EtIndonesia. Pada 31 Januari, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa pejabat pemerintahannya telah melakukan diskusi serius dengan pihak Rusia terkait penghentian perang Rusia-Ukraina. Trump menyatakan bahwa dirinya dan Presiden Rusia Vladimir Putin kemungkinan akan segera mengambil tindakan penting untuk mengakhiri konflik tersebut.
Menurut laporan Associated Press (AP) pada hari Jumat (31/1), Trump mengatakan dalam konferensi pers di Oval Office bahwa: “Kami akan memulai negosiasi. Saya rasa kita mungkin akan mengambil beberapa langkah besar. Kami ingin perang ini segera berakhir. Jika saya yang menjadi presiden, perang ini tidak akan pernah terjadi.”
Trump dan Putin Sudah Bernegosiasi?
Trump tidak mengungkapkan siapa saja yang terlibat dalam pembicaraan dengan Rusia, tetapi menegaskan bahwa negosiasi sudah berlangsung. Ketika ditanya apakah dia sudah berbicara langsung dengan Putin, Trump menjawab: “Saya tidak ingin mengatakan itu.”
Trump telah berulang kali menyatakan bahwa jika dia masih menjadi presiden, perang Rusia-Ukraina tidak akan pernah terjadi. Sejak awal kepemimpinannya, dia telah mengkritik Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dan menilai bahwa Zelenskyy seharusnya mencapai kesepakatan dengan Putin untuk mencegah konflik ini.
Trump menambahkan bahwa Ukraina mungkin terlihat berani, tetapi pada kenyataannya mereka telah menerima puluhan miliar dolar bantuan dari AS.
Pada awal Januari, dalam wawancara dengan Fox News, Trump bahkan mengejek Zelenskyy dengan mengatakan: “Dia berbicara dengan sangat berani, tetapi kenyataannya adalah Ukraina bergantung sepenuhnya pada bantuan Amerika.”
Dalam kampanye presiden 2024, Trump berjanji akan mengakhiri perang Rusia-Ukraina dengan cepat. Dia sering mengkritik kebijakan pemerintahan Biden, yang menghabiskan miliaran dolar untuk bantuan militer dan ekonomi ke Ukraina guna melawan agresi Rusia.
Putin : Jika Trump Menang di 2020, Perang Tidak Akan Terjadi
Pada 24 Januari, dalam sebuah wawancara televisi, Vladimir Putin menyatakan bahwa dia setuju dengan Trump. Menurutnya, jika Trump memenangkan pemilu 2020, maka krisis Ukraina yang meletus pada 2022 tidak akan pernah terjadi.
Putin menyebut Trump sebagai: “Orang yang cerdas dan pragmatis. Saya sulit membayangkan dia akan mengambil keputusan yang merugikan ekonomi Amerika Serikat.”
Selain itu, Putin menegaskan bahwa Rusia selalu terbuka untuk bernegosiasi dengan AS.
“Kami selalu siap berdiskusi mengenai Ukraina. Kami ingin menegaskan kembali bahwa kami siap bernegosiasi kapan saja,” kata Putin.
Trump dan Putin Akan Segera Bertemu?
Pada 23 Januari, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa dia percaya Rusia ingin mencapai kesepakatan. Dia bahkan menyebutkan bahwa Putin ingin bertemu dengannya dalam waktu dekat.
“Saya mendengar bahwa Putin ingin bertemu saya. Kita akan segera bertemu. Saya akan segera bertemu dengannya, karena semakin lama kita menunda, semakin banyak nyawa yang akan hilang di medan perang,” ujarnya.
Dukungan Trump untuk Gencatan Senjata
Menurut Reuters, Rusia telah melakukan invasi penuh ke Ukraina sejak Februari 2022. Sebelum pemilu 5 November 2024, Trump beberapa kali megatakan bahwa dia akan menyiapkan perjanjian perdamaian sebelum atau pada hari pertamanya menjabat sebagai presiden. Namun, para penasihat Trump belakangan mengakui bahwa mengakhiri perang ini mungkin memakan waktu berbulan-bulan.
Pada 20 Januari, setelah kembali ke Gedung Putih sebagai Presiden AS, Trump berbicara melalui video dengan peserta Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss. Dia mengatakan bahwa dia berharap segera bertemu dengan Putin untuk mengakhiri perang.
“Ini bukan soal ekonomi atau alasan lainnya. Ini tentang jutaan nyawa yang hilang… Ini adalah pembantaian besar. Kita harus segera menghentikan perang ini,” Trump mengatakan.
Trump menegaskan bahwa AS sedang berusaha memastikan solusi damai untuk perang Rusia-Ukraina, meskipun dia tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Dalam konferensi pers setelah pelantikannya, Trump menegaskan bahwa Putin harus mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang, karena konflik ini telah menghancurkan Rusia secara ekonomi dan politik.
Kesimpulan: Apakah Perdamaian Mungkin Terjadi?
Meskipun Trump menyatakan optimisme tinggi untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina, banyak pihak meragukan klaimnya. Dengan Rusia yang masih menguasai sebagian besar wilayah Ukraina, serta Ukraina yang bersikeras mempertahankan wilayahnya, prospek perdamaian tetap sulit diprediksi.
Namun, jika Trump benar-benar bertemu dengan Putin, ini bisa menjadi langkah penting dalam upaya diplomasi, yang mungkin dapat mengubah dinamika perang di masa mendatang.(jhn/yn)