ETIndonesia. Model kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok, DeepSeek, masih menjadi topik panas dalam beberapa hari terakhir. Namun, semakin banyak fakta dan kebohongan di balik teknologi ini mulai terungkap, memperlihatkan ambisi besar Partai Komunis Tiongkok (PKT) di bidang teknologi tinggi.
Menanggapi hal ini, Senator Partai Republik Josh Hawley tengah mendorong undang-undang baru untuk memutus semua jalur yang memungkinkan Tiongkok mencuri teknologi AI dari Amerika Serikat.
RUU “Pemutusan AI Amerika dari Tiongkok” Segera Diajukan
Menurut laporan Fox News, Hawley berencana mengajukan Undang-Undang Pemutusan Kapabilitas AI Amerika dari Tiongkok (Decoupling America’s Artificial Intelligence Capabilities from Tiongkok Act).
RUU ini bertujuan untuk:
- Menghentikan seluruh kerja sama antara AS dan Tiongkok dalam bidang AI.
- Melarang ekspor dan impor teknologi AI ke dan dari Tiongkok.
- Melarang perusahaan AS melakukan penelitian AI di Tiongkok.
- Melarang investasi AS pada perusahaan AI yang berbasis di Tiongkok.
Dalam pernyataan di platform X (Twitter), Hawley menegaskan: “Setiap dolar dan setiap terabyte data yang mengalir ke industri AI Tiongkok pada akhirnya akan digunakan untuk melawan Amerika Serikat.”
DeepSeek Dituduh Mencuri Teknologi OpenAI
Untuk membangun model AI berskala besar, ada beberapa syarat utama:
- Data berkualitas tinggi
- Daya komputasi yang sangat kuat
- Tim penelitian yang sangat kompeten
- Lingkungan yang bebas dan terbuka untuk pengembangan ide
Menurut David Sacks, Kepala AI dan Kripto di Gedung Putih, ada banyak bukti bahwa DeepSeek mencuri dan mengekstrak pengetahuan dari model OpenAI.
Presiden Donald Trump pun ikut menanggapi, dengan menyatakan bahwa kemunculan DeepSeek harus menjadi peringatan bagi perusahaan teknologi AS.
DeepSeek Diduga Terlibat dalam Aktivitas Peretasan dan Manipulasi Keuangan
Beberapa ahli keamanan siber memperingatkan bahwa DeepSeek berpotensi digunakan untuk aktivitas berbahaya. Sebuah perusahaan intelijen Israel melaporkan bahwa DeepSeek dapat digunakan untuk menciptakan program jahat (malware) yang mampu:
- Mencuri data kartu kredit dari peramban (browser) tertentu
- Mengirim data curian ke server jarak jauh yang diduga berada di Hangzhou atau lokasi lain di Tiongkok
Selain itu, miliarder Wall Street, Bill Ackman, meminta perhatian pada induk perusahaan DeepSeek, yaitu “Phantom Quant” (幻方量化). Ackman mempertanyakan apakah perusahaan ini menghasilkan keuntungan besar dengan melakukan short-selling terhadap saham Nvidia. Jika benar DeepSeek menyebarkan informasi palsu untuk memanipulasi pasar saham AS, maka ini adalah kejahatan keuangan yang harus segera diselidiki oleh otoritas AS.
Peringatan kepada Pengguna: Gunakan DeepSeek dengan Hati-hati
Para profesional di bidang keamanan siber mengingatkan bahwa menggunakan DeepSeek memiliki risiko tinggi, sehingga pengguna disarankan untuk sangat berhati-hati. (hui)
Sumber : NTDTV.com