NATO Tegaskan Dukungan untuk Ukraina, Sebut Beijing Dalang di Balik Perang Rusia-Ukraina

Pada hari terakhir pertemuan menteri pertahanan NATO pada Kamis 16 Januari 2025, Ketua Komite Militer NATO secara langsung menyebutkan bahwa Partai Komunis Tiongkok (PKT) adalah dalang di balik perang Rusia-Ukraina. NATO bersumpah akan bersatu untuk menghadapi ancaman dari Rusia dan PKT.

ETIndonesia. Pada pertemuan menteri pertahanan NATO, Ketua Komite Militer NATO, Rob Bauer, menegaskan bahwa dukungan PKT terhadap Rusia telah memperpanjang perang Rusia-Ukraina hingga sekarang.

“Tiongkok pada dasarnya membantu Rusia mempertahankan perang, menyediakan semua yang diperlukan untuk memproduksi senjata. Mereka tidak memberikan senjata secara langsung, melainkan mikroprosesor dan bahan mentah yang dibutuhkan. Sebagian besar kebutuhan Rusia untuk memproduksi senjata secara massal dalam industri pertahanan mereka berasal dari Tiongkok,” ujar Rob Bauer. 

Bauer memperingatkan PKT agar tidak berupaya mendapatkan keuntungan dari negara-negara Barat sambil terus mendukung perang di Eropa.

“NATO dengan jelas mengatakan kepada PKT bahwa Anda tidak bisa memiliki keduanya. PKT tidak bisa mengklaim ingin menjaga hubungan baik dengan Barat, mengaku ingin mempertahankan Piagam PBB, sambil terus menyulut api perang di Eropa,” ujarnya. 

Pada hari yang sama, Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, melakukan kunjungan mendadak ke Kyiv dan menandatangani perjanjian bersejarah tentang keamanan dan perdagangan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Perjanjian tersebut mencakup bidang pertahanan, ilmu pengetahuan, energi, dan perdagangan.

“Saya bangga mewakili seluruh Inggris dan mengatakan ‘kami berdiri bersama Anda.’ Bukan hanya untuk hari ini atau besok, tahun ini atau tahun depan, tetapi selama 100 tahun, hingga perang mengerikan ini berakhir, Ukraina kembali merdeka dan makmur,” kata Keir Starmer. 

Starmer juga mengumumkan bahwa Inggris akan memberikan lebih banyak bantuan militer kepada Ukraina, termasuk pinjaman senilai £2,2 miliar atau sekitar US$2,68 miliar. Pinjaman ini akan dibayarkan menggunakan bunga dari aset Rusia yang dibekukan.

Ketika ditanya apakah Inggris akan mengirimkan pasukan untuk menjaga perdamaian di Ukraina, Starmer menegaskan komitmen Inggris untuk mendukung nilai-nilai kebebasan dan demokrasi.

“Saya tidak ingin terlalu terburu-buru untuk berbicara, tetapi saya telah menegaskan bahwa kami akan berusaha semaksimal mungkin. Karena ini bukan hanya tentang kedaulatan Ukraina, meskipun itu jelas penting. Ini juga tentang dampaknya bagi Inggris serta nilai-nilai kami, kebebasan, dan demokrasi,” ujarnya.  (Hui)

Sumber : NTDTV.com

FOKUS DUNIA

NEWS