oleh Hui Huyu
Pidato pelantikan Presiden Trump saat pelantikannya pada 20 Januari menjadi salah satu peristiwa paling penting di era ini. Trump mengatakan bahwa Amerika telah kembali dan zaman keemasan Amerika Serikat akan segera tiba.
Pada hari tersebut, Trump juga menandatangani serangkaian perintah eksekutif untuk menerapkan kebijakan America First. Pidato dan langkah eksekutif Trump telah menginspirasi banyak warga Amerika Serikat.
Ide intinya adalah bahwa Amerika Serikat akan mengakhiri “kebenaran politik” yang selama ini dianut oleh para penguasa ideologi sayap kiri, dan kembali ke ekologi politik normalnya yaitu “kebenaran kebijakan”. Kebijakan baru di era Trump 2.0 dapat dipahami pada tiga tingkatan, masing-masing adalah akal sehat, realitas, dan konsensus.
Trump membawa Amerika Serikat kembali ke akal sehat dari perspektif nilai dan negara
Selama pemerintahan sebelumnya, telah terjadi peningkatan kebingungan atas nilai-nilai tradisional Amerika Serikat gegara isu gender. Kaum kiri Amerika Serikat menciptakan banyak ragam gender di seluruh negeri, yang sepenuhnya menjungkirbalikkan konsep etika manusia paling tradisional yang dianut dari zaman ke zaman.
Lebih dari satu dekade lalu, Amerika Serikat mulai mempromosikan apa yang disebut revolusi keragaman gender. Pemerintah federal menganggap identitas gender sebagai prioritas dan memperkenalkan apa yang disebut “perintah kamar kecil/toilet” dan konsep transgender, yang berarti bahwa jika seorang yang secara biologis adalah laki-laki tetapi secara psikologis ia menganggap dirinya adalah seorang wanita, maka ia dapat menggunakan kamar kecil wanita.
Selain itu, undang-undang itu juga menginstruksikan sekolah umum untuk mengizinkan siswa transgender menggunakan kamar toilet berdasarkan identitas gender mereka dengan ancaman bahwa sekolah yang tidak mengikuti perintah eksekutif tersebut dapat dikenakan pemotongan dana sumbangan dari pemerintah federal. Sejak saat itu, sekolah-sekolah di AS dijadikan oleh pemerintah sayap kiri sebagai laboratorium untuk eksperimen sosial berskala besar.
Akibat indoktrinasi gagasan menyimpang yang dicetuskan kelompok kiri ini, menyebabkan putra sulung Elon Musk meragukan jenis kelaminnya, dan akhirnya menjalani operasi penggantian kelamin. Hal ini juga membuat Musk kembali teguh menganut ide-ide konservatif.
“Perintah kamar kecil/toilet” ini telah dihapus oleh pemerintahan Trump 1.0, tetapi dipulihkan oleh pemerintahan Biden. Kebijakan kiri yang tidak etis ini telah menyebabkan banyaknya kasus penyerangan seksual di sekolah dan menyebabkan lebih banyak penderitaan dan perpecahan dalam masyarakat Amerika Serikat.
Konsep inti era Trump 2.0 adalah kembali ke akal sehat, dan memulihkan akal sehat gender adalah dasar dari semua etika masyarakat. Dalam pidato pelantikannya Trump mengatakan: “Sejak hari ini dan seterusnya, kebijakan resmi pemerintah Amerika Serikat hanya akan ada dua jenis kelamin – laki-laki dan perempuan”.
Pengumuman Trump ini layak diingat dalam sejarah, karena dalam atmosfir ketakutan terhadap “kebenaran politik” yang diciptakan oleh ideologi sayap kiri, hampir tidak ada seorang pun politisi AS yang berani secara terbuka menyuarakan akal sehat yang sesungguhnya sederhana ini.
Oleh karena itu, saya punya alasan untuk percaya bahwa di era Trump 2.0, masyarakat Amerika Serikat akan meluncurkan gerakan kebangkitan budaya yang kembali ke akal sehat berdasarkan etika gender.
Terkait isu-isu mengenai etika gender di militer, isu-isu seperti Keberagaman, Kesetaraan, dan Inklusi (Diversity, Equity, and Inclusion. DEI), dan wokisme, Trump mengatakan: “Saya akan menandatangani perintah yang melarang prajurit kita menjadi sasaran teori politik radikal dan eksperimen sosial saat bertugas. Perilaku ini akan segera berakhir. Angkatan bersenjata kita akan dibebaskan dari lilitan yang menghambat mereka berfokus terhadap satu misi mereka, yakni mengalahkan musuh-musuh Amerika Serikat”.
Selain etika gender, Trump juga mengembalikan Amerika Serikat ke akal sehat di tingkat nasional. Selama empat tahun terakhir, kebijakan perbatasan terbuka telah memungkinkan puluhan juta imigran ilegal masuk ke Amerika Serikat.
Di antara para imigran ini tidak hanya sejumlah besar penjahat, tetapi juga teroris dari seluruh dunia dan mata-mata serta agen rahasia Partai Komunis Tiongkok. Orang-orang ini bersembunyi di masyarakat Amerika Serikat dan telah menjadi risiko keamanan utama selama pemerintahan Trump.
Trump percaya bahwa setiap negara wajib melindungi perbatasannya, dan membuka perbatasan berarti kedaulatan negara tersebut telah diserang oleh kekuatan asing. “Pemerintah kita … telah gagal melindungi warga negara Amerika Serikat yang hebat dan taat hukum, sementara memberikan tempat berlindung dan perlindungan bagi para penjahat berbahaya, banyak di antaranya berasal dari penjara dan rumah sakit jiwa dan secara ilegal memasuki negara kita dari seluruh dunia. Bahkan pemerintahan ini menyediakan dana tak terbatas untuk melindungi perbatasan negara asing, tetapi menolak melindungi perbatasan Amerika Serikat, dan, yang lebih penting, menolak melindungi rakyatnya sendiri”, kata Trump.
Dalam pidatonya, Trump mengumumkan keadaan darurat nasional di perbatasan selatan untuk mencegah masuknya imigran ilegal dan memulai prosedur deportasi untuk mengirim jutaan imigran ilegal kriminal kembali ke negara asal mereka. Trump juga mengumumkan pemulihan kebijakan “Protokol Perlindungan Migran” (Migrant Protection Protocols. MPP) yang ditandatangani selama masa jabatan pertamanya dan diakhirinya praktik “tangkap dan lepaskan”.
Trump mengatakan: “Saya akan mengirim pasukan ke perbatasan selatan untuk menolak invasi yang membawa bencana ke negara kita… Sebagai panglima tertinggi, tanggung jawab tertinggi saya adalah melindungi negara kita dari ancaman dan invasi”.
Mengembalikan kekuatan nasional dan status internasional A S dari perspektif yang realistis
Tingkat kedua pidato Trump adalah meninggalkan ideologi iklim yang secara politis benar dan merumuskan kebijakan energi yang benar berdasarkan kepentingan aktual Amerika Serikat. Pada hari itu juga, Trump menandatangani perintah eksekutif untuk menarik diri dari Perjanjian Iklim Paris.
Amerika Serikat kaya akan sumber daya minyak dan gas, yang merupakan anugerah Tuhan bagi Amerika Serikat. Selama masa jabatan pertama Trump, yakni pada tahun 2018 Amerika Serikat menduduki peringkat pertama di dunia dalam produksi minyak.
Saat itu, harga bensin di Amerika Serikat sangat murah, berbagai industri berkembang pesat, dan tingkat pengangguran pada tahun 2019 turun ke titik terendah dalam hampir 50 tahun terakhir. Namun, sejak pemerintahan Biden berkuasa, yang gencar mempromosikan energi hijau dan menghentikan banyak aktivitas ekstraksi minyak dan gas di Amerika Serikat dengan alasan melindungi iklim, maka harga energi mengalami pelonjakan, yang secara langsung berkontribusi pada tingginya tingkat inflasi.
Dalam pidato pelantikannya, Trump selain mengemukakan masalah inflasi AS yang disebabkan oleh pengeluaran yang berlebihan dan melonjaknya harga energi. Ia juga menyatakan bahwa negara berada dalam keadaan darurat energi dan perlunya untuk melakukan eksploitasi sumber daya minyak dan gas dalam skala besar.
“Saya akan menginstruksikan semua anggota kabinet saya untuk menggunakan kekuatan penuh dari otoritas mereka untuk mengalahkan tingkat inflasi yang mencapai rekor tertinggi untuk mengurangi biaya dan harga dalam waktu tidak lama… Kita harus segera kembali menjadi negara kaya. Emas cair yang berada di bawah kaki kita akan membantu kita mencapai tujuan tersebut. Dengan tindakan saya hari ini, kita akan mengakhiri Green New Deal, mencabut mandat kendaraan listrik, menyelamatkan industri otomotif kita, dan memenuhi janji suci saya terhadap para pekerja otomotif Amerika Serikat yang hebat”, kata Trump.
Trump menegaskan kembali komitmennya untuk memulihkan status Amerika Serikat sebagai negara adidaya energi. Trump mengatakan: “Amerika Serikat akan menjadi negara manufaktur lagi, dan kami memiliki sesuatu yang tidak dimiliki negara manufaktur lainnya — cadangan minyak dan gas bumi terbesar di dunia, dan kami akan memanfaatkannya. Kami akan menggunakannya … untuk menurunkan harga, mengisi ulang cadangan strategis hingga potensi penuhnya, dan mengekspor energi Amerika Serikat ke seluruh dunia”.
Menanggapi kerusakan pada kepentingan Amerika Serikat akibat dari perdagangan tidak adil sejak globalisasi, Trump mengatakan bahwa ia akan segera dan secara komprehensif mereformasi sistem perdagangan AS untuk melindungi pekerja dan keluarga Amerika Serikat.
“Apa yang akan kita lakukan bukanlah memungut tambahan pajak dari warga negara kita agar negara lain bisa menjadi kaya, tetapi kita akan mengenakan tarif dan pajak kepada negara asing agar warga negara kita bisa menjadi kaya”, tegas Trump. “Untuk itu, kita akan mendirikan kantor pajak eksternal yang akan bertanggung jawab untuk mengumpulkan pajak. Semua tarif, pajak, dan pendapatan. Banjir uang akan mengalir dari luar negeri ke kas kita. Dan Impian Amerika Serikat akan segera kembali melalui cara yang belum pernah terjadi sebelumnya”.
Mengenai strategi global, Trump pertama-tama mempromosikan gencatan senjata di Timur Tengah dan perang Rusia-Ukraina dari perspektif praktis untuk menyelamatkan nyawa manusia. Di bawah ancaman Trump, Hamas dan Israel mencapai kesepakatan gencatan senjata pada malam pelantikan Trump, dan beberapa orang sandera Israel telah dibebaskan oleh Hamas.
“Kami akan mengukur keberhasilan kami tidak hanya dari pertempuran yang kami menangkan, tetapi juga dari perang yang kami akhiri, dan mungkin yang paling penting adalah dalam perang yang tidak pernah kami ikuti, kata Trump. “Warisan saya yang paling membanggakan adalah sebagai pembawa perdamaian ….. dengan senang hati saya mengumumkan, bahwa baru kemarin, sehari sebelum pelantikan saya, para sandera di Timur Tengah telah dipulangkan ke keluarga mereka”.
Trump menyatakan, “Amerika akan dikembalikan ke tempat yang seharusnya — menjadi negara yang paling hebat, paling kuat, paling dihormati di Bumi, yang menginspirasi rasa kagum dan kekaguman di seluruh dunia. Segera, kami akan mengganti nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika. Kita juga akan mengembalikan nama sebuah gunung dengan nama Presiden kita yang hebat William McKinley – Gunung McKinley”.
Kembali ke konsensus bilateral, Trump menyesuaikan kembali pengambilan keputusan strategis
Tingkat ketiga dari kebijakan baru Trump adalah kembali ke konsensus dasar dalam hubungan internasional dan menyesuaikan kembali keputusan strategis berdasarkan konsensus dasar, yang tercermin dalam sikapnya terhadap Terusan Panama. Sejak globalisasi, akibat PKT berjanji merealisasikan strategi pasar yang terbuka, kerja sama yang bersahabat, dan persaingan yang adil, sehingga dapat terintegrasi secara mendalam dengan masyarakat internasional.
Namun pada kenyataannya, PKT menyusup ke lokasi-lokasi strategis di seluruh dunia dengan modus perang tanpa batas. PKT telah menggunakan proyek “Sabuk dan Jalan” untuk mencapai penetrasi mendalam di Terusan Panama. Dora Gao, seorang warga Panama asal Tiongkok, mengatakan kepada BBC bahwa dia pindah ke Kota Panama lebih dari satu dekade lalu untuk membuka restoran. Dia yakin jejak Tiongkok ada “di mana-mana”.
Victoria Coates, wakil presiden Shelby Callum Davis Institute for National Security and Foreign Policy di Heritage Foundation, sebuah lembaga pemikir di Washington, menulis di platform X, bahwa “Penetrasi Tiongkok ke Terusan Panama merupakan permata dalam jaringan aset Amerika Latinnya. Di mana termasuk 40 buah pelabuhan persinggahan bagi kapal perang Tiongkok di Atlantik dan Pasifik, belum lagi Chancay di Peru. Semakin cepat Amerika Serikat menyadari bahwa PKT telah membangun kendali infrastruktur di Belahan Barat dari Atlantik hingga Pasifik, tentu semakin baik”.
Gordon Chang, kolumnis Amerika dan penulis buku “The Coming Collapse of China”, juga memperingatkan dalam wawancaranya dengan Fox News pada 28 Desember tahun lalu, bahwa Tiongkok mungkin punya banyak cara untuk memblokir Terusan Panama sewaktu perang terjadi.
