Buddha Sidharta Gautama Meramalkan Kejadian yang Sedang Terjadi Saat Ini

EtIndonesia. Dalam bagian Nirvana dari Tripitaka Buddhis, terdapat sebuah sutra yang berjudul Sutra tentang Kemusnahan Dharma (佛说法灭尽经), yang mencatat ramalan Buddha Sidharta Gautama tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi setelah beliau memasuki Nirvana dan meninggalkan dunia ini.

Pada saat itu, Sidharta Gautama berada di negeri Kushinagar di India kuno, dikelilingi oleh banyak pengikut dan umat yang tak terhitung jumlahnya. Namun, meskipun banyak orang yang bersujud di hadapannya, beliau tetap diam tanpa mengucapkan sepatah kata pun, dan cahaya yang biasanya memancar dari tubuhnya tidak terlihat. 

Pada masa itu, Sidharta Gautama telah mencapai pencerahan di bawah pohon Bodhi dan telah mengajarkan Dharma selama 49 tahun. Murid-muridnya sudah terbiasa mendengarkan khotbahnya dan juga terbiasa melihat cahaya suci yang memancar saat beliau mengajarkan Dharma.

Patung-patung Buddha yang didirikan di kuil-kuil kemudian selalu dilengkapi dengan lingkaran cahaya yang mengelilingi tubuhnya, yang mungkin merupakan representasi dari cahaya suci yang beliau pancarkan. 

Salah satu dari sepuluh murid utama Sidharta Gautama, Ananda, merasa bingung dan bertanya kepada Sidharta Gautama tentang alasan di balik keheningan ini. Awalnya, Sidharta Gautama tidak menjawab, tetapi setelah Ananda bertanya tiga kali, Sidharta Gautama akhirnya memberikan penjelasan yang tercatat dalam Sutra tentang Kemusnahan Dharma. Khotbah ini membuat para murid dan umat yang mendengarkannya merasa sedih dan prihatin.

Lalu, apa yang dikatakan Sidharta Gautama kepada Ananda dan umat lainnya pada saat itu?

Sidharta Gautama akhirnya mengungkapkan ramalan tentang masa depan ajarannya.

Menurut Sutra Pemusnahan Dharma, pada masa akhir ajaran Buddha, dunia akan mengalami kehancuran moral dan spiritual. Berikut adalah beberapa prediksi yang dijelaskan dalam sutra tersebut:

1. “Para Iblis Menyamar sebagai Biksu”

“Akan ada orang-orang yang mengenakan jubah biksu, tetapi mereka sesungguhnya adalah iblis yang merusak ajaran Buddha.”

– Banyak biksu akan meninggalkan praktik spiritual sejati dan terjerumus ke dalam kemewahan duniawi.
– Mereka akan mengenakan pakaian mewah, menikmati makanan enak, meminum alkohol, dan membunuh makhluk hidup.
– Orang-orang yang masih teguh berpegang pada ajaran sejati akan difitnah, dikucilkan, dan diusir.

2. “Biara-Biara Akan Ditinggalkan dan Menjadi Reruntuhan”

– Banyak biara yang dibiarkan kosong dan tidak lagi digunakan untuk praktik spiritual.
– Biksu-biksu akan lebih sibuk dengan urusan duniawi seperti perdagangan, pertanian, dan kepemilikan tanah.
– Alih-alih menjadi tempat suci, biara-biara akan dipenuhi dengan orang-orang yang mengejar harta dan kekuasaan.

3.”Bencana Alam dan Krisis Sosial”

– Cuaca akan menjadi tidak menentu: kekeringan dan banjir akan sering terjadi.
– Wabah penyakit akan menyebar luas, menyebabkan kematian dalam jumlah besar.
– Pemerintah akan semakin menindas rakyat, dan kejahatan akan merajalela.

“Orang-orang akan hidup dalam penderitaan, pejabat pemerintahan hanya mencari keuntungan, dan orang jahat akan semakin banyak seperti pasir di laut, sementara orang baik akan menjadi sangat sedikit.”

4. “Waktu Akan Berjalan Lebih Cepat dan Umur Manusia Akan Semakin Pendek”

– Manusia akan mulai menua lebih cepat, banyak yang sudah beruban di usia 40 tahun.
– Usia harapan hidup rata-rata pria akan turun menjadi 60 tahun, sedangkan wanita akan hidup lebih lama.
– Bencana besar seperti banjir dan gempa bumi akan datang tanpa peringatan.

Ajaran Buddha Akan Menghilang?

Menurut ramalan Sidharta Gautama, ajaran Dharma tidak akan langsung menghilang, tetapi akan mengalami kehancuran secara bertahap.

“Ketika Dharma hampir lenyap, itu akan seperti nyala lampu yang berkedip sebelum padam. Cahaya akan tampak lebih terang sesaat sebelum benar-benar menghilang.”

– Kitab suci utama seperti “Sutra Shurangama” dan “Sutra Samadhi Bhadra” akan hilang lebih dulu.
– Secara bertahap, semua ajaran Sidharta Gautama akan lenyap, dan orang-orang tidak akan lagi bisa menemukan teks asli ajaran tersebut.
– Jubah biksu akan berubah menjadi putih secara alami, sebagai tanda lenyapnya ajaran sejati.

Sidharta Gautama Juga Meramalkan Kedatangan Seorang Buddha Baru

Namun, di tengah kegelapan zaman ini, Sidharta Gautama juga meramalkan kedatangan seorang Buddha baru.

“Ketika Dharma sepenuhnya lenyap, Bodhisattva Maitreya akan turun ke dunia dan menjadi Buddha.”

– Buddha Maitreya akan membawa era baru yang penuh kedamaian dan kesejahteraan.
– Udara akan menjadi bersih, tanah akan subur, dan manusia akan kembali hidup harmonis.
– Usia manusia akan kembali panjang, mencapai 84.000 tahun.
– Dunia akan memasuki siklus baru yang lebih baik.

Banyak orang bertanya: Apakah kita sekarang berada di era yang diramalkan oleh Buddha?

Biksu-biksu palsu dan penyalahgunaan agama?

-Saat ini, kita melihat banyak skandal dalam komunitas keagamaan, termasuk biara-biara yang digunakan untuk kepentingan politik dan bisnis.

Bencana alam dan wabah penyakit meningkat?

– Pandemi global, gempa bumi, banjir, dan perubahan iklim semakin sering terjadi.

Ketimpangan sosial dan moralitas yang menurun? 

– Dunia semakin dipenuhi ketidakadilan sosial, eksploitasi, dan penindasan.

Jika ramalan ini benar, maka kita sedang berada di akhir dari siklus Dharma, dan kedatangan Maitreya akan semakin dekat.

Setelah merenungkan teks ini, yang mungkin tidak lengkap dan sulit dipastikan keakuratannya, kita dapat bertanya: Berapa banyak dari ramalan bijak Sidharta Gautama ini yang telah terjadi, sedang terjadi, atau akan terjadi di masa depan?

Kesimpulan

– Buddha Sidharta Gautama meramalkan bahwa ajarannya akan mengalami kehancuran di era yang penuh dengan keserakahan dan kemerosotan moral.
– Peristiwa-peristiwa yang diramalkan dalam “Sutra Pemusnahan Dharma” banyak yang telah terjadi, termasuk bencana alam, dan krisis sosial.
– Buddha Sidharta Gautama juga meramalkan bahwa setelah periode kegelapan ini, Bodhisattva Maitreya akan turun ke dunia dan membawa era baru yang lebih damai dan harmonis.

Apakah kita sedang berada di ambang perubahan besar dalam sejarah manusia? (jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS