Wilayah Selatan AS yang Diterjang Badai Musim Dingin Mulai Mencair,  Pasokan Listrik Perlahan Pulih

ETIndonesia. Setelah badai musim dingin yang membekukan menutup sekolah, memutus aliran listrik, serta membatalkan atau menunda penerbangan, wilayah selatan Amerika Serikat perlahan mulai mencair pada  Minggu (12/1/2025).

Tim kerja sudah berupaya keras, dan pada Minggu pagi, listrik  dipulihkan di beberapa bagian Carolina Utara dan Carolina Selatan, di mana puluhan ribu pelanggan kehilangan listrik selama beberapa hari terakhir, menurut Duke Energy.

Listrik juga kembali menyala untuk 97 persen pelanggan Georgia Power—perusahaan listrik terbesar di negara bagian tersebut—yang melayani semua kecuali empat dari 159 County di Georgia.

“Tim kami terus bekerja tanpa henti, bahkan kami telah mendatangkan sumber daya tambahan untuk membantu menyelesaikan tugas ini,” bunyi pernyataan pers di halaman Facebook Pemerintah Kota Atlanta.

Sebagian besar cuaca musim dingin telah meninggalkan wilayah tersebut, kata Dylan Lusk, ahli meteorologi dari Layanan Cuaca Nasional di Peachtree, Georgia.

“Untuk sebagian besar, kami perlahan-lahan menghangat dan akhirnya mulai mencair sedikit setelah salju turun dan lapisan hujan beku,” kata Lusk.

Cuaca yang lebih hangat diperkirakan akan datang, tetapi beberapa area masih berurusan dengan es. Pihak berwenang memperingatkan masyarakat untuk mengemudi dengan perlahan dan berhati-hati terhadap titik-titik licin di jalan—terutama saat suhu kembali turun di malam hari dan salju serta es yang mencair kembali membeku.

“Es hitam akan kembali saat suhu turun di bawah titik beku malam ini hingga Senin pagi,” kata Layanan Cuaca Nasional.

Pesawat memerlukan proses penghilang es, dan lebih dari 100 penerbangan dari dan ke Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta tertunda pada Minggu—sebuah perbaikan darii Sabtu, ketika 1.000 penerbangan dibatalkan atau tertunda, menurut FlightAware.com. Hingga Minggu sore, operasinal telah kembali normal, kata pejabat bandara.

Awal pekan ini, badai membawa salju lebat, hingga 7 inci di beberapa tempat, dan membuat jalan-jalan licin di sebagian besar wilayah Texas dan Oklahoma sebelum bergerak ke timur.

Di beberapa kota, badai ini menumpuk salju lebih banyak dari jumlah yang biasanya turun dalam setahun. Hingga satu kaki salju jatuh di beberapa bagian Arkansas. Di Memphis, kota yang biasanya hanya menerima 2,7 inci salju per tahun, Bandara Internasional Memphis mencatat lebih dari 7 inci salju.

Atlanta diguyur lebih dari 2 inci (5 sentimeter) salju pada Jumat, menurut Layanan Cuaca Nasional. Badan tersebut menyebutkan bahwa ini adalah pertama kalinya kota tersebut mengalami lebih dari satu inci salju sejak 2018.

Sementara Layanan Cuaca Nasional mengatakan bahwa penduduk Pantai Teluk diperkirkan mengalami hujan pada Minggu dan Senin, bagian lain negara ini mungkin akan mengalami salju dan bersiap menghadapi massa udara dingin dan kering dari wilayah Arktik—termasuk di wilayah Great Lakes.

Meskipun kondisi diperkirakan akan membaik, beberapa tempat—termasuk gereja-gereja—mengumumkan penutupan pada  Minggu.

Sekolah diliburkan pada Jumat bagi jutaan anak-anak dari Texas hingga Georgia dan sejauh timur Carolina Selatan, yang memberikan mereka cuaca salju yang jarang terjadi. Pada Sabtu, para pejabat di Alabama utara mengatakan bahwa sekolah-sekolah dapat tetap ditutup pada Senin jika es tidak mencair di jalanan arteri.

Ditulis oleh Sara Cline dan Ben Finley

FOKUS DUNIA

NEWS