“Ini akan menimbulkan masalah yang luas karena Tiongkok dapat menggunakan pengaruhnya di Amerika Selatan dan Tengah untuk mengganggu aliran dan penyebaran aset militer AS di masa perang… Ini penting bagi kami karena AS memiliki angkatan laut di Atlantik dan Pasifik, dan untuk memindahkan kapal-kapal tersebut dari satu tempat ke tempat lain, Amerika Serikat mengandalkan Terusan Panama”.
Pada tahun 1977, Amerika Serikat dan Panama menandatangani perjanjian bahwa Amerika Serikat akan menyerahkan Terusan Panama kepada pemerintah Panama, tetapi perjanjian tersebut memberikan Amerika Serikat dan Panama hak menggunakan “kekuatan militer” untuk memulihkan operasi terusan tersebut jika “terganggu”.
Berdasarkan perjanjian ini, Trump yang sebelumnya telah berulang kali menuduh Tiongkok mengendalikan Terusan Panama dan menyatakan niatnya untuk mengambil kembali Terusan Panama dengan tanpa mengesampingkan penggunaan kekuatan militer. Dalam pidato pelantikannya, Trump menyatakan bahwa pemerintah Panama telah mengingkari janjinya kepada Amerika Serikat, oleh karena itu Amerika Serikat perlu mengambil kembali Terusan Panama.
“Amerika Serikat telah menghabiskan lebih banyak dana untuk Terusan Panama daripada proyek lain yang pernah dibangun, dan kehilangan 38.000 nyawa dalam pembangunannya”, kata Trump.
“Kami diperlakukan sangat tidak adil atas penyerahan yang bodoh ini. Tujuan perjanjian kami dan semangat dalam perjanjian tersebut juga telah sepenuhnya dilanggar. Kapal-kapal Amerika Serikat dikenai biaya yang sangat mahal dan tidak menerima perlakuan yang adil, termasuk Angkatan Laut AS. Dan yang paling penting, Tiongkok yang mengoperasikan Terusan Panama. Padahal kami tidak memberikan kepada Tiongkok, kami memberikannya ke Panama, dan sekarang kami perlu mengambilnya kembali”.
Keamanan nasional dan strategi global telah dijadikan prioritas utama oleh pemerintahan Trump 2.0, termasuk akuisisi Greenland yang berdampak signifikan terhadap kemerdekaan Greenland. Sikap Trump terhadap Terusan Panama sama serius dan tegasnya, dan ancaman menggunakan kekerasan yang disebutkan oleh Trump bukanlah omong kosong.
Menghadapi infiltrasi PKT ke halaman belakang strategis Amerika Serikat dan ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya yang ditimbulkannya terhadap Amerika Serikat dalam tata letak strategis globalnya, Trump akan mengambil pendekatan yang lebih keras terhadap isu keamanan strategis dibandingkan presiden AS sebelumnya. Diperkirakan bahwa Trump akan mengambil tindakan yang lebih substantif pada masalah Terusan Panama untuk memaksa otoritas Panama memperhatikan konsensus yang pernah mereka capai dengan Amerika Serikat.
Dapat diprediksi bahwa cara paling sederhana bagi Trump untuk menggunakan pencegahan militer adalah dengan mengirim kapal perang untuk memblokade kedua sisi Terusan Panama. Tidak ada negara yang berani menyerang armada AS di sini, bahkan otoritas Panama mau tidak mau harus membuat kompromi besar pada saat itu. .
Era Trump 2.0 adalah pemerintahan yang dibangun atas dasar akal sehat, rasionalitas, dan etika. Sama seperti yang dilakukan penyihir berjubah putih Gandalf dalam The Lord of the Rings yang mengusir roh jahat Saruman yang merasuki Raja Theoden dari Rohan dan memulihkan vitalitas dan kekuatan tempur Rohan. Trump akan mengusir roh jahat, yakni ideologi Marxis kultural yang merasuki pemerintahan AS, yang memungkinkan Amerika Serikat kembali ke tingkat akal sehat, dan atas dasar ini merumuskan kebijakan nasional yang benar-benar efektif dalam praktik.
Pada hari pelantikannya, Trump menulis di platform X: “Amerika Serikat telah kembali… Di hari-hari mendatang, saya akan berjuang dengan sekuat tenaga untuk Anda, saya tidak akan berhenti sampai kita berhasil membangun Amerika Serikat yang kuat, aman, dan sejahtera. Inilah yang pantas buat anak-anak kita dan Anda, ini akan menjadi Zaman Keemasan yang sesungguhnya bagi Amerika Serikat!” (###)