‘Tentara Internet’ Tiongkok Menyamar Sebagai Organisasi Hak Asasi Manusia, Menghasut Penggulingan Pemerintah Spanyol

Etndonesia. Baru-baru ini, Graphika, sebuah lembaga analisis daring yang berbasis di New York, merilis laporan terbaru yang menunjukkan bahwa sebuah kelompok operasi media sosial Tiongkok yang dikenal sebagai “Spamouflage” (kamuflase spam) telah menyamar sebagai organisasi hak asasi manusia. Kelompok ini mengkritik ketidakmampuan Pemerintah Spanyol dalam menangani bencana banjir serta menyerukan penggulingan pemerintahan tersebut.

Graphika menyatakan bahwa pada bulan ini, kelompok Spamouflage menyamar sebagai organisasi hak asasi manusia bernama “Safeguard Defenders”dan menyebarkan seruan untuk menggulingkan Pemerintah Spanyol di dunia maya. Mereka memanfaatkan peristiwa banjir pada Oktober tahun lalu yang menyebabkan 224 orang meninggal dunia untuk membangkitkan kemarahan publik terhadap pemerintah Spanyol.

Graphika dalam laporannya menegaskan: “Ini adalah pertama kalinya kami melihat Spamouflage secara langsung menyerukan penggulingan pemerintahan asing.”

Spamouflage, yang merupakan gabungan dari kata “spam” (pesan atau postingan sampah) dan “camouflage” (kamuflase), juga dikenal sebagai “Dragonbridge” (Jembatan Naga). Kelompok ini menggabungkan spam dengan propaganda yang ditargetkan secara khusus lalu menyebarkannya di internet.

Operasi Spamouflage di Berbagai Negara

Graphika mengungkapkan bahwa sejak tahun 2017, Spamouflage telah beroperasi di berbagai negara. Tahun lalu, selama pemilu Amerika Serikat, kelompok ini menyamar sebagai pemilih Amerika.

Selain itu, Pemerintah Kanada juga melaporkan bahwa Spamouflage menargetkan beberapa anggota parlemen, termasuk Perdana Menteri Justin Trudeau.

Graphika menyoroti bahwa mereka telah mendeteksi puluhan akun di media sosial yang menyamar sebagai “Safeguard Defenders”. Akun-akun ini menyebarkan video dan gambar yang mengkritik pemerintahan minoritas Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez serta pemerintah daerah Valencia dalam menangani bencana banjir.

Reaksi Pemerintah Spanyol dan Kedutaan Besar Tiongkok

Hingga saat ini, Kedutaan Besar Tiongkok di Madrid belum memberikan tanggapan terhadap permintaan komentar melalui email. Pemerintah Spanyol juga belum memberikan respons.

Menurut laporan Graphika, “Safeguard Defenders” adalah sebuah organisasi non-pemerintah (NGO) yang berbasis di Madrid. Pada tahun 2022, organisasi ini merilis laporan yang menuduh Pemerintah Tiongkok telah mendirikan kantor polisi rahasia di negara-negara Uni Eropa. Sejak saat itu, Spamouflage berulang kali menargetkan Safeguard Defenders dengan kampanye fitnah.

Direktur Safeguard Defenders, Laura Harth, menyatakan bahwa sejak laporan tersebut dipublikasikan, organisasinya terus memantau aktivitas kampanye fitnah daring yang dilakukan oleh Tiongkok.

Di platform X (Twitter), sepenggal video yang awalnya diposting tetapi kemudian dihapus memperlihatkan seseorang yang mengenakan penutup wajah dan mengklaim berasal dari Safeguard Defenders. Dalam video tersebut, individu tersebut menyatakan bahwa mereka akan “mengungkap” bagaimana otoritas Spanyol telah meninggalkan rakyat biasa. Pada akhir video, terdapat seruan untuk menggulingkan pemerintahan Spanyol.

Kesimpulan

Menanggapi insiden ini, Graphika menyatakan bahwa mereka percaya akun-akun yang teridentifikasi tersebut memang milik Spamouflage. (jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS