Pengalaman Melihat Dokter yang Sedang Menyelamatkan Hidupnya Saat “Rohnya Keluar dari Tubuh”


EtIndonesia.
Seorang wanita bernama Caroline mengungkapkan bahwa dia pernah mengalami anafilaksis yang membuatnya pingsan. Anafilaksis adalah suatu reaksi alergi yang parah dan berpotensi mengancam nyawa.

Dalam kondisi tersebut, rohnya “keluar dari tubuh” dan melihat tubuhnya terbaring di rumah sakit sementara para dokter berusaha menyelamatkannya. Pengalaman menjelang ajal ini membuatnya percaya bahwa manusia memiliki kehidupan setelah kematian.

Caroline membagikan pengalaman menjelang ajalnya atau mati suri yang terjadi pada tahun 2005 melalui situs web Near Death Experience Research Foundation di Amerika Serikat.

Dia menulis bahwa dia pergi ke rumah sakit akibat reaksi alergi parah, dengan gejala seperti pembengkakan di wajah dan leher serta kesulitan bernapas. Tak lama setelah tiba di rumah sakit, dia mengalami anafilaksis dan kehilangan kesadaran.

Caroline menjelaskan bahwa rohnya berada beberapa meter di atas tempat tidur rumah sakit, dalam posisi horizontal menghadap langit-langit, sementara tubuhnya terbaring di tempat tidur di bawahnya. Dia bisa melihat tubuhnya sendiri dari atas, meskipun tidak mengerti kenapa dia bisa melihat pemandangan itu.

Dia mengatakan bahwa ada sekelompok petugas medis di sekitar tempat tidurnya, melakukan injeksi intravena dan resusitasi jantung paru (CPR). Situasi di ruangan itu penuh dengan teriakan dan tampak sangat kacau.

Namun, meskipun melihat kekacauan tersebut, dia merasa sangat bahagia, tenang, santai, dan damai. Saat petugas medis melakukan injeksi intravena dan CPR, dia tidak merasakan apa-apa. Dia bisa melihat semuanya tetapi tidak merasa sakit.

Caroline berkata: “Kebahagiaan dan ketenangan yang saya rasakan melampaui semua yang pernah saya rasakan sebelumnya atau sesudahnya. Saya tahu semuanya akan baik-baik saja.”

Setelah tubuhnya stabil, rohnya kembali ke tubuhnya. Dia keluar dari rumah sakit beberapa jam kemudian dan kembali bekerja. Namun, delapan jam kemudian, dia kembali ke unit gawat darurat karena anafilaksis, tetapi kali ini dia tidak mengalami pengalaman roh keluar dari tubuh dan hanya terbaring di tempat tidur rumah sakit.

Sebelum dan setelah pengalaman menjelang ajal tersebut, dia tidak pernah mengalami anafilaksis lagi.

Ketika ditanya apakah pengalaman mendekati kematian itu mengubah hidupnya, Caroline menjawab bahwa hidupnya berubah secara drastis. Dia menjadi lebih sabar dan berempati terhadap orang lain, serta merasa sedih atas penderitaan orang lain. Sepanjang hari, dia merenungkan masalah yang dihadapi orang lain. Saat ini, dia lebih banyak menghabiskan waktu untuk menikmati hidup daripada bekerja, dan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadinya meningkat secara signifikan.

Dia juga menyebutkan bahwa hubungan antar-personalnya mengalami peningkatan. Dia menjadi lebih rileks, penuh kasih sayang, dan sabar, yang berdampak positif pada hubungan dengan keluarga, teman, dan koleganya.

Selain itu, dia menyatakan bahwa dia percaya bahwa manusia memiliki kehidupan setelah kematian atau yang dikenal reinkarnasi dalam kepercayaan pokok dari agama Hindu dan Buddha.

Pengalaman mendekati kematian (Near Death Experience atau NDE) adalah fenomena medis di mana seseorang yang telah dinyatakan mati untuk sementara waktu dapat hidup kembali.

Dr. Raymond Moody, seorang peneliti NDE, menjelaskan bahwa pengalaman mendekati kematian dapat menggambarkan secara sangat rinci apa yang dilihat, dipikirkan, didengar, dan dirasakan seseorang selama berada dalam kondisi tersebut. Bahkan, orang yang tidak beriman atau ateis pun dapat merasakan atau melihat keberadaan Tuhan, serta mampu mengingat dan mendeskripsikan pengalaman mendekati kematian tersebut dengan jelas. (jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS