EtIndonesia. Pada hari Selasa (21 Januari), Presiden AS Trump menyatakan akan mengenakan tarif terhadap Uni Eropa dan juga mengatakan bahwa tarif 10% terhadap produk impor dari Tiongkok mungkin akan dikenakan paling cepat pada 1 Februari.
Trump yang baru saja dilantik berbicara di Gedung Putih kepada media mengatakan perlu untuk membalikkan ketidakseimbangan perdagangan antara UE dan AS, dan juga membahas masalah tarif terhadap Tiongkok. Trump mengatakan tentang UE: “Anda tidak akan mendapatkan kesepakatan yang adil kecuali Anda melakukan ini.”
Pada 20 Januari, Trump menuduh UE tidak mengimpor cukup produk AS dan menyatakan bahwa dia akan “menyortirnya” dengan mengenakan tarif atau mendorong pembelian lebih banyak minyak dan gas.
Mengenai Tiongkok, Trump kembali menegaskan peringatannya untuk mengenakan tarif 10%.
Trump mengatakan: “Ini berdasarkan fakta bahwa mereka mengirim fentanyl ke Meksiko dan Kanada.”
Ketika ditanya kapan tarif tersebut akan diterapkan, dia menambahkan: “Mungkin 1 Februari, itulah tanggal yang kami lihat.”
Menurut data perdagangan resmi, Meksiko, Kanada, dan Tiongkok adalah sumber utama impor barang ke AS. Komisioner ekonomi UE minggu ini bersumpah bahwa blok UE siap untuk mempertahankan kepentingannya.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen berbicara di pertemuan tahunan elit global di Davos, Swiss, menyatakan bahwa Eropa siap untuk bernegosiasi dengan Trump, sambil menegaskan bahwa Washington masih merupakan mitra penting bagi Eropa.
Leyen berkata: “Hal terpenting bagi UE adalah untuk berhubungan lebih awal, membahas kepentingan bersama, dan siap bernegosiasi.”
Dia menambahkan: “Kami akan pragmatis, tapi kami akan selalu berpegang pada prinsip kami, melindungi kepentingan kami dan mempertahankan nilai-nilai kami.”
Trump dan Xi Jinping Bicara Perdagangan via Telelpon
Beberapa hari yang lalu, Trump berbicara dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping, membahas perdagangan, fentanyl, dan platform media sosial TikTok milik ByteDance.
Trump pada hari Selasa (21/1) mengatakan: “Kami tidak banyak berbicara tentang tarif, dia (Xi Jinping) tahu posisi saya.”
Dia melanjutkan: “Dengar, saya telah mengenakan banyak tarif terhadap Tiongkok. Saya telah mengenakan tarif miliaran dolar. Sebelum saya menjadi presiden, Tiongkok tidak pernah membayar satu sen pun kepada AS.”
Pada hari yang sama, Wakil Perdana Menteri Tiongkok, Ding Xuexiang, berbicara di Forum Ekonomi Dunia tahunan di Davos, Swiss, menyatakan bahwa Tiongkok akan meningkatkan impornya dan tidak mengejar “surplus perdagangan.”
Ding mengatakan: “Kami ingin mengimpor lebih banyak produk dan layanan berkualitas tinggi yang kompetitif untuk mendorong keseimbangan perdagangan.”(jhn/yn)