ETIndonesia. Gelombang pandemi kembali melanda Tiongkok, dengan banyak orang mengalami kondisi “paru-paru putih” dalam waktu singkat setelah terinfeksi, yang berujung pada kematian mendadak. Krematorium di berbagai daerah penuh sesak dengan antrian panjang, sementara pemerintah terus menutupi kebenaran.
Situasi Mengerikan di Berbagai Wilayah
Seorang dokter di Tiongkok, Dr. Li, memperingatkan: “Flu bukanlah sekadar demam biasa, semua orang harus waspada.”
Setelah Tahun Baru Imlek, wilayah Beijing, Hebei, dan Henan mengalami lonjakan kasus infeksi yang sangat parah. Pada 4 Februari, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Beijing mengeluarkan peringatan darurat, menyatakan bahwa ibu kota masih berada dalam periode puncak penyebaran penyakit pernapasan seperti flu.
Banyak warga melaporkan bahwa virus kali ini sangat ganas dan menyebabkan kondisi pasien memburuk dengan cepat.
Seorang dokter di Tiongkok, Dr. Feng, mengungkapkan: “Beberapa hari lalu, seorang pria datang ke klinik dengan gejala flu, tetapi kondisinya memburuk dalam waktu singkat dan paru-parunya menjadi putih seluruhnya.”
Salah satu kasus tragis terjadi di Xinmi, Henan, di mana seorang pria bernama Zhai mengungkapkan kepada media bahwa istrinya awalnya hanya mengalami gejala flu ringan. Namun, hanya dalam beberapa hari, kedua paru-parunya berubah menjadi putih dan menyebabkan kegagalan banyak organ. Istrinya telah dirawat di ICU selama lebih dari 20 hari, dan karena biaya medis yang sangat tinggi, ia terpaksa menjual mobilnya.
Antrian Panjang di Krematorium, Pemerintah Menutup-Nutupi Fakta
Banyak laporan di media sosial menyebutkan meningkatnya jumlah korban meninggal akibat infeksi ini. Beberapa warga bahkan mengatakan bahwa banyak orang di sekitar mereka meninggal secara tiba-tiba, termasuk anak muda.
Seorang warga Xi’an, bernama Mo, mengungkapkan:
“Krematorium penuh sesak, jenazah tidak bisa langsung dikremasi pada hari yang sama. Jika ingin dipercepat, harus menyuap petugas krematorium. Bayangkan, sudah berapa banyak orang yang meninggal?”
Dugaan H5N1 (Flu Burung) sebagai Penyebab Wabah
Beberapa tenaga medis di Beijing yang memiliki hati nurani melaporkan kepada media bahwa wabah ini kemungkinan adalah virus flu burung H5N1.
Menurut pembawa acara program “Xinwen Kandi”, Li Muyang: “Pemerintah PKT kemungkinan sedang menutupi fakta ini dengan menyebutnya sebagai flu biasa, karena mereka takut menimbulkan kepanikan masyarakat dan dampak buruk terhadap ekonomi.”
Keyakinan dan Keselamatan
Beberapa warga Tiongkok mengaku bahwa setelah mereka menyatakan keluar dari keanggotaan Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan organisasi afiliasi nya, serta melafalkan ‘Falun Dafa Hao, Zhen Shan Ren Hao’ (Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik), kesehatan mereka tetap terjaga.
Li Muyang kembali mengingatkan: “Bagi mereka yang pernah bergabung dengan organisasi Partai Komunis Tiongkok (PKT), segeralah keluar demi keselamatan hidup Anda. Ini seperti kisah nyata ‘Paskah Yahudi’, di mana keluar dari PKT bisa menyelamatkan Anda dari bahaya.” (Hui)
Laporan oleh reporter New Tang Dynasty TV: Tang Rui dan Xiong Bin