DeepSeek Diduga Mencuri Teknologi OpenAI, Angkatan Laut AS Perintahkan Larangan Penggunaan

EtIndonesia. Perusahaan rintisan Tiongkok “DeepSeek” merilis model bahasa besar sumber terbuka atau open-source yang mengklaim berbiaya rendah, DeepSeek-R1, yang memicu keraguan dari rekan-rekan luar negeri dan kewaspadaan tinggi dari militer AS. Laboratorium penelitian AI AS, OpenAI.

Pada Jum’at (24/1), OpenAI mengumumkan bahwa mereka telah memperoleh bukti kuat bahwa DeepSeek telah secara ilegal menggunakan model AI mereka. Sebagai respons, Angkatan Laut AS telah mengeluarkan perintah untuk melarang penggunaan teknologi DeepSeek dalam bentuk apa pun oleh personelnya.

Angkatan Laut AS Melarang Penggunaan DeepSeek

Menurut laporan media AS, pada 24 Januari 2025, Angkatan Laut AS mengeluarkan instruksi internal melalui email yang melarang seluruh anggotanya menggunakan produk atau teknologi DeepSeek, baik untuk kepentingan pekerjaan maupun penggunaan pribadi. Dalam memo tersebut, disebutkan bahwa teknologi DeepSeek memiliki potensi risiko keamanan dan permasalahan etika, sehingga seluruh personel dilarang mengunduh, menginstal, atau menggunakan model DeepSeek dalam bentuk apa pun.

Juru bicara Angkatan Laut AS, dalam pernyataannya kepada media, mengonfirmasi keberadaan larangan tersebut dan menegaskan bahwa kepatuhan terhadap kebijakan ini sangat penting bagi keamanan militer AS.

OpenAI dan Microsoft Menuduh DeepSeek Melakukan Pencurian Data

Pada 29 Januari, OpenAI mengonfirmasi kepada Financial Times bahwa mereka telah memperoleh bukti yang menunjukkan bahwa DeepSeek secara tidak sah menggunakan teknologi OpenAI. DeepSeek diduga mengembangkan model mereka menggunakan teknik distilasi (distillation) untuk menyalin dan mereplikasi teknologi OpenAI.

Sebelumnya, Bloomberg, pada 28 Januari, mengutip sumber anonim yang mengungkapkan bahwa Microsoft dan OpenAI tengah menyelidiki dugaan pencurian data yang dilakukan DeepSeek.

Menurut sumber tersebut, tim keamanan Microsoft menemukan aktivitas mencurigakan yang menunjukkan bahwa individu yang terafiliasi dengan DeepSeek telah menggunakan API OpenAI untuk mengekstrak sejumlah besar data. Microsoft telah melaporkan temuan ini ke OpenAI untuk penyelidikan lebih lanjut.

Pada hari yang sama, David Sacks, kepala divisi AI pemerintahan Presiden Trump, mengonfirmasi bahwa bukti yang ada menunjukkan bahwa DeepSeek telah menggunakan teknik distilasi untuk mencuri data model OpenAI. DIa menambahkan bahwa perusahaan AI AS akan meningkatkan langkah-langkah keamanan mereka guna mencegah teknologi mereka disalin oleh perusahaan asing.

Sementara itu, OpenAI mengeluarkan pernyataan resmi yang menegaskan bahwa perusahaan-perusahaan dari Tiongkok dan negara lainnya terus berusaha meniru teknologi pengembang AI Amerika, dan OpenAI akan mengambil langkah-langkah perlindungan lebih lanjut untuk menjaga kekayaan intelektual mereka.

Gedung Putih Mulai Investigasi terhadap DeepSeek

Menurut Reuters, Karoline Leavitt, juru bicara Gedung Putih, dalam konferensi pers pada 28 Januari, menyatakan bahwa Dewan Keamanan Nasional AS telah memulai investigasi terhadap DeepSeek guna menilai dampaknya terhadap keamanan nasional AS.

Para analis memperkirakan bahwa dalam waktu dekat, Pemerintah AS akan meningkatkan pengawasan terhadap model AI DeepSeek serta mempertimbangkan tindakan lebih lanjut untuk membatasi akses perusahaan tersebut ke teknologi dan pasar AS.

DeepSeek Mengklaim AI Mereka Lebih Murah, Tetapi Dipertanyakan oleh Pakar

DeepSeek, sebuah startup AI asal Tiongkok, merilis model AI DeepSeek-R1 pada 20 Januari 2025. Perusahaan mengklaim bahwa model mereka memiliki performa setara dengan ChatGPT, namun dengan biaya pengembangan hanya sepertiga puluh dari biaya yang dikeluarkan oleh OpenAI.

Namun, klaim ini segera menimbulkan skeptisisme dari para ahli. Banyak pihak yang meragukan bagaimana DeepSeek mampu mengembangkan model dengan performa tinggi dengan biaya yang sangat rendah tanpa melakukan praktik pencurian atau replikasi dari model AI yang sudah ada.

Dengan berkembangnya skandal ini, dunia AI internasional kini menantikan langkah-langkah lanjutan yang akan diambil oleh OpenAI, Microsoft, dan Pemerintah AS dalam menangani dugaan pencurian teknologi ini. (jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS