, Sullivan menyebut aliansi negara-negara Barat saat ini adalah yang terkuat dalam beberapa dekade terakhir.

Sullivan: Biden Memperkuat Aliansi Internasional, Melemahkan Tiongkok, Rusia, dan Iran

“Mereka lebih kuat dibandingkan beberapa dekade terakhir. NATO menjadi lebih kuat, lebih terarah, dan lebih besar. Di kawasan Asia-Pasifik, skala aliansi kita juga mencapai rekor tertinggi. Sementara itu, lawan dan pesaing kita telah melemah secara signifikan. Rusia menjadi lebih lemah, Iran menjadi lebih lemah, dan Tiongkok (Partai Komunis Tiongkok) juga melemah. Kami juga berhasil menjaga Amerika Serikat jauh dari perang,” kata Sullivan.

“Saya yakin rakyat Amerika merasa lebih aman dibandingkan sebelumnya,” tambahnya. 

Dia menekankan bahwa pemerintahan Biden telah memperkuat ekonomi, teknologi, serta basis industri pertahanan AS, dan mendorong peralihan rantai pasokan.

“Dengan demikian, Amerika Serikat berada dalam posisi yang lebih kuat dan lebih aman, sementara pesaing dan lawan kita menjadi lebih lemah dan menghadapi tekanan yang lebih besar,” kata Sullivan.

Membela Penarikan Pasukan dari Afghanistan

Dalam wawancara hari Minggu, Sullivan juga membela cara Presiden Biden menangani penarikan pasukan dari Afghanistan.

“Jika kita masih berada di Afghanistan hari ini, rakyat Amerika akan terus bertempur dan tewas, Rusia akan memiliki pengaruh lebih besar atas kita, dan kita akan kesulitan menghadapi tantangan strategis besar lainnya,” ujarnya.

Dia menambahkan: “Meskipun penyelidikan masih berlangsung, kami belum menemukan hubungan antara Afghanistan dengan pelaku serangan di New Orleans baru-baru ini.”

Pernyataan ini merujuk pada serangan truk yang terjadi di kawasan berbahasa Prancis di New Orleans selama liburan Tahun Baru. 

Sullivan mengatakan: “Saat ini, FBI akan terus mencari hubungan antara tersangka dan pihak asing. Mungkin kami akan menemukannya, tetapi tanda-tanda yang terlihat sejauh ini mendukung pernyataan Presiden Biden bahwa ancaman terorisme kini semakin menyebar ke tempat lain, termasuk ke ekstremis domestik di Amerika Serikat.”

“Inilah alasannya mengapa kita harus mengalihkan fokus dari perang panas (hot war) di Afghanistan ke upaya kontra-terorisme global yang lebih luas,” kata Sullivan.

Mendorong Gencatan Senjata di Gaza Hingga Akhir Masa Jabatan

Pekan lalu, Trump menggelar konferensi pers di Mar-a-Lago, Florida, dan memperingatkan bahwa jika Hamas tidak membebaskan sisa sandera sebelum 20 Januari, hari pelantikannya, mereka akan “membayar harga yang besar.”

Tentang status negosiasi, Sullivan mengatakan: “Kami sangat, sangat dekat untuk mencapai kesepakatan. Namun, ‘sangat dekat’ berarti kami masih jauh, karena sampai kami benar-benar melampaui garis akhir, kami belum sampai di tujuan.”

Sullivan menekankan bahwa Brett McGurk, penasihat utama Presiden Biden untuk Timur Tengah, masih bekerja keras “bersama para mediator untuk merampungkan detail akhir teks yang akan diajukan ke kedua belah pihak.”

“Kami tetap berkomitmen untuk menggunakan setiap hari yang tersisa dalam masa jabatan kami untuk menyelesaikan pekerjaan ini,” kata Sullivan.

Pekan lalu, Steve Witkoff, utusan khusus Trump untuk masalah Timur Tengah, mengatakan bahwa dia melihat kemajuan dalam negosiasi penyanderaan. Trump menyebut Witkoff telah terlibat dalam negosiasi selama beberapa bulan terakhir dengan tujuan membebaskan para sandera.

Witkoff tidak memberikan banyak detail, tetapi mengatakan bahwa negosiasi antara Israel dan Hamas di Doha, Qatar, berjalan lancar dan hampir mencapai kesepakatan. Ia berharap ada kabar baik yang dapat diumumkan sebelum Trump dilantik.(jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS