Tiongkok Diam-diam Membangun Laboratorium Penelitian Fusi Nuklir Laser, Para Ahli Menyoroti Tujuan Strategisnya

EtIndonesia. Laporan terbaru mengungkapkan bahwa Tiongkok sedang membangun laboratorium penelitian fusi nuklir berskala besar secara rahasia di Mianyang, Sichuan. Para ahli menilai bahwa langkah ini menunjukkan ambisi besar Tiongkok untuk mengejar dan melampaui Amerika Serikat dalam bidang teknologi.

Pada 28 Januari, Reuters mengutip pernyataan Everett, seorang peneliti di Pusat Analisis Angkatan Laut AS, yang menyebutkan bahwa citra satelit menunjukkan Tiongkok tengah membangun fasilitas eksperimental besar bernama “Laboratorium Peralatan Utama Fusi Nuklir Laser” di Mianyang, Sichuan.

Laboratorium ini terdiri dari ruang eksperimen utama dan empat ruang yang dilengkapi dengan fasilitas laser.

Proses yang sedang diuji adalah menembakkan laser berkekuatan tinggi ke dalam ruang eksperimen utama, yang berisi isotop hidrogen, sehingga memicu reaksi fusi nuklir dan menghasilkan energi.

Menurut Everett, skala eksperimen ini mungkin sebanding dengan fasilitas “National Ignition Facility (NIF)” yang dibangun oleh Lawrence Livermore National Laboratory di California, AS.

Seorang blogger militer AS, Mark, mengomentari proyek ini mengatakan: “Penelitian tentang fusi nuklir berbasis laser ini sebenarnya tidak berkaitan dengan pengembangan senjata nuklir. Senjata nuklir umumnya meledak menggunakan bom atom sebagai pemicunya. Tetapi ambisi Tiongkok sangat besar, mereka selalu ingin melampaui apa yang dimiliki AS.”

Pada tahun 2022, Departemen Energi AS mengumumkan bahwa dalam eksperimen di fasilitas NIF, energi yang dihasilkan oleh reaksi fusi nuklir telah melebihi energi yang dikonsumsi, yang dianggap sebagai terobosan bersejarah.

Blogger militer lainnya, Zhou Ziding, menyoroti tren Tiongkok dalam meniru inovasi AS mengatakan: “Kita dapat melihat bahwa dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok terus meniru dan mengejar riset teknologi yang dilakukan AS.”

Baik AS maupun Tiongkok adalah penandatangan Traktat Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif (CTBT), yang melarang pengujian senjata nuklir dalam kondisi apa pun. Namun, penelitian fusi nuklir berbasis laser tidak termasuk dalam larangan tersebut.

Namun, menurut laporan Associated Press (AP) tahun lalu, analisis citra satelit dan dokumen Pemerintah Tiongkok mengungkapkan bahwa Tiongkok sedang membangun prototipe reaktor nuklir berbasis darat untuk kapal perang besar di Leshan, Sichuan.

Para analis menilai bahwa proyek ini dapat menjadi indikasi bahwa Tiongkok sedang mengembangkan kapal induk bertenaga nuklir pertamanya.

Karena Tiongkok cenderung tertutup dalam penelitian nuklirnya, ekspansi nuklir mereka telah memicu kekhawatiran global.Wang He, seorang kolumnis the Epoch Times, menegaskan:“AS sebagai negara demokrasi pertama di dunia yang diatur oleh konstitusi, telah memberikan harapan bagi komunitas internasional. Namun, Tiongkok justru ingin menghancurkan segalanya. Jika Tiongkok menguasai teknologi canggih ini, dampaknya terhadap umat manusia akan menjadi bencana besar.” (jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS