Pemerintah AS Bertindak : Tangkap Imigran Ilegal Hingga Luncurkan Penerbangan Deportasi

ETIndonesia. Saat ini, pemerintah AS meluncurkan pengusiran besar-besaran terhadap imigran ilegal. Berikut adalah langkah-langkah yang diambil oleh pemerintahan Trump.

Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, pada Jumat (24/1/2025) mengatakan bahwa penerbangan untuk deportasi telah dimulai. Presiden Trump mengirimkan pesan yang kuat dan jelas kepada dunia: jika Anda memasuki Amerika Serikat secara ilegal, Anda akan menghadapi konsekuensi serius.

Dalam unggahan tersebut, turut dilampirkan foto imigran ilegal yang diusir naik ke pesawat militer. Pesawat tersebut, yang dapat mengangkut 80 orang, telah berangkat dari Bandara Militer Biggs di Texas menuju Guatemala pada Kamis (23 Januari) sore.

Hanya dalam sehari, pada Kamis (23/1), Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) menangkap 538 imigran ilegal dengan catatan kriminal seperti kekerasan seksual, perampokan, dan kekerasan lainnya.

Pada hari yang sama, Ketua DPR AS, Mike Johnson, menandatangani Undang-Undang Laken Riley, yang bertujuan menahan imigran ilegal yang melakukan kejahatan. Setelah ditandatangani oleh Presiden Trump, undang-undang ini akan segera berlaku. Ini menjadi langkah legislatif pertama dari pemerintahan Trump untuk memperkuat keamanan perbatasan.

“Ini adalah tuntutan rakyat Amerika, dan ini adalah hak mereka. Mereka menginginkan akuntabilitas. Mereka ingin kami menyelesaikan bencana kemanusiaan yang disebabkan oleh perbatasan terbuka,” ujarnya. 

Memo dari Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) menunjukkan bahwa DHS telah memberi wewenang kepada beberapa badan penegak hukum di Departemen Kehakiman untuk menjalankan fungsi sebagai petugas imigrasi. Badan-badan tersebut termasuk Badan Penegakan Narkotika (DEA), Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak (ATF), Layanan Marshal AS (USMS), serta Biro Penjara Federal (BOP).

Selain itu, pada awal pekan ini, DHS mengumumkan bahwa mereka dapat melaksanakan operasi penangkapan imigran ilegal di tempat-tempat sensitif seperti sekolah dan gereja.

Memo lain juga menunjukkan bahwa pemerintah Trump telah mengizinkan pejabat imigrasi federal untuk mencabut status hukum sementara dari ratusan ribu imigran dan berencana mengusir mereka dari AS. Orang-orang ini awalnya memasuki negara tersebut melalui program pembebasan kemanusiaan dari pemerintahan sebelumnya, namun pemerintahan saat ini menganggap mereka tidak seharusnya diizinkan masuk.

Menurut Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP), lebih banyak pasukan militer AS telah dikerahkan ke perbatasan dan mulai memasang kawat berduri di dekat pintu masuk Ysleta di El Paso, Texas.

Sementara itu, karena AS menghentikan penerimaan aplikasi suaka, setidaknya 270.000 pencari suaka dari Haiti, Venezuela, dan Kuba terdampar di Meksiko dengan masa depan yang penuh ketidakpastian. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

FOKUS DUNIA

NEWS