Legenda Sumur Suci dan Kekuatan Penyembuhannya : Sumber Air Suci dan Larangan Kuno

EtIndonesia. Di bagian utara Devon, Inggris, terdapat sebuah tradisi di mana masyarakat mengambil air dari “Sumur Suci” pada Hari Kenaikan Yesus. Diyakini bahwa air tersebut akan memberikan manfaat sepanjang tahun.

Pada hari pertama Tahun Baru, air pertama yang diambil dari sumur disebut “Bunga Sumur.” Orang yang pertama kali mengambil air biasanya meninggalkan setangkai bunga di dalam sumur untuk menandakan bahwa air pertama sudah diambil. Air ini dipercaya membawa keberuntungan bagi seluruh keluarga.

“Sumur Suci” sering dikaitkan dengan orang-orang suci yang dianggap sebagai penjaga sumur tersebut. Banyak kisah ajaib terkait sumur ini, terutama tentang khasiat penyembuhan yang dimilikinya. Misalnya, di Gereja Santo Sidwell di Exeter, dahulu pernah hidup seorang santo yang meninggal dalam doa. Setelah kematiannya, sebuah mata air muncul di lokasi dia wafat, membentuk sebuah sumur dengan khasiat penyembuhan. Sayangnya, sumur ini telah menghilang seiring berjalannya waktu.

Di North Marston, Buckinghamshire, terdapat legenda tentang Sir John Schorne, seorang pendeta yang dikisahkan pernah menancapkan tongkatnya ke tanah, yang kemudian menciptakan mata air penyembuh. Air dari sumur ini dipercaya dapat menyembuhkan sakit gigi dan asam urat. Bahkan hingga saat ini, orang-orang masih mengunjungi pemandian air panas di daerah tersebut.

Di Jarrow, terdapat sumur suci yang dikenal sebagai Sumur Santo Petrus, yang ditemukan oleh Santo Petrus pada masa mudanya saat dia berkhotbah di daerah tersebut. Para orang tua di sana kerap merendam anak-anak mereka yang sakit ke dalam sumur dengan keyakinan bahwa airnya memiliki kekuatan penyembuhan. Sebagai ungkapan terima kasih, mereka akan melemparkan sebatang jarum bengkok ke dalam sumur setelah anak mereka sembuh.

Sumur Suci sebagai Sumber Penyembuhan

Sebagian besar “Sumur Suci” dipercaya memiliki manfaat utama dalam penyembuhan. Ada berbagai cara bagi orang-orang untuk mendapatkan khasiat dari sumur ini, seperti meminum airnya, mengoleskan air tersebut ke bagian tubuh yang sakit, atau bahkan mengadakan upacara penghormatan kepada santo atau dewa penjaga sumur.

Banyak orang membawa air dari sumur tersebut ke rumah mereka dan menggunakannya selama beberapa hari untuk pengobatan. Dalam kepercayaan rakyat Skotlandia, diyakini bahwa pada hari Minggu pertama di bulan Februari, Mei, Agustus, dan November, air sumur suci akan mencapai puncak kekuatannya.

Di beberapa daerah, ada kebiasaan khusus dalam mengambil air dari sumur. Beberapa kepercayaan menyebutkan bahwa seseorang harus menunggu hingga tiba di rumah sebelum menaruh wadah berisi air sumur. Selain itu, jalur perjalanan pulang harus berbeda dari jalur keberangkatan.

Penggunaan "Sumur Suci" memiliki beberapa larangan yang tidak boleh dilanggar. (Foto: Adobe Stock)

Larangan dan Kepercayaan Seputar Sumur Suci

Kepercayaan terhadap “Sumur Suci” juga mencakup berbagai larangan. Beberapa hal yang tidak boleh dilakukan meliputi:

  • Menggunakan air sumur untuk mencuci hewan atau pakaian.
  • Menebang pohon atau mencabut tanaman yang tumbuh di sekitar sumur.
  • Tindakan-tindakan ini dianggap sebagai pelanggaran terhadap dewa penjaga sumur dan dapat mengundang kutukan.

Pada tahun 1720, seorang pejabat bernama Erasmus Pascoe dari Cornwall menggunakan Sumur Santo Filac untuk memandikan anjingnya. Akibatnya, keluarganya dipercaya terkena kutukan.

Pada tahun 1938, seseorang mencoba menggunakan Sumur keramat di Ballymena, County Antrim, untuk menyembuhkan seekor kuda yang sakit. Namun, tindakan ini diyakini telah membuat dewa penjaga sumur menghilang, sehingga sumur tersebut kehilangan khasiatnya. Dalam beberapa kasus, kesalahan seperti ini bahkan dikatakan dapat menyebabkan sumur suci menghilang sama sekali.

Namun, ada pengecualian tertentu. Misalnya, Sumur Santo Yohanes di Harpham dipercaya dapat menyembuhkan manusia maupun hewan ternak. Begitu pula dengan Mata Air Sulis di Bath, yang dipercaya memiliki kekuatan penyembuhan.

Menurut legenda, seorang pangeran Celtic pernah menderita lepra parah yang juga menular ke babi-babi ternaknya. Suatu hari, dia membawa babinya ke Mata Air Sulis dan membiarkannya meminum air serta berendam di sana. Dia pun ikut mandi di air tersebut. Tak lama kemudian, baik pangeran maupun babi-babinya sembuh total dari penyakit tersebut.

Cerita-cerita ini menunjukkan bagaimana kepercayaan terhadap “Sumur Suci” telah diwariskan secara turun-temurun dan tetap menjadi bagian penting dari budaya serta keyakinan masyarakat hingga saat ini. (jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS