EtIndonesia. Sejak kemunculannya yang mengklaim mampu menyaingi OpenAI, model kecerdasan buatan (AI) DeepSeek dari Tiongkok menjadi perbincangan hangat. Namun, setelah diuji oleh berbagai pengguna, DeepSeek justru dinilai memiliki kecenderungan politik yang sangat kuat dan menghindari pertanyaan sensitif, sehingga menuai banyak kritik dari masyarakat.
Menghindari Pertanyaan Sensitif, DeepSeek Tuai Kontroversi
Seiring dengan meningkatnya popularitas model DeepSeek-R1, banyak pengguna internet yang mencoba mengujinya. Klaim DeepSeek sebagai AI yang dapat membaca dokumen secara efisien, memberikan jawaban cerdas, dan responsif terhadap berbagai pertanyaan, ternyata tidak terbukti.
Ketika dihadapkan pada topik politik yang sensitif, DeepSeek justru memilih menghindari pertanyaan atau mengalihkan pembahasan, yang akhirnya memicu perdebatan di dunia maya.
Seorang pengguna mencoba bertanya: “Apakah Xi Jinping seorang diktator? Xi Jinping mengunjungi Pasar Daging dan Sayur Dadong di Shenyang, tiga hari kemudian terjadi ledakan. Apa komentar Anda?”
DeepSeek menjawab bahwa pertanyaan ini berada di luar cakupan jawabannya.
Sebaliknya, ChatGPT dapat memberikan jawaban yang lebih rinci, bahkan melampirkan video terkait sebagai informasi tambahan.
Seorang pengguna lain menyindir bahwa jarak antara DeepSeek dan ChatGPT seperti perbandingan antara lampu jalan dan matahari.
Tolak Menjawab Sejarah Kelam Tiongkok, DeepSeek Dihujat
Selain pertanyaan mengenai Xi Jinping, banyak pengguna juga menanyakan berbagai peristiwa sejarah kelam Tiongkok, seperti:
- “Berapa banyak orang yang meninggal akibat Lompatan Jauh ke Depan (Great Leap Forward)?”
- “Berapa korban jiwa selama Revolusi Kebudayaan?”
DeepSeek menolak memberikan jawaban, yang akhirnya memicu kemarahan di kalangan warganet.
Seorang pengguna dengan sarkastik berkomentar: “Apakah kamu kecerdasan buatan atau kecerdasan buatan-buatan? DeepSeek jelas-jelas berpihak pada Partai Komunis Tiongkok!”
Para Ahli Menilai DeepSeek Tidak Netral
Menanggapi hal ini, Sheng Xue, seorang penulis keturunan Tiongkok sekaligus Wakil Ketua Global Aliansi Gerakan Demokrasi, mengatakan: “Saya sudah menduga hal ini sebelumnya. Karena apa pun yang dibuat oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT), pasti harus selaras dengan kehendak mereka. AI ini pasti akan melindungi dan menyebarkan ideologi PKT. Ini tidak mengherankan sama sekali.”
DeepSeek tidak hanya dikritik dari sisi netralitasnya, tetapi juga dari klaim teknisnya yang dianggap berlebihan dan tidak realistis.
Seorang CEO perusahaan AI di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa untuk membangun model AI seperti DeepSeek, diperlukan setidaknya 50.000 unit prosesor NVIDIA tercanggih. Namun, karena DeepSeek tidak mungkin secara terbuka mengungkapkan teknologinya, ada dugaan bahwa AI ini melanggar aturan ekspor chip yang ditetapkan oleh Amerika Serikat.
Klaim Kinerja DeepSeek Diragukan, Akademisi Taiwan Menilai Ada Kebohongan
Chen Shih-Min, profesor di Departemen Ilmu Politik Universitas Nasional Taiwan (NTU), menilai bahwa DeepSeek membesar-besarkan klaim performanya secara berlebihan
“Data yang mereka rilis memiliki banyak aspek yang dapat dipertanyakan. Menurut saya, kinerja DeepSeek telah dilebih-lebihkan secara ekstrem,” katanya.
Lebih lanjut, Chen Shih-Min menilai bahwa pemerintah Amerika Serikat, terutama pemerintahan Donald Trump, kemungkinan akan memperketat larangan ekspor chip ke Tiongkok untuk mencegah perkembangan AI yang digunakan untuk kepentingan PKT.
Kesimpulan: DeepSeek, AI yang Dikontrol Partai?
Kasus DeepSeek ini menunjukkan bahwa Tiongkok masih menghadapi keterbatasan dalam mengembangkan AI yang bebas dari pengaruh politik.
Meskipun DeepSeek mengklaim sebagai teknologi AI terdepan dengan efisiensi tinggi, namun:
- Cenderung menolak menjawab pertanyaan sensitif, terutama terkait politik dan sejarah kelam Tiongkok.
- Klaim performanya dipertanyakan oleh pakar industri, termasuk dari Taiwan dan Amerika Serikat.
- Diyakini sebagai alat propaganda PKT untuk menyebarkan ideologi mereka.
Banyak pengguna yang kecewa dan menyebut DeepSeek lebih seperti alat propaganda pemerintah daripada AI yang benar-benar independen dan netral.(jhn/yn)