EtIndonesia. Pada Rabu (5/2), Pemerintah Argentina mengumumkan bahwa mereka akan resmi keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Argentina menjadi negara kedua setelah Amerika Serikat yang memutuskan meninggalkan badan kesehatan Dunia ini.
Juru bicara kepresidenan Argentina, Manuel Adorni, menyatakan bahwa Presiden Javier Milei telah mengeluarkan perintah untuk menarik keanggotaan Argentina dari WHO. Keputusan ini diambil karena Argentina memiliki perbedaan mendalam dengan WHO dalam cara mengelola isu kesehatan, terutama selama pandemi COVID-19.
Alasan utama Argentina keluar dari WHO:
- Kritik terhadap penanganan pandemi COVID-19 oleh WHO.
- Menilai WHO tidak independen dan terpengaruh oleh politik negara tertentu.
- Argentina ingin memiliki kebijakan kesehatan nasional yang lebih mandiri tanpa campur tangan WHO.
Kritik terhadap WHO: Argentina Ikuti Jejak AS
Keputusan Argentina ini mirip dengan langkah yang diambil oleh AS di bawah pemerintahan Donald Trump.
- Saat menjabat kembali pada 20 Januari 2025, Trump langsung menandatangani perintah eksekutif untuk keluar dari WHO.
- Trump menyebut bahwa WHO telah gagal menangani pandemi COVID-19 dan meminta AS untuk membayar kontribusi dana yang dianggap tidak adil.
- Sebagai negara donor terbesar WHO, AS menyumbang 18% dari total anggaran organisasi tersebut, jauh lebih besar dibandingkan kontribusi dari Tiongkok dan negara-negara besar lainnya.
Trump menegaskan: “WHO hanya ingin mengambil uang kami. Semua pihak ingin menipu AS. Tapi itu tidak akan terjadi lagi.”
Pandemi COVID-19 dan Kontroversi WHO
COVID-19 pertama kali muncul pada akhir 2019, tetapi karena Pemerintah Tiongkok diduga menyembunyikan informasi, virus ini menyebar ke seluruh dunia tanpa pencegahan yang optimal.
Dampak pandemi COVID-19 secara global:
- Ekonomi dunia mengalami kemunduran besar akibat lockdown berkepanjangan.
- Fungsi sosial terganggu, banyak sektor terpaksa tutup atau lumpuh total.
- Jumlah kasus terkonfirmasi: 777 juta+ kasus di seluruh dunia.
- Jumlah korban meninggal: 7 juta+ jiwa, (tidak termasuk angka yang ditutupi oleh Tiongkok).
Kebijakan Argentina selama pandemi dianggap gagal karena mengikuti rekomendasi WHO, termasuk memberlakukan karantina ketat selama berbulan-bulan, yang pada akhirnya melemahkan perekonomian negara tanpa hasil yang signifikan dalam menekan penyebaran virus.
Apakah Negara Lain Akan Mengikuti?
Keputusan Argentina dan AS keluar dari WHO bisa menjadi pemicu bagi negara lain yang juga merasa tidak puas dengan organisasi ini.
Potensi negara yang mungkin mempertimbangkan keluar:
- Brasil, di bawah Presiden Jair Bolsonaro, sebelumnya juga mengkritik WHO selama pandemi.
- Hungaria dan Polandia, yang sering menentang kebijakan organisasi global yang dianggap mengancam kedaulatan nasional.
- Beberapa negara di Afrika, yang menganggap WHO tidak cukup memperhatikan kebutuhan kesehatan di wilayah mereka.
- Bagaimana masa depan WHO jika lebih banyak negara menarik diri?
Apakah organisasi ini akan melakukan reformasi, atau justru semakin kehilangan kepercayaan dari anggota-anggotanya?
Bagaimana menurut Anda? (jhn/yn)