Kremlin: Putin Siap Berbicara dengan Trump dan Ingin Memulai Negosiasi Pengurangan Senjata Nuklir

EtIndonesia. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan pada hari Jumat (24/1) bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin siap untuk melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dan berharap dapat segera memulai kembali negosiasi pengurangan senjata nuklir. Saat ini, Moskow sedang menunggu tanggapan lebih lanjut dari Washington.

Pada hari Kamis (23/1), Trump menyatakan bahwa dia berharap dapat segera bertemu dengan Putin untuk mendorong berakhirnya perang Rusia-Ukraina dan bekerja sama dalam pengurangan senjata nuklir. Trump juga menyebutkan bahwa Rusia dan Beijing mungkin akan mendukung pengurangan kapasitas senjata nuklir mereka masing-masing.

Peskov menegaskan bahwa Putin ingin memulai kembali negosiasi pengurangan senjata nuklir, tetapi saat ini inisiatif berada di tangan pihak Amerika Serikat.

Berdasarkan Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis Baru (New START Treaty), pembatasan senjata nuklir antara Rusia dan Amerika Serikat akan berakhir pada 5 Februari 2026. Jika perjanjian ini tidak diperbarui atau digantikan dengan alternatif lainnya, maka perjanjian tersebut akan berakhir. Sebelumnya, Putin telah menolak untuk berdiskusi mengenai perjanjian baru dengan Amerika Serikat dan beberapa kali menyarankan kemungkinan menggunakan senjata nuklir selama perang Rusia-Ukraina, sekaligus mendorong modernisasi pasukan nuklir Rusia.

Pada hari Kamis, Trump berpartisipasi dalam Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum) yang diadakan di Davos, Swiss, melalui konferensi video. Dalam pidatonya, Trump menegaskan keinginannya untuk segera bertemu dengan Putin untuk mengakhiri perang, serta mendesak Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang dipimpin oleh Arab Saudi untuk menurunkan harga minyak. Trump mencatat bahwa sebagian besar pendapatan Rusia berasal dari penjualan energi, dan penurunan harga minyak akan memberikan tekanan ekonomi pada Rusia, memaksa mereka untuk menghentikan aksi militernya di Ukraina.

Pada sesi tanya jawab terakhir dengan wartawan, Trump ditanya apakah Rusia dan Ukraina dapat mencapai kesepakatan damai pada saat Forum Ekonomi Dunia tahun depan. Trump menjawab: “Anda harus bertanya kepada Rusia,” dan menambahkan bahwa pemerintah Putin sudah siap untuk bernegosiasi.

Menurut laporan Reuters sebelumnya, beberapa sumber yang mengetahui situasi di dalam Rusia mengungkapkan bahwa Putin semakin khawatir dengan dampak perang Rusia-Ukraina terhadap ekonomi domestik. Dalam hampir tiga tahun perang, ekonomi Rusia menghadapi kesulitan karena kekurangan tenaga kerja dan kebijakan suku bunga tinggi yang menahan inflasi, sementara tekanan ekonomi semakin meningkat. (jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS