EtIndonesia. Organisasi Bulletin of the Atomic Scientists, yang berbasis di Chicago, AS, telah memajukan Jam Kiamat (Doomsday Clock) satu detik lebih dekat ke tengah malam, menandai ancaman kehancuran dunia yang semakin besar.
Saat ini, Jam Kiamat menunjukkan 89 detik sebelum tengah malam, titik terdekat menuju kehancuran global yang pernah tercatat sejak pertama kali diperkenalkan pada 1947.
Menurut Ketua Dewan Ilmu dan Keamanan Bulletin, Daniel Holz, keputusan untuk memajukan jam ini didasarkan pada sejumlah faktor, termasuk:
– Ancaman nuklir akibat perang Rusia-Ukraina, yang telah memicu kekhawatiran global mengenai penggunaan senjata nuklir.
– Meningkatnya tekanan militer Tiongkok terhadap Taiwan, yang dapat menyebabkan eskalasi konflik di Asia Timur.
– Uji coba rudal balistik Korea Utara yang terus berlanjut, meningkatkan risiko ketidakstabilan di Semenanjung Korea.
Ketegangan Global yang Memicu Keputusan Ini
Menurut Bulletin of the Atomic Scientists, tanggung jawab utama untuk menghindari kehancuran global kini berada di tangan Amerika Serikat, Tiongkok, dan Rusia.
“Dunia semakin mendekati bencana,” kata Daniel Holz.
Faktor tambahan yang memperburuk situasi mencakup:
1. Konflik di Timur Tengah, terutama perang Israel di Gaza dan ketegangan dengan Iran.
2. Tiongkok meningkatkan tekanan militer terhadap Taiwan, yang dapat berujung pada konfrontasi militer besar.
3. Korea Utara terus menguji berbagai jenis rudal balistik, meningkatkan ketegangan dengan AS, Korea Selatan, dan Jepang.
Peran AI dalam Meningkatkan Ketegangan Global
Selain ancaman tradisional seperti senjata nuklir dan perang geopolitik, Bulletin of the Atomic Scientists juga memperingatkan bahwa kemajuan kecerdasan buatan (AI) memperburuk ancaman global.
“Disinformasi, misinformasi, dan teori konspirasi yang didorong oleh AI telah semakin memperburuk komunikasi global, mengaburkan batas antara kebenaran dan kebohongan.”
Peringatan ini sejalan dengan meningkatnya kekhawatiran bahwa AI dapat digunakan untuk memanipulasi opini publik, meningkatkan ketegangan geopolitik, dan bahkan mempercepat eskalasi konflik berskala besar.
Para ahli juga memperingatkan bahwa kecerdasan buatan dapat memperburuk penyebaran informasi palsu, Holz mengatakan: “Semua risiko ini sangat diperburuk oleh satu faktor ancaman potensial, yaitu penyebaran informasi yang salah, informasi palsu, dan teori konspirasi, karena ini tidak hanya merusak lingkungan komunikasi, tetapi juga semakin memburamkan batas antara kebenaran dan kebohongan.”
Kesimpulan
– Bulletin of the Atomic Scientists memajukan “Doomsday Clock” menjadi 89 detik sebelum tengah malam, jarak terdekat dari kehancuran global dalam sejarah.
– Ancaman utama yang mempercepat ancaman kehancuran dunia meliputi perang Rusia-Ukraina, tekanan Tiongkok terhadap Taiwan, serta uji coba rudal Korea Utara.
– AI dan disinformasi semakin meningkatkan ketidakpastian global, memperburuk ketegangan internasional, dan dapat mempercepat eskalasi konflik berskala besar.
– Dunia berada dalam ketegangan tinggi, dengan tanggung jawab utama berada di tangan AS, Tiongkok, dan Rusia untuk menghindari bencana global. (jhn/yn)