Teluk Meksiko Diganti Nama Menjadi Teluk Amerika

ETIndonesia. Era keemasan Amerika Serikat dimulai di bawah kepemimpinan Donald Trump periode kedua. Trump telah mengambil sejumlah langkah, seperti merebut kembali Terusan Panama, berencana membeli Greenland, hingga memasang bendera Amerika di Mars. Langkah-langkah ini memiliki makna mendalam yang berkaitan dengan prinsip penting berdirinya Amerika Serikat.

Pada  24 Januari 2025 malam, Departemen Dalam Negeri AS mengumumkan pelaksanaan perintah eksekutif Presiden Trump untuk mengganti nama “Teluk Meksiko” menjadi “Teluk Amerika” (Gulf of America) secara resmi. Selain itu, puncak tertinggi di Amerika Utara kembali diberi nama “Gunung McKinley” (Mount McKinley).

Dalam pernyataannya, Departemen Dalam Negeri AS menyebut bahwa penggantian nama ini bertujuan memastikan nama-nama yang digunakan oleh pemerintah federal mencerminkan “nilai, pengorbanan, dan pencapaian bangsa kita.”

Dalam pernyataan publiknya, Trump menyoroti pengorbanan dan pencapaian Amerika dalam pembangunan Terusan Panama. Ia kerap menuduh pemerintah Panama melanggar perjanjian dengan Amerika dengan menyerahkan pengelolaan terusan tersebut kepada PKT. 

Oleh karena itu, Trump mendukung langkah untuk merebut kembali Terusan Panama. Pekan depan, Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, akan melakukan kunjungan resmi ke Panama, dengan agenda utama membahas Terusan Panama.

Selain itu, Trump juga menunjukkan minat untuk membeli Greenland dari Denmark, mengingat Amerika Serikat pernah membeli Kepulauan Virgin AS dari negara tersebut sebelumnya.

Mark, Pengamat Politik: “Amerika Serikat tidak memiliki hambatan dalam membeli wilayah. Hal ini telah menjadi bagian dari sejarah AS. Sejak abad ke-19, Amerika membeli sekitar 7 juta kilometer persegi tanah dari Prancis, Spanyol, Meksiko, dan Rusia. Maka, pembelian wilayah adalah hal yang biasa bagi AS.”

Fang Wei, Cendekiawan dan Pengamat Politik: “Pembelian Greenland oleh Trump bukan hanya untuk alasan ekonomi. Dulu, ekspansi wilayah dari timur ke barat Amerika dilakukan melalui Gerakan Ke Barat. Kini, ekspansi mungkin dilakukan dengan cara membeli menggunakan dolar AS. Hal ini tidak hanya sejalan dengan prinsip berdirinya Amerika Serikat tetapi juga sesuai dengan Manifest Destiny atau ‘Takdir yang Nyata’ yang menjadi prinsip dasar AS.”

Trump menyebut bahwa visi “Manifest Destiny” dalam periode keduanya tidak terbatas di Bumi. Ia bahkan menetapkan target untuk mengeksplorasi wilayah di luar Bulan.

“Kami akan mengejar ‘Manifest Destiny’ kami di antara bintang-bintang, mengirimkan astronot Amerika ke Mars, dan menancapkan bendera Amerika di sana,” ujar Presiden Donald Trump pada 20 Januari 2025. 

Fang Wei: “Ini sebenarnya kembali kepada prinsip berdirinya Amerika, yakni ‘Manifest Destiny’. Karena daya tariknya sebagai ‘kota bercahaya di atas bukit’, Amerika menarik banyak pihak untuk mengadopsi sistem politik dan ekonomi Amerika, bahkan ingin bergabung dengan AS.”

Trump menyebut periode keduanya sebagai awal dari era keemasan Amerika.

“Amerika akan kembali melihat dirinya sebagai negara yang terus tumbuh, meningkatkan kekayaan, memperluas wilayah, membangun kota-kota, dan mencapai tujuan yang lebih tinggi. Kami akan mengibarkan bendera kami di cakrawala yang baru dan indah,” katanya. (Hui)

Sumber : NTDTV.com

FOKUS DUNIA

NEWS