ETIndonesia. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim ilmuwan dari Universitas Fudan dan dipublikasikan di Chinese Medical Journal mengungkap bahwa dalam beberapa tahun terakhir, jumlah kematian akibat flu di Tiongkok mendekati 100.000 orang per tahun. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan data yang diumumkan oleh pemerintah Tiongkok.
Kasus Kematian Akibat Flu Meningkatkan Kekhawatiran
Aktris asal Taiwan, Barbie Hsu (徐熙媛), atau yang dikenal sebagai Big S, baru-baru ini meninggal dunia di Jepang akibat pneumonia yang disebabkan oleh komplikasi flu. Ia berpulang pada usia 48 tahun, dan kasus ini menarik perhatian publik terhadap wabah flu yang tengah berlangsung.
Menurut penelitian tersebut, jumlah kematian berlebih akibat flu di Tiongkok setiap tahunnya hampir mencapai 100.000, jauh di atas angka yang diumumkan secara resmi oleh pemerintah.
Perbedaan antara Flu dan Pilek Biasa
Profesor Liu, seorang ahli pengobatan tradisional Tiongkok dari Canadian College of Traditional Chinese Medicine dan Direktur Kangmei Chinese Medicine Clinic, menjelaskan perbedaan antara flu dan pilek biasa.
“Flu dan pilek biasa memiliki perbedaan yang signifikan. Bahkan sejak era Dinasti Qing, para ilmuwan pengobatan tradisional Tiongkok sudah mengetahui perbedaan ini. Saat itu, flu disebut sebagai ‘qi jahat’ (戾气), yang kini kita ketahui sebagai virus. Gejalanya sangat mirip, seperti demam, sakit tenggorokan, dan batuk,” jelasnya.
“Namun, flu cenderung menyebar dalam kelompok besar, sementara pilek biasa lebih sporadis. Ini adalah perbedaan terbesar antara keduanya. Saat ini, di Tiongkok, tampaknya flu sedang mewabah lagi. Oleh karena itu, perhatian khusus harus diberikan kepada kelompok rentan yang lebih berisiko mengalami komplikasi serius,” ujarnya.
Data Pusat Pengendalian Penyakit PKT
Berdasarkan pemantauan yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian Penyakit Tiongkoki, dalam sepekan dari 23 hingga 29 Desember 2024, tingkat positif virus flu meningkat sebesar 6,2% dibandingkan pekan sebelumnya.
Pada pekan pertama tahun 2025, jumlah kasus flu dan infeksi Human Metapneumovirus (HMPV) mengalami peningkatan. Virus utama yang beredar saat ini adalah Influenza A (H1N1) pdm09.
Penelitian dari Universitas Fudan pada tahun 2021 memperkirakan bahwa setiap tahun, jumlah kunjungan pasien akibat flu yang berlebih mencapai rata-rata 3,005 juta kasus di unit gawat darurat dan klinik rawat jalan. Sementara itu, jumlah kematian akibat penyakit pernapasan yang berlebih akibat flu diperkirakan mencapai 92.000 kasus per tahun.
Peringatan dari Pakar Virologi
Ahli virologi asal Amerika Serikat, Lin Xiaoxu, memberikan peringatan kepada masyarakat Tiongkok agar lebih waspada terhadap penyakit pernapasan.
“Saya pikir ini menjadi pengingat bagi masyarakat Tiongkok untuk meningkatkan perlindungan terhadap saluran pernapasan mereka. Jika mengalami gejala pilek ringan, mereka harus sangat berhati-hati agar tidak berkembang menjadi infeksi gabungan, karena infeksi bakteri yang menyertainya bisa menjadi sangat berbahaya,” ujarnya. (Hui)
Sumber : NTDTV.com