Trump Perintahkan Serangan Udara Presisi terhadap Markas ISIS di Somalia

EtIndonesia. Pada 1 Februari, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa dia telah memerintahkan serangan udara presisi terhadap para pemimpin ISIS di Somalia, termasuk tokoh penting terkait dalam perencanaan serangan.

“Pagi ini, saya memerintahkan serangan militer presisi terhadap perencana serangan ISIS serta para teroris lain yang direkrut dan dipimpin olehnya di Somalia,” tulis  Donald Trump, di Truth Social

Trump menegaskan bahwa serangan ini tidak menimbulkan korban sipil, dan berhasil menghancurkan tempat persembunyian mereka.

“Para pembunuh ini bersembunyi di dalam gua. Kami menemukan mereka karena mereka menimbulkan ancaman bagi AS dan sekutunya. Serangan ini menghancurkan tempat persembunyian mereka dan menewaskan banyak teroris, tanpa ada korban dari kalangan sipil,” tambahnya.

Target: Pemimpin ISIS yang Telah Lama Diburu AS

Trump menjelaskan bahwa serangan ini menargetkan seorang perencana serangan ISIS yang telah lama menjadi buronan militer AS.

“Pesan kami kepada ISIS dan siapa pun yang mencoba menyerang Amerika adalah: ‘Kami akan menemukan dan menghancurkan kalian!'”

ISIS di Somalia: Ancaman yang Kian Membesar

Menurut laporan pada Oktober tahun lalu, Komando Afrika AS (AFRICOM) mengungkapkan bahwa jumlah anggota ISIS di Somalia meningkat dua kali lipat dalam satu tahun terakhir.

  • Sebelumnya, ISIS di Somalia hanya memiliki sekitar 200 anggota di bagian utara negara itu.
  • Kini, jumlah mereka meningkat secara signifikan.

Jenderal Michael Langley, Komandan AFRICOM, juga memperingatkan bahwa ISIS sedang merekrut lebih banyak militan asing ke Somalia.

Pada Mei tahun lalu, militer AS telah melancarkan serangan udara terhadap pemimpin ISIS Somalia, Abdulqadir Mumin, tetapi dia dilaporkan berhasil selamat.

Latar Belakang: Eskalasi Terorisme dan Konflik Global

Sebelum Trump resmi menjabat kembali pada 20 Januari 2025, kelompok militan Hamas mengumumkan kesiapan mereka untuk membebaskan 34 sandera Israel sebagai bagian dari potensi kesepakatan pertukaran tahanan.

Sementara itu, AS terus memperketat strategi kontraterorisme di berbagai kawasan, termasuk Afrika, Timur Tengah, dan Asia Tengah.

Dengan serangan udara terbaru ini, AS mengirimkan sinyal tegas bahwa mereka akan terus memburu dan menghancurkan ancaman teroris, baik di Somalia maupun di wilayah lainnya.(jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS