Pemerintahan Biden membatalkan kedua langkah tersebut pada tahun 2021
ETIndonesia — Amerika Serikat akan kembali menarik diri dari the U.N. Human Rights Council (UNHRC) atau Dewan Hak Asasi Manusia PBB dan menghentikan pendanaan untuk badan PBB yang menangani pengungsi Palestina, menurut seorang pejabat Gedung Putih kepada The Epoch Times yang dilaporkan Senin (3/2/2025).
Amerika Serikat sebelumnya telah keluar dari UNHRC dan menghentikan pendanaan untuk the U.N. Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) atau Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat pada tahun 2018.
Pemerintahan Biden membatalkan keputusan tersebut pada tahun 2021, meskipun pada tahun 2024 mereka menghentikan sementara pendanaan untuk UNRWA karena tuduhan bahwa beberapa pegawainya terlibat dalam serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Para pegawai tersebut sudah dipecat.
UNHRC dan UNRWA telah dikritik oleh sejumlah pihak yang menuduh keduanya bersikap tidak adil terhadap Israel.

UNHRC, menurut mandatnya, bertanggung jawab untuk memperkuat promosi dan perlindungan hak asasi manusia di seluruh dunia serta menangani pelanggaran HAM dan memberikan rekomendasi terkait.
Namun demikian, para kritikus menunjukkan bahwa UNHRC justru memasukkan negara-negara yang memiliki catatan buruk dalam HAM sebagai anggotanya, termasuk Tiongkok, Mesir, Burundi, dan Venezuela.
Pada tahun 2024, Kongres AS mengesahkan langkah dalam rancangan undang-undang pendanaan pemerintah yang memperpanjang penghentian pendanaan AS untuk UNRWA hingga Maret 2025.
Amerika Serikat merupakan penyumbang terbesar bagi UNRWA. Pada tahun 2023, AS memberikan dana sebesar $ 422 juta kepada badan tersebut.
The Epoch Times telah menghubungi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk meminta tanggapan, tetapi belum menerima jawaban hingga waktu penerbitan artikel ini.
UNRWA didirikan pada tahun 1950, menurut badan tersebut, memainkan peran penting selama lebih dari 60 tahun dalam menyediakan layanan vital bagi kesejahteraan, pengembangan manusia, dan perlindungan pengungsi Palestina, sambil menunggu penyelesaian yang adil atas masalah mereka.
Misi UNRWA adalah membantu pengungsi Palestina “mencapai potensi penuh mereka dalam pengembangan manusia di bawah kondisi sulit yang mereka hadapi, sesuai dengan tujuan dan standar internasional yang telah disepakati.”
Namun, para kritikus menuduh UNRWA sebagai wadah berkembangnya kebencian terhadap Israel melalui sekolah-sekolahnya serta digunakan oleh Hamas untuk menyimpan senjata, termasuk roket, dan menahan sandera.
UNRWA membantah tuduhan tersebut.
Laporan ini juga disusun dengan kontribusi dari Emel Akan
Sumber : Theepochtimes.com