0 Uang Muka, 0 Bunga Selama 5 Tahun! Industri Otomotif Tiongkok Luncurkan  Perang Harga di Awal Tahun 2025

ETIndonesia. Baru saja libur Tahun Baru Imlek berakhir, industri otomotif Tiongkok langsung memulai perang harga besar-besaran. Berbagai strategi pemasaran seperti 0 uang muka, harga tetap, subsidi asuransi, dan cicilan 0% bunga digencarkan oleh para produsen mobil. Perang harga tahun ini bahkan lebih intens dibanding dua tahun sebelumnya, dengan lebih dari 30 produsen mobil sudah terlibat dalam persaingan sengit ini.

Dimulainya Perang Harga Mobil Listrik di 2025

Menurut laporan media Tiongkok dan informasi pasar, sejak Januari 2025, pasar mobil listrik Tiongkok sudah mulai memanas. BYD menjadi salah satu pemimpin perang harga dengan meluncurkan diskon besar untuk model Qin PLUS EV Honor Edition dan generasi kedua Song Pro DM-i, dengan potongan harga lebih dari RMB.10.000. 

Sementara itu, Tesla mengumumkan potongan harga langsung bagi pembeli unit stok serta menawarkan program cicilan 0% bunga selama 5 tahun guna menurunkan hambatan bagi konsumen dalam membeli mobil listrik.

Setelah liburan Tahun Baru Imlek, Tesla semakin meningkatkan persaingan harga dengan mengumumkan penurunan harga besar-besaran pada 5 Februari 2025 untuk dua model mobil listrik populernya.

Berdasarkan informasi yang tersedia, Tesla Model 3 kini memiliki subsidi asuransi sebesar RMB.8.000 , ditambah dengan program cicilan tanpa bunga selama 5 tahun serta hak istimewa dalam pengisian daya. Harga setelah subsidi untuk Model 3 kini hanya RMB.227.500 —harga termurah di pasar global untuk model ini. 

Selain itu, Model 3 versi penggerak roda belakang (RWD) kini bisa dibeli dengan uang muka hanya RMB.79.900 , dan cicilan bulanan RMB.2.460 . Strategi ini langsung menarik perhatian pasar dan memicu gelombang diskusi luas.

Produsen Mobil Domestik Ikut Bertempur

Tidak mau kalah, XPeng Motors mengumumkan program 0 uang muka + cicilan 0% bunga selama 5 tahun pada hari yang sama dengan Tesla. Program ini berlaku untuk XPeng X9, XPeng G9, XPeng P7i, dan XPeng G6. Hal ini menjadikan XPeng sebagai produsen mobil pertama di Tiongkok yang menerapkan strategi 0 uang muka secara penuh.

Di hari yang sama, GAC Toyota meluncurkan skema harga tetap (“one-price strategy”) dengan diskon besar untuk SUV Toyota Frontlander dan Wildlander. Setelah pemotongan harga, Frontlander dijual di bawah RMB.90.000 dan Wildlander di bawah RMB.130.000 .

Sementara itu, NIO mengikuti tren dengan menawarkan cicilan tanpa bunga selama 5 tahun. Selain itu, pembelian Leapmotor C10 kini disertai dengan subsidi RMB.20.000 untuk program tukar tambah mobil tua, serta tambahan RMB.15.000 dalam bentuk diskon tunai dan bonus pembelian lainnya.

Menurut data terbaru, sejak Januari 2025, lebih dari 30 produsen mobil telah meluncurkan berbagai skema promosi, mulai dari paket Tahun Baru, subsidi harga, program cicilan 0% bunga, hingga 0 uang muka. Tidak hanya mobil listrik, perang harga ini juga merambah ke mobil berbahan bakar bensin (ICE) dan mobil hasil kerja sama dengan produsen asing, menandai perang harga yang menyeluruh di industri otomotif Tiongkok.

Banyak pakar industri menyebut bahwa ini adalah awal dari kompetisi brutal yang akan mengguncang pasar otomotif Tiongkok.

Apa Penyebab Perang Harga yang Semakin Sengit?

Menurut analisis Caiwen News yang diterbitkan pada 10 Februari 2025, ada dua alasan utama mengapa perang harga di industri mobil listrik tahun ini semakin intens:

  1. Meningkatnya skala pasar mobil listrik menyebabkan persaingan antar produsen semakin ketat, sehingga mereka harus menggunakan strategi harga untuk merebut pangsa pasar.
  2. Berkurangnya subsidi pemerintah untuk mobil listrik semakin memperburuk kompetisi antar perusahaan.

Karena kedua faktor ini, perang harga di tahun 2025 diprediksi akan lebih sengit dibanding tahun-tahun sebelumnya, dan persaingan di pasar mobil listrik Tiongkok akan mencapai puncaknya tahun ini.

Selain perang harga secara langsung, ada strategi lain yang juga mulai diadopsi oleh produsen, yaitu menurunkan teknologi self-driving tingkat tinggi ke mobil dengan harga lebih murah. Sebelumnya, teknologi self-driving canggih hanya tersedia untuk mobil dengan harga di atas RMB.300.000 , tetapi diprediksi akan mulai diadopsi oleh mobil di bawah RMB.200.000 dalam waktu dekat.

Pada 2024, seorang eksekutif BYD mengungkapkan bahwa mobil kelas menengah dan bawah dari BYD akan dilengkapi dengan teknologi self-driving dalam waktu dua tahun. Sementara itu, Tesla sedang merencanakan untuk membawa sistem Full Self-Driving (FSD) ke pasar Tiongkok pada kuartal pertama 2025, yang diprediksi akan semakin memperketat persaingan.

“2025 adalah Tahun Penentuan Industri Mobil Listrik di Tiongkok”

Dalam artikel yang diterbitkan oleh Dingjiao One pada 9 Februari 2025, seorang analis industri mobil listrik menyatakan bahwa 2025 adalah tahun penentuan bagi pasar mobil listrik di Tiongkok. Sebelum perusahaan-perusahaan besar mencapai target penjualannya, perang harga akan terus berlanjut.

“Bukan hanya perusahaan besar yang menurunkan harga untuk merebut pasar, tetapi bahkan perusahaan menengah pun ikut ‘membalik meja’ untuk bertahan. Itu sebabnya perang harga tahun ini adalah versi yang lebih brutal dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.”

Artikel tersebut juga menekankan bahwa bagi produsen mobil baru, 2025 adalah periode krusial. Mempertahankan volume penjualan dan pangsa pasar menjadi prioritas utama. Akibatnya, perang harga ini tidak akan berakhir dalam waktu dekat. Namun, persaingan harga yang berkepanjangan akan membawa dampak besar pada industri otomotif Tiongkok:

  • Perusahaan besar akan mengorbankan margin keuntungan untuk mendominasi pasar.
  • Perusahaan kecil dan lemah akan semakin terjepit dan terpaksa mencari cara bertahan di tengah kompetisi yang ekstrem.

Diperkirakan, ketika perang harga mencapai puncaknya, akan ada gelombang kebangkrutan dan merger besar-besaran di industri otomotif Tiongkok. 

Sumber : NTDTV.com 

FOKUS DUNIA

NEWS