Pelantikan Trump Sebagai Presiden AS Dijaga 25.000  Personel Keamanan untuk Pastikan Keamanan Maksimal

ETIndonesia. Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, akan dilantik pada 20 Januari 2025. Karena adanya badai kutub yang ekstrem, pelantikan kali ini secara langka dipindahkan ke dalam ruangan. Namun, aparat penegak hukum tidak berani mengendurkan pengawasan. 

Dari Gedung Capitol hingga Gedung Putih, pagar dan penghalang jalan dipasang di mana-mana,  semakin mendekati bangunan utama, pengamanannya semakin ketat. Hal ini terutama karena Trump telah berhasil lolos dari dua upaya pembunuhan. 

Lembaga keamanan nasional Amerika Serikat percaya bahwa, bagi kelompok ekstremis yang menggunakan kekerasan, pelantikan Trump tetap menjadi “target potensial yang menarik.”

Menurut laporan Central News Agency, pemindahan lokasi pelantikan presiden ke dalam ruangan adalah yang pertama dalam 40 tahun terakhir, tetapi ini tidak mengurangi tekanan terhadap tim keamanan. 

Media politik Politico baru-baru ini mengutip laporan dari lembaga keamanan nasional AS, yang menyatakan bahwa meskipun saat ini tidak ada ancaman konkret yang dapat dipercaya, pelantikan Trump tetap merupakan “target potensial yang menarik” bagi kelompok ekstremis kekerasan.

Prajurit Angkatan Darat AS berjalan di depan Gedung Kongres AS di Washington, D.C., 18 Januari 2025. Gambar: Justin Sullivan/Getty Images)

Politico, berdasarkan sebuah laporan intelijen yang belum dipublikasikan dan penilaian dari lembaga penegak hukum, menyatakan bahwa pelaku potensial, terutama mereka yang “tidak puas dengan hasil pemilu,” mungkin melihat pelantikan ini sebagai “kesempatan terakhir untuk mempengaruhi hasil pemilu melalui kekerasan.”

Kekhawatiran dari lembaga-lembaga ini mencerminkan lingkungan  terpolarisasi dan berpotensi kekerasan ketika Trump menjabat. Aparat penegak hukum juga telah memperkuat langkah-langkah keamanan untuk pelantikan pada tanggal 20 Januari. Polisi dari seluruh Amerika Serikat akan dikerahkan ke Washington D.C.

Kepala Polisi Washington D.C., Pamela Smith, menyatakan dalam konferensi pers pada 13 Januari bahwa departemen kepolisian setempat akan mendapatkan tambahan sekitar 4.000 personel. Polisi Capitol juga akan menerima bantuan dari hampir 1.000 petugas tambahan. Secret Service Amerika Serikat menyebutkan bahwa sekitar 25.000 personel penegak hukum dan militer akan dikerahkan di lokasi untuk memastikan pelantikan berjalan lancar.

Orang-orang mengendarai sepeda di National Mall dalam cuaca musim dingin yang dingin menjelang pelantikan presiden ke-60 di Washington, D.C., 18 Januari 2025. (Kent Nishimura/Getty Images)

Selama pemilu tahun lalu, terjadi dua upaya pembunuhan terhadap Trump yang mengejutkan seluruh Amerika. Baru-baru ini, terjadi insiden kendaraan yang menabrak kerumunan di New Orleans dan ledakan di Las Vegas, sehingga tim keamanan telah berada dalam kondisi siaga tinggi selama beberapa bulan terakhir.

Pejabat penegak hukum juga khawatir bahwa protes selama pelantikan dapat berubah menjadi kekacauan. Banyak kelompok telah mengajukan izin untuk berdemonstrasi, beberapa di antaranya sebelumnya pernah mengadakan aksi protes yang berujung pada penangkapan.

Mantan pejabat kontra-terorisme, David Cohen, yang sebelumnya terlibat dalam perencanaan keamanan pelantikan Biden, mengatakan bahwa pelantikan tahun ini menghadapi lebih banyak risiko dibandingkan empat tahun lalu. Lingkungan ancaman saat ini dianggap lebih tidak stabil dan berbahaya dibandingkan tahun 2021.

Ia menyoroti upaya pembunuhan, ancaman terbaru terhadap Kongres, dan semakin berkembangnya gagasan bahwa “mengekspresikan pandangan politik melalui kekerasan adalah perilaku yang dapat diterima.”

Kerucut menghalangi jalan menuju Gedung Capitol AS menjelang pelantikan Presiden terpilih AS Trump di Washington, D.C., 18 Januari 2025. (ALLISON ROBBERT/AFP melalui Getty Images)

Pekan lalu, saat peti jenazah mantan Presiden AS Jimmy Carter dipindahkan ke Capitol Hill untuk penghormatan publik, polisi Capitol menangkap seorang pria yang mencoba membawa sebilah golok besar dan tiga pisau ke pusat wisata. Pada hari yang sama, seseorang juga membakar mobil di dekat gedung Capitol, sementara Trump saat itu berada di dalam gedung Capitol.

Menurut seorang pejabat keamanan senior Capitol yang tidak ingin disebutkan namanya, sejak Mei, polisi Capitol telah membentuk tim khusus untuk pelantikan. Mereka juga bekerja sama dengan “jumlah lembaga penegak hukum terbesar dalam sejarah” untuk memastikan keamanan yang ketat tanpa celah.

Penjual menjual barang dagangan Trump di luar Gedung Kongres AS di Washington, D.C., menjelang pelantikan Presiden terpilih AS Donald Trump pada 18 Januari 2025. (ALLISON ROBBERT/AFP melalui Getty Images)

Di tengah pengamanan ketat, ribuan orang berkumpul di Washington pada  18 Januari untuk mengadakan “People’s March” (Pawai Rakyat), memprotes berbagai isu seperti hak perempuan, anti-rasisme, dukungan untuk kesetaraan, imigrasi, dan perubahan iklim.

Penyelenggara memperkirakan sekitar 50.000 orang akan berpartisipasi, tetapi jumlah sebenarnya sekitar 5.000 orang. Suasana demonstrasi secara keseluruhan berlangsung damai, meskipun sesekali terjadi adu argumen antara peserta aksi dengan pendukung Trump di seberang jalan. Polisi segera turun tangan untuk menghentikan ketegangan tersebut.

Pada 18 Januari 2025, ribuan orang berkumpul di Washington, D.C. hari ini untuk “Pawai Rakyat,” berunjuk rasa di jalan untuk berbagai tuntutan. (DOMINIC GWINN/AFP melalui Getty Images)
Orang-orang menghadapi cuaca musim dingin di National Mall di Washington, D.C., 18 Januari 2025, beberapa hari sebelum pelantikan presiden ke-60. (Kent Nishimura/Getty Images)

Sumber : NTDTV.com

FOKUS DUNIA

NEWS